ACT Gelar Kegiatan Nongkrong di Jalan Palestina Depok
A
A
A
DEPOK - Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar kegiatan Nongkrong di Jalan Palestina, Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Jawa Barat. Kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian kepada sesama umat Islam di Palestina .
Kegiatan itu dihadiri warga Jalan Palestina, Lurah Pangkalan Jati Tarmuji, Ketua RT dan RW setempat, Forum Rukun Tetangga setempat FOS ARPERT 22, dan aktor Donny Alamsyah. Adapun kegiatan itu diawali dengan pemberian piagam kemanusiaan pada warga Jalan Palestina.
Direktur Komunikasi ACT , Nurman Priatna mengatakan, piagam penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi ACT pada warga Jalan Palestina yang peduli dengan sesama umat Islam di Palestina. Penamanaan Jalan Palestina di kawasan Pangkalan Jati, Cinere, Depok itu membuktikan kalau umat Islam di Indonesia memiliki kepedulian dan mencintai saudaranya di Palestina. (Baca Juga: Kunjungi Kantor ACT, Pejabat Palestina Ceritakan Anak-anak di Tepi Barat)
"Dunia akan tahu ada Jalan Palestina di Pangkalan Jati, yang mengangkat tangan mendoakan Palestina supaya benar-benar terbebas dari segala kezaliman dan dari penjajahan," ujarnya di lokasi, Rabu (13/3/2019).
Dia menceritakan sedikit tentang situasi sesama umat Islam di Palestina pada warga Jalan Palestina. "Contoh di Masjid Al Aqsa, umat Islam dilarang beribadah, dilarang memasuki masjid dan mengumandangkan adzan. Tentara (Israel) melakukan tindakan semena-mena, mereka juga masuk ke masjid yang mulia itu dengan sepatu dan menginjak-injak," tuturnya.
Dia membeberkan tentang tindakan tentara Israel yang brutal dan bersikap semena-mena pada sesama umat Islam di Palestina, termasuk kondisi geofrafisnya yang telah dirusak oleh bom-bom dan amunisi. Maka itu, pada tahun 2020 mendatang kawasan Gaza diprediksi tak bisa lagi dihuni manusia.
"PBB melansir di tahun 2015, pada tahun 2020 mendatang Gaza diprediksi tak bisa dihuni lagi. Kekejamam terus berlaku, serangan gempuran udara selalu terjadi, begitu juga Yerusalem," tuturnya. (Baca Juga: Bantu Ribuan Pasien di Gaza, ACT Salurkan 100 Ribu Liter Bahan Bakar)
Padahal, paparnya, Palestina merupakan salah satu dari tiga tempat yang dianggap mulia sebagaimana disebutkan dalam Alquran. Namun, dia pun bersyukur pada Pemerintah Indonesia yang selalu mendukung Palestina.
Dalam undang-undang disebutkan penjajahan itu harus ditiadakan di muka bumi ini. ACT sendiri bukan hanya mendukung melalui doa dan ucapan, tapi juga dengan merealisasikannya dengan mengirimkan bantuan pada sesama umat Islam yang membutuhkan di negara-negara lain, khususnya Palestina.
"Sejauh ini, kita selalu mengirimkan bantuan tahun lalu 2 ribu ton beras dan sampai di Palestina, Gaza Alhamdulillah. Kita juga pernah kirimkan bantuan seperti kursi roda, obat-obatan dan memberikan support pada penghafal Alquran dan guru-guru," ungkapnya.
"Doakan juga karena kami pun sebelum Ramadhan ini akan mengirimkan bantuan kembali seperti tepung, susu, dan gula untuk bekal saudara kita di sana menjalani Ramadhan ataupun untuk berlebaran," imbuhnya.
Sedang Lurah Pangkalan Jati, Tarmuji mengatakan, dia mengapresiasi ACT yang menjadikan Jalan Palestina menjadi bagian dalam kegiatannya, yakni dengan kegiatan mural. Pasalnya, kegiatan itu juga menginspirasi masyarakat secara keseluruhan untuk bersama-sama peduli dengan sesama umat Islam di Palestina.
"Alhamdulillah jalan ini menjadi kegiatan mural selama satu mingguan yang isinya mengajak kita sesama umat Islam untuk mempunyai rasa kepedulian sesama saudara kita untuk merasakan penderitaan kita yang ada di Palestin," terangnya.
Dia harap, kegiatan itu sekaligus mensosialisasikan kalau kepedulian itu tak hanya disimpan di hati saja, tapi dengan melakukan kegiatan, sebagaimana yang dilakukan ACT bersama Karang Taruna Jalan Palestina. Apalagi, di berita-berita terekam jelas tentang bagaimana kebiadaban dan kekejaman tentara Israel pada rakyat Palestina.
Sejalan dengan tokoh masyarakat, Ustaz Nurudin menjabarkan, nama Jalan Palestina itu diambil berdasarkan kepedulian dan empati warga sekitar atas peristiwa yang dialami rakyat Palestina. Nama jalan itu dicetuskan saat pertama kali Palestina di bombardir Israel.
"Awalnya nama Jalan Palestina itu dicetuskan pak Ahmad Maulana, dahulu Ketua RT disini bersama teman-teman mahasiswa. Setelah dikompromikan dengan warga maka dinobatkanlah nama gang itu jadi gang Palestina sebagai kepedulian dan perhatian warga Pangkalan Jati pada warga yang ada di Palestina," katanya.
Sementara itu, Aktor Donny Alamsyah mengungkapkan kehadirannya dalam kegiatan itu karena memang diajak ACT. Dia pun mau karena dia memang ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat.
Bahkan, bila memang ke depan dia diajak ACT ke Palestina untuk membantu sesama umat Islam di sana, dia pun siap. Hanya saja langkah yang bakal diambil pertama kali dia ingin bertemu dengan umat Islam di sana dan bertanya tentang situasi dan permasalahan yang ada di negeri tersebut.
"Saya bersyukur dikasih kesempatan untuk bisa hadir di sini (mengikuti kegiatan nongkrong di Jalan Palestina) dan bermanfaat di sini. Jadi apapun yang saya bisa bantu, saya bantu," jelasnya.
Dia meneruskan, selama ini, dia hanya tahu tentang kondisi Palestina melalui media-media. Dia pun kagum pada ACT, pasalnya selama mengikuti pemberitaan tentang ACT, dia tahu kalau ternyata di Indonesia pun ada pihak yang peduli dengan sesama umat Islam.
"Saya tahu ACT karena saya baca berita tentang kejadian umat Islam di Yaman, Rohingya, jazirah Arab, Jerman, dan China. Saya baca apa yang terjadi tentang dunia islam, ternyata di Indonesia ada ACT yang saya salut dan bangga. Mereka selalu membantu saudara kita di negeri sana. Saya selalu ikuti di Instagram, wah ini hebat kata saya," katanya.
Kegiatan yang digelar ACT itu salah satunya melakukan seni mural di pinggiran Jalan Palestina, yang mana dilakukan seniman Mural, Riza. Riaza menambahkan, dia bersama warga Jalan Palestina bersyukur bisa menggambar mural di wilayah itu.
Pasalnya, mural tersebut merupakan ikhtiar dan doa untuk Palestina serta warga sekitar begitu antusias mengikutinya karena berkaitan kegiatan kemanusiaan.
Kegiatan itu dihadiri warga Jalan Palestina, Lurah Pangkalan Jati Tarmuji, Ketua RT dan RW setempat, Forum Rukun Tetangga setempat FOS ARPERT 22, dan aktor Donny Alamsyah. Adapun kegiatan itu diawali dengan pemberian piagam kemanusiaan pada warga Jalan Palestina.
Direktur Komunikasi ACT , Nurman Priatna mengatakan, piagam penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi ACT pada warga Jalan Palestina yang peduli dengan sesama umat Islam di Palestina. Penamanaan Jalan Palestina di kawasan Pangkalan Jati, Cinere, Depok itu membuktikan kalau umat Islam di Indonesia memiliki kepedulian dan mencintai saudaranya di Palestina. (Baca Juga: Kunjungi Kantor ACT, Pejabat Palestina Ceritakan Anak-anak di Tepi Barat)
"Dunia akan tahu ada Jalan Palestina di Pangkalan Jati, yang mengangkat tangan mendoakan Palestina supaya benar-benar terbebas dari segala kezaliman dan dari penjajahan," ujarnya di lokasi, Rabu (13/3/2019).
Dia menceritakan sedikit tentang situasi sesama umat Islam di Palestina pada warga Jalan Palestina. "Contoh di Masjid Al Aqsa, umat Islam dilarang beribadah, dilarang memasuki masjid dan mengumandangkan adzan. Tentara (Israel) melakukan tindakan semena-mena, mereka juga masuk ke masjid yang mulia itu dengan sepatu dan menginjak-injak," tuturnya.
Dia membeberkan tentang tindakan tentara Israel yang brutal dan bersikap semena-mena pada sesama umat Islam di Palestina, termasuk kondisi geofrafisnya yang telah dirusak oleh bom-bom dan amunisi. Maka itu, pada tahun 2020 mendatang kawasan Gaza diprediksi tak bisa lagi dihuni manusia.
"PBB melansir di tahun 2015, pada tahun 2020 mendatang Gaza diprediksi tak bisa dihuni lagi. Kekejamam terus berlaku, serangan gempuran udara selalu terjadi, begitu juga Yerusalem," tuturnya. (Baca Juga: Bantu Ribuan Pasien di Gaza, ACT Salurkan 100 Ribu Liter Bahan Bakar)
Padahal, paparnya, Palestina merupakan salah satu dari tiga tempat yang dianggap mulia sebagaimana disebutkan dalam Alquran. Namun, dia pun bersyukur pada Pemerintah Indonesia yang selalu mendukung Palestina.
Dalam undang-undang disebutkan penjajahan itu harus ditiadakan di muka bumi ini. ACT sendiri bukan hanya mendukung melalui doa dan ucapan, tapi juga dengan merealisasikannya dengan mengirimkan bantuan pada sesama umat Islam yang membutuhkan di negara-negara lain, khususnya Palestina.
"Sejauh ini, kita selalu mengirimkan bantuan tahun lalu 2 ribu ton beras dan sampai di Palestina, Gaza Alhamdulillah. Kita juga pernah kirimkan bantuan seperti kursi roda, obat-obatan dan memberikan support pada penghafal Alquran dan guru-guru," ungkapnya.
"Doakan juga karena kami pun sebelum Ramadhan ini akan mengirimkan bantuan kembali seperti tepung, susu, dan gula untuk bekal saudara kita di sana menjalani Ramadhan ataupun untuk berlebaran," imbuhnya.
Sedang Lurah Pangkalan Jati, Tarmuji mengatakan, dia mengapresiasi ACT yang menjadikan Jalan Palestina menjadi bagian dalam kegiatannya, yakni dengan kegiatan mural. Pasalnya, kegiatan itu juga menginspirasi masyarakat secara keseluruhan untuk bersama-sama peduli dengan sesama umat Islam di Palestina.
"Alhamdulillah jalan ini menjadi kegiatan mural selama satu mingguan yang isinya mengajak kita sesama umat Islam untuk mempunyai rasa kepedulian sesama saudara kita untuk merasakan penderitaan kita yang ada di Palestin," terangnya.
Dia harap, kegiatan itu sekaligus mensosialisasikan kalau kepedulian itu tak hanya disimpan di hati saja, tapi dengan melakukan kegiatan, sebagaimana yang dilakukan ACT bersama Karang Taruna Jalan Palestina. Apalagi, di berita-berita terekam jelas tentang bagaimana kebiadaban dan kekejaman tentara Israel pada rakyat Palestina.
Sejalan dengan tokoh masyarakat, Ustaz Nurudin menjabarkan, nama Jalan Palestina itu diambil berdasarkan kepedulian dan empati warga sekitar atas peristiwa yang dialami rakyat Palestina. Nama jalan itu dicetuskan saat pertama kali Palestina di bombardir Israel.
"Awalnya nama Jalan Palestina itu dicetuskan pak Ahmad Maulana, dahulu Ketua RT disini bersama teman-teman mahasiswa. Setelah dikompromikan dengan warga maka dinobatkanlah nama gang itu jadi gang Palestina sebagai kepedulian dan perhatian warga Pangkalan Jati pada warga yang ada di Palestina," katanya.
Sementara itu, Aktor Donny Alamsyah mengungkapkan kehadirannya dalam kegiatan itu karena memang diajak ACT. Dia pun mau karena dia memang ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat.
Bahkan, bila memang ke depan dia diajak ACT ke Palestina untuk membantu sesama umat Islam di sana, dia pun siap. Hanya saja langkah yang bakal diambil pertama kali dia ingin bertemu dengan umat Islam di sana dan bertanya tentang situasi dan permasalahan yang ada di negeri tersebut.
"Saya bersyukur dikasih kesempatan untuk bisa hadir di sini (mengikuti kegiatan nongkrong di Jalan Palestina) dan bermanfaat di sini. Jadi apapun yang saya bisa bantu, saya bantu," jelasnya.
Dia meneruskan, selama ini, dia hanya tahu tentang kondisi Palestina melalui media-media. Dia pun kagum pada ACT, pasalnya selama mengikuti pemberitaan tentang ACT, dia tahu kalau ternyata di Indonesia pun ada pihak yang peduli dengan sesama umat Islam.
"Saya tahu ACT karena saya baca berita tentang kejadian umat Islam di Yaman, Rohingya, jazirah Arab, Jerman, dan China. Saya baca apa yang terjadi tentang dunia islam, ternyata di Indonesia ada ACT yang saya salut dan bangga. Mereka selalu membantu saudara kita di negeri sana. Saya selalu ikuti di Instagram, wah ini hebat kata saya," katanya.
Kegiatan yang digelar ACT itu salah satunya melakukan seni mural di pinggiran Jalan Palestina, yang mana dilakukan seniman Mural, Riza. Riaza menambahkan, dia bersama warga Jalan Palestina bersyukur bisa menggambar mural di wilayah itu.
Pasalnya, mural tersebut merupakan ikhtiar dan doa untuk Palestina serta warga sekitar begitu antusias mengikutinya karena berkaitan kegiatan kemanusiaan.
(rhs)