Status Siaga Darurat Bencana di Bogor Diperpanjang hingga Mei 2019

Rabu, 27 Februari 2019 - 17:01 WIB
Status Siaga Darurat Bencana di Bogor Diperpanjang hingga Mei 2019
Status Siaga Darurat Bencana di Bogor Diperpanjang hingga Mei 2019
A A A
BOGOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor memperpanjang masa status siaga darurat kebencanaan hingga Mei 2019 mendatang. Ini dilakukan akibat semakin ekstremnya cuaca di wilayah Bogor hingga menimbulkan sejumah bencana beberapa hari terakhir ini.

Kepala Seksi BPBD Kota Bogor, Mochammad Yaffies menyusul banyaknya bencana beberapa hari terakhir ini, maka status siaga darurat kebencanaan yang sudah diberlakukan sejak akhir November 2019 lalu akan terus diperpanjang hingga Mei 2019 mendatang. "Hingga kemarin kami terus menerima laporan terkait, banyaknya bencana yang tersebar di sejumlah kecamatan. Seperti tanah longsor, banjir, rumah roboh, hingga pohon tumbang," kata Yaffies pada Rabu (27/2/2019).

Dia menuturkan, berdasarkan data BPBD Kota Bogor sepanjang Februari, tercatat sudah ada sebanyak 40 kejadian bencana. Perinciannya, empat bencana kebakaran, 15 tanah longsor, satu bencana banjir, delapan laporan pohon tumbang, sembilan rumah roboh, dan tiga bencana lainnya.

"Sesuai prediksi, Januari hingga Februari curah hujan yang disertai angin kencang memang sangat tinggi. Sehingga hampir setiap kali hujan pasti ada laporan bencana. Pohon tumbang, dan longsorlah yang paling mendominasi. Banjir ada juga tetapi hanya banjir lintasan saja," tuturnya.

Dalam meminimalisir dampak dari bencana, BPBD hingga saat ini terus menerapkan sejumlah program mitigasi bencana, di antaranya seperti kelurahan tanggap bencana, sekolah tanggap bencana, dan menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat melalui berbagai media.

"Bahkan kita sudah memiliki role model kelurahan tanggap bencana, jadi setiap ada peringatan dini dari BMKG kami sampaikan ke grup-grup kelurahan tersebut," ungkapYaffies. Menurutnya, sistem peringatan dini ini tersebar 11 kelurahan saja.

"Jadi masing-masing kelurahan itu sudah memiliki sistem peringatan dini bencana tersendiri. Sistem peringatan dini tersebut disesuaikan dengan bencana yang paling rawan terjadi di masing-masing kawasan tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan seiring meningkatnya curah hujan beberapa terakhir ini, pihaknya telah memerintahkan kepada seluruh aparatnya untuk segera melakukan identifikasi daerah rawan bencana di Kota Bogor. "Disamping tindakan pencegahan atau hal lain yang mungkin terjadi, lakukan antisipasi terutama di titik-titik pelayanan publik," terangnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sedang menjalankan kegiatan pembangunan tahap akhir untuk selalu memonitor dan mengawasinya secara intensif. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada semua aparatur di wilayah untuk terus meningkatkan koordinasi dan membangun komunikasi sehingga sigap dan tanggap bencana dapat dilakukan segera mungkin.

"Sekali lagi saya tegaskan, cek kembali perlengkapan, peralatan dan sarana lainnya. Sharing infomasi dan cek titik koordinasi agar kita selalu siaga, waspada dan stand by jika ada ramalan maupun bencana," jelasnya.

Untuk para Camat dan Lurah, Bima mempersilakan untuk melakukan normalisasi saluran air atau sungai sesederhana mungkin bersama warga sebagai tindakan pencegahan bencana. "Jika memerlukan alat-alat berat silakan untuk berkoordinasi dengan dinas terkait," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6300 seconds (0.1#10.140)