2.301 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan TPS di Jakbar
A
A
A
JAKARTA - Untuk mengamankan jalannya Pileg dan Pilpres 2019 di Jakarta Barat, Polrestro Jakbar akan mengerahkan 2.301 personel gabungan. KPU Kota Jakbar sendiri mewaspadai kemungkinan ricuh yang disebabkan oleh pemilih A5 atau pindah TPS.
Kabag Op Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Priyo Utomo Teguh mengatakan 2.301 pasukan gabungan akan berjaga mengamankan pemilu. Mereka terdiri dari 971 pasukan Polres, 400 BKO Polda Metro Jaya, TNI sebanyak 830 personel, dan 100 personel dari brimob.
“Nanti saat pencoblosan petugas akan kami tempatkan di TPS. Ada pula yang kemudian partroli,” kata Priyo kepada wartawan, Selasa (16/4/2019).
Sementara itu, Ketua KPU Jakbar, Cucum Sumardi sudah menginformasikan kemungkinan ricuh yang disebabkan oleh pemilih A5. (Baca Juga: Jamin Keamanan, 38 Ribu Personel Gabungan Akan Jaga TPS di Jakarta)
“Itu terdapat di sejumlah TPS di Tanjung Duren Utara. Seperti di kawasan Apartement Mediterania dan kawasan Kampus Ukrida,” kata Cucum Sumardi.
Cucum mengatakan terhadap ancaman gangguan pemilih seperti ini. Pihaknya telah meminta kepolisian untuk melakukan pengawalan ekstra. Ancaman surat suara habis bisa sewaktu-waktu terjadi.
Terhadap prosedur A5 sendiri, Cucum menjelaskan pada pemilu 2019 ini, sedikitnya ada 14.774 warga yang masuk ke Jakarta Barat. Mereka telah melakukan pengurusan formulir A5 sejak Maret 2019 lalu.
Sementara yang keluar dari Jakarta Barat, Cucum mencatat ada 12.383 orang. Mereka hampir terbesar di kawasan Pulau Jawa, bahkan ke Maluku.
Kabag Op Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Priyo Utomo Teguh mengatakan 2.301 pasukan gabungan akan berjaga mengamankan pemilu. Mereka terdiri dari 971 pasukan Polres, 400 BKO Polda Metro Jaya, TNI sebanyak 830 personel, dan 100 personel dari brimob.
“Nanti saat pencoblosan petugas akan kami tempatkan di TPS. Ada pula yang kemudian partroli,” kata Priyo kepada wartawan, Selasa (16/4/2019).
Sementara itu, Ketua KPU Jakbar, Cucum Sumardi sudah menginformasikan kemungkinan ricuh yang disebabkan oleh pemilih A5. (Baca Juga: Jamin Keamanan, 38 Ribu Personel Gabungan Akan Jaga TPS di Jakarta)
“Itu terdapat di sejumlah TPS di Tanjung Duren Utara. Seperti di kawasan Apartement Mediterania dan kawasan Kampus Ukrida,” kata Cucum Sumardi.
Cucum mengatakan terhadap ancaman gangguan pemilih seperti ini. Pihaknya telah meminta kepolisian untuk melakukan pengawalan ekstra. Ancaman surat suara habis bisa sewaktu-waktu terjadi.
Terhadap prosedur A5 sendiri, Cucum menjelaskan pada pemilu 2019 ini, sedikitnya ada 14.774 warga yang masuk ke Jakarta Barat. Mereka telah melakukan pengurusan formulir A5 sejak Maret 2019 lalu.
Sementara yang keluar dari Jakarta Barat, Cucum mencatat ada 12.383 orang. Mereka hampir terbesar di kawasan Pulau Jawa, bahkan ke Maluku.
(ysw)