Kembalikan Identitas Persija, Stadion JIS Ditambahkan MH Thamrin
A
A
A
JAKARTA - Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan sejak berdirinya, Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) secara rutin mengadakan kompetisi internal bagi klub-klub anggotanya.
Mulanya untuk memutar kompetisi, mereka menggunakan Lapangan Brandweer Kazerne dari tahun 1928 sampai 1930.
Kemudian bulan Oktober 1930 pengurus VIJ melakukan "Permintaan kehadapan bescherM.H.eer (pelindung) M.H. Thamrin oentoek bersama-sama membikin ‘lapangan sendiri," tulis Dr. Moewardi 'Riwajat VIJ', Pemandangan, 20 September 1938.
Pada 1 Januari 1931, mimpi memiliki lapangan sendiri akhirnya terkabulkan atas pertolongan M.H. Thamrin.
"la merogoh koceknya sebesar 2.000 gulden untuk membuat lapangan yang layak di Laan Trivelli," kata JJ Rizal ddalam pameran bertajuk MH Thamrin, Politik dan Sepakbola Kebangsaan di Balai Kota Jakarta, Jumat 15 Maret 2019.
Pertandingan resmi pertama yang diadakan di lapangan Laan Trivelli adalah pertandingan MOS melawan Tjahja Kwitang pada tanggal 15 Maret 1931. Penonton yang hadir berjumlah 2.000 orang.
Pada tahun 1936, VIJ mendapat lapangan yang Iebih layak dari Laan Trivelli dengan standar internasional ditambah tribune dan ruang makan.
M.H. Thamrin sebagai pimpinan Volksraad meresmikan lapangan tersebut. Hadir pula bersama Thamrin, Mr. Hadi dan Amangkoerat sebagai perwakilan PSSI.
Peresmian lapangan ditandai dengan pertandingan sepak bola antara VIJ melawan PPVIM (Meester Cornelis) pada 14 Maret 1936 dan perlombaan atletik pada 15 Maret 1936. Lapangan yang diresmikan itu terletak di Tjideng-West di ujung Laan Trivelli. Lapangan itu didapat VIJ atas budi baik Mr. Koesoemah Atmadja, sebagai Presiden Landraad.
"Pameran ini sebenarnya mengenangkan memberikan basis bagi pemilihan tanggal Gubernur Anies untuk stadion baru pada14 Maret sangat bersejarah. MH Thamrin memberikan 2.000 gulden. Kemudian diperbarui lagi tahun1936 pada tanggal dan bulan yang sama Bung Karno mengenalkan kembali melalui suratnya arti historis MH Thamrin," terang JJ Rizal.
Ia berharap kepada Pemprov DKI tak hanya membuat Stadion JIS bertaraf internasional namun juga membuatkan museum tentang perjuangan sepakbola Jakarta.
"Kita berharap stadion baru itu tidak diberikan nama Jakarta International Stadium (JIS). Tapi dikasih nama MH Thamrin Jakarta International Stadium dengan begitu mengembalikan ingatan dan identitas Persija. Pulihnya identitas itu pengetahuan tentang masa lalu Persija akan tahu apa artinya prestasi, Pemerintah tahu apa arti sepakbola," tutupnya.
Diketahui, pada 14 Maret 2019 kemarin Gubernur DKI Jakarta melakukan kick off peletakan batu pertama pembangunan Jakarta International Stadium di Jakarta Utara. Stadion yang akan selesai pembangunan pada 2021 mendatang itu memiliki kapasitas 82.000 penonton.
Mulanya untuk memutar kompetisi, mereka menggunakan Lapangan Brandweer Kazerne dari tahun 1928 sampai 1930.
Kemudian bulan Oktober 1930 pengurus VIJ melakukan "Permintaan kehadapan bescherM.H.eer (pelindung) M.H. Thamrin oentoek bersama-sama membikin ‘lapangan sendiri," tulis Dr. Moewardi 'Riwajat VIJ', Pemandangan, 20 September 1938.
Pada 1 Januari 1931, mimpi memiliki lapangan sendiri akhirnya terkabulkan atas pertolongan M.H. Thamrin.
"la merogoh koceknya sebesar 2.000 gulden untuk membuat lapangan yang layak di Laan Trivelli," kata JJ Rizal ddalam pameran bertajuk MH Thamrin, Politik dan Sepakbola Kebangsaan di Balai Kota Jakarta, Jumat 15 Maret 2019.
Pertandingan resmi pertama yang diadakan di lapangan Laan Trivelli adalah pertandingan MOS melawan Tjahja Kwitang pada tanggal 15 Maret 1931. Penonton yang hadir berjumlah 2.000 orang.
Pada tahun 1936, VIJ mendapat lapangan yang Iebih layak dari Laan Trivelli dengan standar internasional ditambah tribune dan ruang makan.
M.H. Thamrin sebagai pimpinan Volksraad meresmikan lapangan tersebut. Hadir pula bersama Thamrin, Mr. Hadi dan Amangkoerat sebagai perwakilan PSSI.
Peresmian lapangan ditandai dengan pertandingan sepak bola antara VIJ melawan PPVIM (Meester Cornelis) pada 14 Maret 1936 dan perlombaan atletik pada 15 Maret 1936. Lapangan yang diresmikan itu terletak di Tjideng-West di ujung Laan Trivelli. Lapangan itu didapat VIJ atas budi baik Mr. Koesoemah Atmadja, sebagai Presiden Landraad.
"Pameran ini sebenarnya mengenangkan memberikan basis bagi pemilihan tanggal Gubernur Anies untuk stadion baru pada14 Maret sangat bersejarah. MH Thamrin memberikan 2.000 gulden. Kemudian diperbarui lagi tahun1936 pada tanggal dan bulan yang sama Bung Karno mengenalkan kembali melalui suratnya arti historis MH Thamrin," terang JJ Rizal.
Ia berharap kepada Pemprov DKI tak hanya membuat Stadion JIS bertaraf internasional namun juga membuatkan museum tentang perjuangan sepakbola Jakarta.
"Kita berharap stadion baru itu tidak diberikan nama Jakarta International Stadium (JIS). Tapi dikasih nama MH Thamrin Jakarta International Stadium dengan begitu mengembalikan ingatan dan identitas Persija. Pulihnya identitas itu pengetahuan tentang masa lalu Persija akan tahu apa artinya prestasi, Pemerintah tahu apa arti sepakbola," tutupnya.
Diketahui, pada 14 Maret 2019 kemarin Gubernur DKI Jakarta melakukan kick off peletakan batu pertama pembangunan Jakarta International Stadium di Jakarta Utara. Stadion yang akan selesai pembangunan pada 2021 mendatang itu memiliki kapasitas 82.000 penonton.
(mhd)