Biarkan Lahan Kosong di Jalan Protokol, PBB Akan Dinaikkan 2 Kali Lipat
Biarkan Lahan Kosong di Jalan Protokol, PBB Akan Dinaikkan 2 Kali Lipat
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan mulai tahun ini Pemprov DKI Jakarta akan menjalankan kebijakan baru mengenai lahan-lahan kosong di sepanjang jalan-jalan protokol DKI Jakarta. Terutama jalan protokol Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Rasuna Said, Jalan Gatot Subroto dan Jalan MT Haryono.
"Di kanan kiri jalan protokol tersebut banyak lahan-lahan kosong, belum dibangun, belum dimanfaatkan, ditutupi pagar seng," ujar Anies melalui akun Facebook miliknya, Kamis (25/4/2019) malam.
Dia menjelaskan, melalui Pergub Nomor 41 Tahun 2019 pihaknya ingin memanfaatkan lahan-lahan daripada menjadi tempat yang tidak jelas kegiatannya. Sebab, Anies melihat ada kegiatan-kegiatan yang tidak sepatutnya di situ, ada masalah binatang liar, kemudian menjadi sarang nyamuk, ada masalah keamanan.
"Ini semua terjadi di pusat Kota Jakarta. Karena itu, kebijakan kami adalah pertama, bila pemilik lahan tetap membiarkan lahannya kosong seperti sekarang maka PBB-nya akan dinaikkan dua kali lipat," jelanya.
Kedua, bila pemilik lahan mulai membangun di lahan tersebut maka PBB-nya tetap, tidak ada perubahan. Namun, bila pemilik lahan belum bisa membangun dan merasa keberatan membayar pajak dua kali lipat pihaknya tawarkan opsi ketiga.
"Silakan buka pagar lahan kosong tersebut, manfaatkan menjadi ruang terbuka hijau untuk masyarakat sementara menunggu akan dibangun. Pemilik lahan kosong yang mau membuka lahannya untuk ruang terbuka hijau akan mendapatkan potongan pajak 50%," katanya.
Dengan kebijakan ini, Anies berharap lahan-lahan di pusat kota dapat menjadi lebih bermanfaat. Menurutnya bila lahan tersebut dibuka maka suasana lingkungan sekitarnya pun akan menjadi lebih baik.
"Masyarakat dapat berinteraksi di situ dan juga sekaligus menggerakkan perekonomian. Insya Allah dengan cara ini maka wajah jalan-jalan utama Ibu Kota akan tampak lebih ramah dan bermanfaat bagi warga Jakarta," ucap Anies.
"Di kanan kiri jalan protokol tersebut banyak lahan-lahan kosong, belum dibangun, belum dimanfaatkan, ditutupi pagar seng," ujar Anies melalui akun Facebook miliknya, Kamis (25/4/2019) malam.
Dia menjelaskan, melalui Pergub Nomor 41 Tahun 2019 pihaknya ingin memanfaatkan lahan-lahan daripada menjadi tempat yang tidak jelas kegiatannya. Sebab, Anies melihat ada kegiatan-kegiatan yang tidak sepatutnya di situ, ada masalah binatang liar, kemudian menjadi sarang nyamuk, ada masalah keamanan.
"Ini semua terjadi di pusat Kota Jakarta. Karena itu, kebijakan kami adalah pertama, bila pemilik lahan tetap membiarkan lahannya kosong seperti sekarang maka PBB-nya akan dinaikkan dua kali lipat," jelanya.
Kedua, bila pemilik lahan mulai membangun di lahan tersebut maka PBB-nya tetap, tidak ada perubahan. Namun, bila pemilik lahan belum bisa membangun dan merasa keberatan membayar pajak dua kali lipat pihaknya tawarkan opsi ketiga.
"Silakan buka pagar lahan kosong tersebut, manfaatkan menjadi ruang terbuka hijau untuk masyarakat sementara menunggu akan dibangun. Pemilik lahan kosong yang mau membuka lahannya untuk ruang terbuka hijau akan mendapatkan potongan pajak 50%," katanya.
Dengan kebijakan ini, Anies berharap lahan-lahan di pusat kota dapat menjadi lebih bermanfaat. Menurutnya bila lahan tersebut dibuka maka suasana lingkungan sekitarnya pun akan menjadi lebih baik.
"Masyarakat dapat berinteraksi di situ dan juga sekaligus menggerakkan perekonomian. Insya Allah dengan cara ini maka wajah jalan-jalan utama Ibu Kota akan tampak lebih ramah dan bermanfaat bagi warga Jakarta," ucap Anies.
(kri)
Explore More