Katulampa Sempat Siaga I, Longsor dan Banjir Terjadi di Bogor
A
A
A
BOGOR - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor sejak Kamis 25 April 2019 petang hingga pukul 23.00 WIB, selain membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mencapai level tertinggi yakni 250 sentimeter dengan status siaga I, juga membuat sejumlah lokasi di kota hujan ini diterjang banjir dan longsor.
Informasi dihimpun menyebutkan, kenaikan TMA Bendung Katulampa itu terjadi secara mendadak yang semula pada pukul 19.45 WIB hanya 50 centimeter (siaga 4), karena hujan di Puncak, Bogor sebagai kawasan hulu Sungai Ciliwung cukup deras, sehingga pada pukul 20.28 langsung merangkak naik menjadi 220 sentimeter (siaga 1).
"Bahkan pada pukul 22.50 WIB, TMA sungai Ciliwung di Bendung Katulampa sempat menyentuh level tertinggi yaitu 250 sentimeter (siaga 1)," kata Kepala Petugas Jaga Bendung Katulampa Andi Sudirman, Jumat (26/4/2019) pagi.
Dia menambahkan, permukaan air Sungai Ciliwung yang berstatus siaga satu ini disebabkan hujan lebat di kawasan Puncak, Cisarua-Megamendung, Kabupaten Bogor, berlangsung cukup lama. "Jadi di hulu yang pengaruh, semalam yang terbesar hujannya. Rata kawasan Puncak hujan deras," kata Andi.
Meski demikian, kata dia, sejak pukul 24.00 WIB air Sungai Ciliwung perlahan surut hingga level siaga empat (80 centimeter) pada pukul 07.00 WIB. Bahkan, Andi menyebutkan pada pukul 10.15 WIB, Jumat (26/4/2019) kembali surut dengan ketinggian 60 sentimeter.
"Iya sekarang sudah surut dengan status siaga empat (60 centimeter). Cuaca di Puncak maupun di Katulampa saat ini cerah," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, akibat hujan deras semalam membuat sejumlah lokasi diterjang banjir dan longsor.
Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Bogor diperparah oleh debit aliran sungai Ciliwung yang tinggi. Beberapa lokasi yang diterjang banjir lintasan adalah Kelurahan Bantarjati, Kedunghalang, Bogor Utara; Kedungbadak, Tanah Sareal; Baranangsiang, Bantarkemang, Bogor Timur.
"Puluhan rumah terendam banjir lintasan, tapi saat ini sudah surut dan petugas bersama masyarakat masih melakukan pembersihan lumpur," kata Kepala BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan.
Ia menambahkan selain banjir lintasan juga terjadi atap rumah ambruk di wilayah RT 03/ RW 10, Kedunghalang, Bogor Utara, kemudian turap di Kelurahan Baranangsiang, jebol dan tanah longsor di Kampung Bantar Peuteuy, Kelurahan Tajur, longsor.
"Meski demikian dari seluruh kejadian alhamdulillah tak ada korban jiwa. Saat ini, assessment telah dilakukan oleh TRC - PB BPBD Kota Bogor dilokasi kejadian, penghuni rumah sudah dievakuasi kerumah tetangganya," katanya.
Di tempat terpisah, hujan deras juga sempat menyebabkan tanah setinggi empat meter longsor di kawasan Puncak, Bogor. "Iya longsor ini terjadi di Kampung Sirimpak, RT 02/05, Desa Megamendung, Megamendung, Kabupaten Bogor. Longsor ini menimpa salah satu rumah warga dan seorang penghuni rumah ikut tertimpa," kata Camat Megamendung Hadijana, kemarin.
Menurutnya korban yang tertimpa reruntuhan tanah dan puing adalah Sindi Puspita Sari (15), saat ini korban menjalani perawatan di rumah sakit terdekat. "(Korban) sudah dapat dievakuasi hanya mengalami patah tulang kaki, sudah dibawa ke rumah sakit," katanya.
Informasi dihimpun menyebutkan, kenaikan TMA Bendung Katulampa itu terjadi secara mendadak yang semula pada pukul 19.45 WIB hanya 50 centimeter (siaga 4), karena hujan di Puncak, Bogor sebagai kawasan hulu Sungai Ciliwung cukup deras, sehingga pada pukul 20.28 langsung merangkak naik menjadi 220 sentimeter (siaga 1).
"Bahkan pada pukul 22.50 WIB, TMA sungai Ciliwung di Bendung Katulampa sempat menyentuh level tertinggi yaitu 250 sentimeter (siaga 1)," kata Kepala Petugas Jaga Bendung Katulampa Andi Sudirman, Jumat (26/4/2019) pagi.
Dia menambahkan, permukaan air Sungai Ciliwung yang berstatus siaga satu ini disebabkan hujan lebat di kawasan Puncak, Cisarua-Megamendung, Kabupaten Bogor, berlangsung cukup lama. "Jadi di hulu yang pengaruh, semalam yang terbesar hujannya. Rata kawasan Puncak hujan deras," kata Andi.
Meski demikian, kata dia, sejak pukul 24.00 WIB air Sungai Ciliwung perlahan surut hingga level siaga empat (80 centimeter) pada pukul 07.00 WIB. Bahkan, Andi menyebutkan pada pukul 10.15 WIB, Jumat (26/4/2019) kembali surut dengan ketinggian 60 sentimeter.
"Iya sekarang sudah surut dengan status siaga empat (60 centimeter). Cuaca di Puncak maupun di Katulampa saat ini cerah," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, akibat hujan deras semalam membuat sejumlah lokasi diterjang banjir dan longsor.
Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Bogor diperparah oleh debit aliran sungai Ciliwung yang tinggi. Beberapa lokasi yang diterjang banjir lintasan adalah Kelurahan Bantarjati, Kedunghalang, Bogor Utara; Kedungbadak, Tanah Sareal; Baranangsiang, Bantarkemang, Bogor Timur.
"Puluhan rumah terendam banjir lintasan, tapi saat ini sudah surut dan petugas bersama masyarakat masih melakukan pembersihan lumpur," kata Kepala BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan.
Ia menambahkan selain banjir lintasan juga terjadi atap rumah ambruk di wilayah RT 03/ RW 10, Kedunghalang, Bogor Utara, kemudian turap di Kelurahan Baranangsiang, jebol dan tanah longsor di Kampung Bantar Peuteuy, Kelurahan Tajur, longsor.
"Meski demikian dari seluruh kejadian alhamdulillah tak ada korban jiwa. Saat ini, assessment telah dilakukan oleh TRC - PB BPBD Kota Bogor dilokasi kejadian, penghuni rumah sudah dievakuasi kerumah tetangganya," katanya.
Di tempat terpisah, hujan deras juga sempat menyebabkan tanah setinggi empat meter longsor di kawasan Puncak, Bogor. "Iya longsor ini terjadi di Kampung Sirimpak, RT 02/05, Desa Megamendung, Megamendung, Kabupaten Bogor. Longsor ini menimpa salah satu rumah warga dan seorang penghuni rumah ikut tertimpa," kata Camat Megamendung Hadijana, kemarin.
Menurutnya korban yang tertimpa reruntuhan tanah dan puing adalah Sindi Puspita Sari (15), saat ini korban menjalani perawatan di rumah sakit terdekat. "(Korban) sudah dapat dievakuasi hanya mengalami patah tulang kaki, sudah dibawa ke rumah sakit," katanya.
(mhd)