Jelang 17 April, Fadli Zon-Isbudi Widuri Paling Populer di Bogor
A
A
A
BOGOR - Sepekan jelang pencoblosan, sejumlah calon anggota legislatif terus melakukan sosialisasi guna meraih simpati publik. Mulai dari jalur darat semisal blusukan atau turun langsung, hingga via udara dengan memanfaatkan media. Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mereka yang menggunakan media tak terlalu masif.
Hanya beberapa calon anggota legislatif yang betul-betul fokus menggarap media sebagai instrumen kampanye. Baik langsung maupun tak langsung. Efeknya cukup signifikan, popularitas mereka terdongkrak.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan dalam hasil riset Madani Komunika Institute (MKI) terkait Optimalisasi Media Sosial dalam Kampanye. Mulai dari 12 Maret-11 April 2019.
Direktur Eksekutif MKI, Muhammad Dezan mengatakan, riset melihat kecenderungan seberapa besar media memberitakan para caleg DPR RI Dapil Kabupaten Bogor.
Termasuk penyebarannya via media sosial seperti Facebook, Twitter, Google Plus, dan Pinterest. “Kami menggunakan tools Buzzsumo,” ujar Dezan melalui siaran tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (12/4/2019).
Menurut hasil MKI, Fadli Zon, Adian Napitupulu, dan Isbudi Widuri menempati posisi teratas. Ketiganya sama-sama petahana. Khusus Isbudi, dia adalah Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dua periode
Total pemberitaan Fadli Zon selama sebulan ini mencapai 1.352 berita dengan total 859.439 share di medsos. Selanjutnya Adian Napitupulu 146 berita dengan share di medsos sebanyak 26.046.
“Untuk Isbudi ada 48 berita terindeks dengan tingkat share mencapai 1100. Fadli Zon sendiri memang tertinggi karena kiprahnya di Senayan cukup aktif, termasuk di beberapa stasiun televisi. Jadi media darling seperti Adian,” jelas dia.
Dezan mengungkapkan, selain Fadli Zon dan Adian Napitupulu, alasan mengapa nama Isbudi meroket lantaran dilatari beberapa faktor. Pertama soal pemberitaan isu Jonggol.
“Ada sekitar 13 media mainstrem yang mengutip pernyataan Isbudi. Misalnya Sindonews, Tribunnews, JawaPos, Radar Bogor, JPNN. Ini cukup berpengaruh terhadap elektabilitas dan popularitas,” jelas Dezan.
“Share untuk pemberitaan Jonggol Dijual cukup tinggi. 564 kali di share, baik itu Facebook maupun Twitte. Untuk isu nasional yang ditarik ke lokal, tertinggi di antara isu-isu lain,” lanjut dia.
Sementara untuk Fadli Zon, isu sidang Ratna Sarumpaet tercatat paling tinggi. Pemberitaan tersebut dipublikasikan oleh situs Kompas.com dengan total 158.196 kali share.
Dezan lantas membandingkan Isbudi dengan caleg-caleg internal PKS.
Misalnya Tb Soenmandjaja dan Habib Fahmi Alaydroes. Keduanya yang notabene elite-elite PKS, kurang begitu populer. “Dari hasil analisis content analyzer, dua-duanya pasif. Termasuk caleg DPR RI PKS lainnya,” tegas Dezan.
Dalam kesempatan itu, Dezan juga mengingatkan agar para caleg tak menafikan peran media dan media sosial. Sebab, penetrasi pengguna internet di kawasan Bogor cukup tinggi.
“Tak sedikit dari mereka yang mencari informasi seputar caleg di media. Baik situs pemberitaan maupun media sosial,” pungkasnya.
Hanya beberapa calon anggota legislatif yang betul-betul fokus menggarap media sebagai instrumen kampanye. Baik langsung maupun tak langsung. Efeknya cukup signifikan, popularitas mereka terdongkrak.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan dalam hasil riset Madani Komunika Institute (MKI) terkait Optimalisasi Media Sosial dalam Kampanye. Mulai dari 12 Maret-11 April 2019.
Direktur Eksekutif MKI, Muhammad Dezan mengatakan, riset melihat kecenderungan seberapa besar media memberitakan para caleg DPR RI Dapil Kabupaten Bogor.
Termasuk penyebarannya via media sosial seperti Facebook, Twitter, Google Plus, dan Pinterest. “Kami menggunakan tools Buzzsumo,” ujar Dezan melalui siaran tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (12/4/2019).
Menurut hasil MKI, Fadli Zon, Adian Napitupulu, dan Isbudi Widuri menempati posisi teratas. Ketiganya sama-sama petahana. Khusus Isbudi, dia adalah Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dua periode
Total pemberitaan Fadli Zon selama sebulan ini mencapai 1.352 berita dengan total 859.439 share di medsos. Selanjutnya Adian Napitupulu 146 berita dengan share di medsos sebanyak 26.046.
“Untuk Isbudi ada 48 berita terindeks dengan tingkat share mencapai 1100. Fadli Zon sendiri memang tertinggi karena kiprahnya di Senayan cukup aktif, termasuk di beberapa stasiun televisi. Jadi media darling seperti Adian,” jelas dia.
Dezan mengungkapkan, selain Fadli Zon dan Adian Napitupulu, alasan mengapa nama Isbudi meroket lantaran dilatari beberapa faktor. Pertama soal pemberitaan isu Jonggol.
“Ada sekitar 13 media mainstrem yang mengutip pernyataan Isbudi. Misalnya Sindonews, Tribunnews, JawaPos, Radar Bogor, JPNN. Ini cukup berpengaruh terhadap elektabilitas dan popularitas,” jelas Dezan.
“Share untuk pemberitaan Jonggol Dijual cukup tinggi. 564 kali di share, baik itu Facebook maupun Twitte. Untuk isu nasional yang ditarik ke lokal, tertinggi di antara isu-isu lain,” lanjut dia.
Sementara untuk Fadli Zon, isu sidang Ratna Sarumpaet tercatat paling tinggi. Pemberitaan tersebut dipublikasikan oleh situs Kompas.com dengan total 158.196 kali share.
Dezan lantas membandingkan Isbudi dengan caleg-caleg internal PKS.
Misalnya Tb Soenmandjaja dan Habib Fahmi Alaydroes. Keduanya yang notabene elite-elite PKS, kurang begitu populer. “Dari hasil analisis content analyzer, dua-duanya pasif. Termasuk caleg DPR RI PKS lainnya,” tegas Dezan.
Dalam kesempatan itu, Dezan juga mengingatkan agar para caleg tak menafikan peran media dan media sosial. Sebab, penetrasi pengguna internet di kawasan Bogor cukup tinggi.
“Tak sedikit dari mereka yang mencari informasi seputar caleg di media. Baik situs pemberitaan maupun media sosial,” pungkasnya.
(pur)