Hujan Deras, Satu Balita Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Tangsel
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengakibatkan bencana banjir dan longsor di pemukiman warga.
Sedikitnya 1.000 warga Tangsel dilaporkan terkena dampak langsung dari banjir ini, dan sejumlah orang terkena longsor. Nahas dialami Namira (3), warga Ciputat, yang ditemukan tewas tertimbun tanah.
Petugas sekuriti perumahan Bukit Nusa Indah, RT07/13, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, mengaku longsor menimpa rumah satu keluarga pada pukul 17.30 WIB, saat hujan sedang turun deras.
"Memang saat itu hujan turun deras, dan tiba-tiba warga dikejutkan dengan suara gemuruh. Banyak yang dengar, suaranya keras. Saya sedang jaga saat itu, dan langsung melakukan pengecekan," jelasnya, Sabtu (27/4/2019).
Dari dalam lokasi longsor, dia mendengar suara teriakan minta tolong dari dalam rumah. Ternyata ada dua orang warga yang tertimbun, anak pemilik rumah dan ART.
"Setelah berhasil memecahkan jendela, dua orang yang merupakan asisten rumah tangga dan anak dari pemilk rumah berhasil diselamatkan. Tapi satu balita bernama Namira (3) tewas," bebernya.
Longsor menimpa pinggiran bangunan rumah. Tepat di bagian depan dengan atap carport yang hancur, serta bagian depan ruang rumah yang tertimbun material tanah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel Muhammad Hasyim mengatakan, sedikitnya terdapat delapan titik banjir di Kota Tangsel dengan korban terdampak 1.000 jiwa.
"Ada delapan titik lokasi banjir, di Pesona Serpong, Citra Prima Serpong, dan Bukit Pamulang Indah. Paling parah di Pesona Serpong. Air sampai 3 meter," kata Hasyim.
Titik banjir lainnya berada di Puri Bintaro Indah, Kampu Koceak Sengkol, Kampung Bulak, Lembah Pinus, dan di Jalan Raya Jombang. Di tempat ini ketinggian air bervariasi, mulai 50 cm hingga 4 meter.
"Warga ada yang pergi mengungsi. Banyak aktivitas warga lumpuh. Pasokan air bersih dan logistik makanan pun sudah diberikan kepada warga terdampak banjir," paparnya.
Kawasan pemukiman tersebut berada di jalur Sungai Cisadane yang airnya meluap akibat adanya kiriman dari Bogor. Banjir di kawasan dekat sungai itu bahkan mulai terjadi sejak Kamis 25 April tengah malam.
Meski sempat mengalami surut, banjir akibat hujan deras yang melanda Tangsel kembali terjadi. Di Pondok Aren, banjir terjadi di Pondok Maharta, depan Gang Jaman, dan Jalan Raya Ceger arah Bintaro.
Tidak hanya itu, Tol Serpong-Jakarta KM 8 800 juga terendam banjir sejak Jumat malam kemarin, sebagai dampak genangan air yang ada di Perumahan Puri Bintaro.
Yudi, warga sekitar tol, mengatakan, banjir di Tol Serpong-Jakarta dikarenakan hilangnya dua anak Kali Pinggir dan Kali Bakti yang diuruk untuk dijadikan perumahan. Sehingga, air yang meluap mencari jalannya sendiri.
"Dulu ada tiga kali, yakni Kali Pinggir, Kali Tengah, dan Kali Bakti. Sekarang tinggal Kali Tengah saja, karena sudah jadi perumahan,” sebut Mansur, di Jombang.
Sedikitnya 1.000 warga Tangsel dilaporkan terkena dampak langsung dari banjir ini, dan sejumlah orang terkena longsor. Nahas dialami Namira (3), warga Ciputat, yang ditemukan tewas tertimbun tanah.
Petugas sekuriti perumahan Bukit Nusa Indah, RT07/13, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, mengaku longsor menimpa rumah satu keluarga pada pukul 17.30 WIB, saat hujan sedang turun deras.
"Memang saat itu hujan turun deras, dan tiba-tiba warga dikejutkan dengan suara gemuruh. Banyak yang dengar, suaranya keras. Saya sedang jaga saat itu, dan langsung melakukan pengecekan," jelasnya, Sabtu (27/4/2019).
Dari dalam lokasi longsor, dia mendengar suara teriakan minta tolong dari dalam rumah. Ternyata ada dua orang warga yang tertimbun, anak pemilik rumah dan ART.
"Setelah berhasil memecahkan jendela, dua orang yang merupakan asisten rumah tangga dan anak dari pemilk rumah berhasil diselamatkan. Tapi satu balita bernama Namira (3) tewas," bebernya.
Longsor menimpa pinggiran bangunan rumah. Tepat di bagian depan dengan atap carport yang hancur, serta bagian depan ruang rumah yang tertimbun material tanah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel Muhammad Hasyim mengatakan, sedikitnya terdapat delapan titik banjir di Kota Tangsel dengan korban terdampak 1.000 jiwa.
"Ada delapan titik lokasi banjir, di Pesona Serpong, Citra Prima Serpong, dan Bukit Pamulang Indah. Paling parah di Pesona Serpong. Air sampai 3 meter," kata Hasyim.
Titik banjir lainnya berada di Puri Bintaro Indah, Kampu Koceak Sengkol, Kampung Bulak, Lembah Pinus, dan di Jalan Raya Jombang. Di tempat ini ketinggian air bervariasi, mulai 50 cm hingga 4 meter.
"Warga ada yang pergi mengungsi. Banyak aktivitas warga lumpuh. Pasokan air bersih dan logistik makanan pun sudah diberikan kepada warga terdampak banjir," paparnya.
Kawasan pemukiman tersebut berada di jalur Sungai Cisadane yang airnya meluap akibat adanya kiriman dari Bogor. Banjir di kawasan dekat sungai itu bahkan mulai terjadi sejak Kamis 25 April tengah malam.
Meski sempat mengalami surut, banjir akibat hujan deras yang melanda Tangsel kembali terjadi. Di Pondok Aren, banjir terjadi di Pondok Maharta, depan Gang Jaman, dan Jalan Raya Ceger arah Bintaro.
Tidak hanya itu, Tol Serpong-Jakarta KM 8 800 juga terendam banjir sejak Jumat malam kemarin, sebagai dampak genangan air yang ada di Perumahan Puri Bintaro.
Yudi, warga sekitar tol, mengatakan, banjir di Tol Serpong-Jakarta dikarenakan hilangnya dua anak Kali Pinggir dan Kali Bakti yang diuruk untuk dijadikan perumahan. Sehingga, air yang meluap mencari jalannya sendiri.
"Dulu ada tiga kali, yakni Kali Pinggir, Kali Tengah, dan Kali Bakti. Sekarang tinggal Kali Tengah saja, karena sudah jadi perumahan,” sebut Mansur, di Jombang.
(thm)