Minim Saksi dan Petunjuk, Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Penemuan Mayat di Taman Kota
A
A
A
JAKARTA - Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus penemuan mayat perempuan hamil di Taman Kota Makassar, Jakarta Timur yang ditemukan beberapa waktu lalu. Polisi kesulitan dalam mengungkap kasus ini karena minimnya saksi dan petunjuk.
Kapolsek Makassar, Kompol L Lumban mengatakan, polisi menduga perempuan hamil itu menjadi korban pembunuhan. Pasalnya, korban meninggal akibat terkena benda tumpul di bagian dahinya. (Baca Juga: Mayat Perempuan DItemukan Terkubur Daun Pisang di Taman Kota Makassar)
"Belum ketahuan siapa pelakunya karena saksi yang minim, baru dua saksi itu pun yang menemukan (mayat korban saja) dan tak ada petunjuk lainnya, seperti CCTV," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (23/4/2019).
Menurutnya, identitas korban pun belum diketahui sehingga menyulitkan pengungkapan pelaku pembunuhan tersebut. Adapun sketsa wajah korban, sejauh ini belum selesai dilakukan sehingga belum bisa disebarkan.
Baru ciri-ciri fisik saja yang sudah sebarkan melalui brosur, tapi belum ada pihak keluarga yang melapor. "Sketsa masih belum karena kita tidak bisa membuatnya secara sembarangan, butuh kehati-hatian dan ketelitian. Nanti saat sudah tentu kita sebarkan juga," katanya.
Kapolsek Makassar, Kompol L Lumban mengatakan, polisi menduga perempuan hamil itu menjadi korban pembunuhan. Pasalnya, korban meninggal akibat terkena benda tumpul di bagian dahinya. (Baca Juga: Mayat Perempuan DItemukan Terkubur Daun Pisang di Taman Kota Makassar)
"Belum ketahuan siapa pelakunya karena saksi yang minim, baru dua saksi itu pun yang menemukan (mayat korban saja) dan tak ada petunjuk lainnya, seperti CCTV," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (23/4/2019).
Menurutnya, identitas korban pun belum diketahui sehingga menyulitkan pengungkapan pelaku pembunuhan tersebut. Adapun sketsa wajah korban, sejauh ini belum selesai dilakukan sehingga belum bisa disebarkan.
Baru ciri-ciri fisik saja yang sudah sebarkan melalui brosur, tapi belum ada pihak keluarga yang melapor. "Sketsa masih belum karena kita tidak bisa membuatnya secara sembarangan, butuh kehati-hatian dan ketelitian. Nanti saat sudah tentu kita sebarkan juga," katanya.
(ysw)