Uji Coba LRT Dimulai dengan Mengangkut Penumpang Jak Lingko 24
A
A
A
JAKARTA - Proyek pembangunan moda transportasi massal Light Rail Transit (LRT) DKI Jakarta Velodrome- Kelapa Gading sudah rampung 100%. Uji coba telah dilakukan untuk mengintegrasikan LRT dengan Transjakarta.
Direktur Proyek LRT PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin mengatakan, proyek pembangunan LRT sudah mencapai 100%, mulai dari penanda terhubungnya jalur utama (main line) hingga stasiun. Menurutnya, operasional hanya tinggal menunggu sertifikat dari Balai Pengujian Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah melakukan pengujian sarana dan prasarana LRT.
"Kemungkinan minggu ini sertifikat itu keluar. Pengujian tinggal yang minor saja seperti sistem dan sebagainya untuk memastikan keselamatan. Akhir Maret kami targetkan sudah beroperasi," kata Iwan Takwin saat dihubungi pada Selasa (5/3/2019).
Iwan menjelaskan, setelah melakukan berbagai pengujian, Kemenhub akan menerbitkan rekomendasi dan sertifikat layak operasi prasarana LRT Jakarta. Kemudian, hasil rekomendasi dan sertifikat layak operasi kemenhub tersebut menjadi landasan Dinas Perhubungan DKI mengeluarkan izin operasional.
Sambil menunggu proses perizinan tersebut, lanjut Iwan, pihaknya telah melakukan uji coba LRT sejak 4 Maret lalu dengan mengangkut penumpang Jak Lingko 24 rute Senen-Pulogadung via Kelapa Gading. Dia mengklaim dari hasil uji coba sementara ini, penumpang Jak 24 sangat antusiasme dengan kehadiran LRT.
"Selain untuk mengintegrasikan dengan Transjakarta, uji coba LRT juga bertujuan agar masinis dan operator lebih terbiasa dengan kondisi normal," ungkapnya.
Untuk integrasi ke Dukuh Atas, kata Iwan, saat ini baru dilakukan pembangunan pondasi skybridge dari Stasiun Velodrome ke Halte Pemuda bus Transjakarta. Dia menargetkan pembangunan baru rampung pada April mendatang.
Namun, hal itu tidak menggangu integrasi LRT dengan Transjakarta ke Dukuh Atas pada saat LRT resmi beroperasi akhir Maret ini. "Kan masih bisa lewat bawah dari stasiun Velodrome ke halte pemuda. Kita akan terus lengkapi intgerasi LRT dengan Transjakarta," ujarnya.
Iwan memastikan integrasi LRT dengan bus Transjakarta tidak hanya berupa fisik semata. Menurutnya, integrasi juga menyentuh pada sistem pembayaran serta rute perjalanan. Untuk integrasi sistem pembayaran, kartu dan alat harus sinkron. "Tiketnya harus sekali bayar. Kalau rute kan Transjakarta sudah ada jadwalnya. Tinggal ngelink saja nanti," ungkapnya.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Agung Wicaksono justru menilai bahwa integrasi tarif antara Transjakarta dengan LRT tergantung keputusan Pemprov DKI Jakarta yang hingga kini belum memutuskan besaran tarif MRT dan LRT itu. Menurutnya, Jak24 yang terintegrasi dengan LRT adalah skema sosialisasi uji coba LRT saja.
"JAK24 tentu beroperasi biasa, dan bisa terintegrasi dengan LRT di Kelapa Gading. Mengenai tarif tentu tergantung keputusan Pemprov DKI," tegasnya.
Agung mengatakan, Transjakarta bekerja sama dengan LRT Jakarta menyediakan layanan unggulan ini mulai berlaku 4-17 Maret 2019 dari pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB.
Pelanggan JAK 24 akan mendapatkan akses untuk bisa menjajal naik LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome. Dengan pengalaman naik JAK 24 dan LRT Jakarta, tentunya diharapkan masyarakat akan beralih menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi baik itu motor maupun mobil.
"Bagi masyarakat yang ingin naik program integrasi antarmoda transportasi, JAK 24, bisa menggunakan kartu elektronik Jak Lingko, BNI dan Bank DKI. Kartu-kartu tersebut bisa didapatkan di halte-halte Transjakarta," ucapnya.
Direktur Proyek LRT PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin mengatakan, proyek pembangunan LRT sudah mencapai 100%, mulai dari penanda terhubungnya jalur utama (main line) hingga stasiun. Menurutnya, operasional hanya tinggal menunggu sertifikat dari Balai Pengujian Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah melakukan pengujian sarana dan prasarana LRT.
"Kemungkinan minggu ini sertifikat itu keluar. Pengujian tinggal yang minor saja seperti sistem dan sebagainya untuk memastikan keselamatan. Akhir Maret kami targetkan sudah beroperasi," kata Iwan Takwin saat dihubungi pada Selasa (5/3/2019).
Iwan menjelaskan, setelah melakukan berbagai pengujian, Kemenhub akan menerbitkan rekomendasi dan sertifikat layak operasi prasarana LRT Jakarta. Kemudian, hasil rekomendasi dan sertifikat layak operasi kemenhub tersebut menjadi landasan Dinas Perhubungan DKI mengeluarkan izin operasional.
Sambil menunggu proses perizinan tersebut, lanjut Iwan, pihaknya telah melakukan uji coba LRT sejak 4 Maret lalu dengan mengangkut penumpang Jak Lingko 24 rute Senen-Pulogadung via Kelapa Gading. Dia mengklaim dari hasil uji coba sementara ini, penumpang Jak 24 sangat antusiasme dengan kehadiran LRT.
"Selain untuk mengintegrasikan dengan Transjakarta, uji coba LRT juga bertujuan agar masinis dan operator lebih terbiasa dengan kondisi normal," ungkapnya.
Untuk integrasi ke Dukuh Atas, kata Iwan, saat ini baru dilakukan pembangunan pondasi skybridge dari Stasiun Velodrome ke Halte Pemuda bus Transjakarta. Dia menargetkan pembangunan baru rampung pada April mendatang.
Namun, hal itu tidak menggangu integrasi LRT dengan Transjakarta ke Dukuh Atas pada saat LRT resmi beroperasi akhir Maret ini. "Kan masih bisa lewat bawah dari stasiun Velodrome ke halte pemuda. Kita akan terus lengkapi intgerasi LRT dengan Transjakarta," ujarnya.
Iwan memastikan integrasi LRT dengan bus Transjakarta tidak hanya berupa fisik semata. Menurutnya, integrasi juga menyentuh pada sistem pembayaran serta rute perjalanan. Untuk integrasi sistem pembayaran, kartu dan alat harus sinkron. "Tiketnya harus sekali bayar. Kalau rute kan Transjakarta sudah ada jadwalnya. Tinggal ngelink saja nanti," ungkapnya.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Agung Wicaksono justru menilai bahwa integrasi tarif antara Transjakarta dengan LRT tergantung keputusan Pemprov DKI Jakarta yang hingga kini belum memutuskan besaran tarif MRT dan LRT itu. Menurutnya, Jak24 yang terintegrasi dengan LRT adalah skema sosialisasi uji coba LRT saja.
"JAK24 tentu beroperasi biasa, dan bisa terintegrasi dengan LRT di Kelapa Gading. Mengenai tarif tentu tergantung keputusan Pemprov DKI," tegasnya.
Agung mengatakan, Transjakarta bekerja sama dengan LRT Jakarta menyediakan layanan unggulan ini mulai berlaku 4-17 Maret 2019 dari pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB.
Pelanggan JAK 24 akan mendapatkan akses untuk bisa menjajal naik LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome. Dengan pengalaman naik JAK 24 dan LRT Jakarta, tentunya diharapkan masyarakat akan beralih menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi baik itu motor maupun mobil.
"Bagi masyarakat yang ingin naik program integrasi antarmoda transportasi, JAK 24, bisa menggunakan kartu elektronik Jak Lingko, BNI dan Bank DKI. Kartu-kartu tersebut bisa didapatkan di halte-halte Transjakarta," ucapnya.
(whb)