Aktivitas Bongkar Muat Kapal Ikan di Muara Baru Kembali Normal
A
A
A
JAKARTA - Aktivitas bongkar muat ikan di pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara kembali normal. Kebakaran yang terjadi sejak Sabtu 23 Februari 2019 tak berimbas banyak.
Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo), Risyanto Suanda mengatakan usai kejadian, pihaknya langsung bergegas melakukan prioritaskan keselamatan.
“Kami juga fokus ke upaya-upaya agar kegiatan usaha di kawasan PPSNZ tidak terganggu total," kata Risyanto, Selasa (26/2/2019).
Sebelumnya kebakaran hebat melanda kawasan ini. 34 kapal nelayan ludes dilalap si jago merah. Kejadian itu membuat ratusan nelayan kehilangan pencarian, termasuk tiga orang terluka. Polisi sendiri masih menyelidiki kasus ini.
Risyanto melanjutkan, usai kebakaran, pihaknya langsung memindahan kapal kapal di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) yang dalam kondisi tidak aktif. Misalnya sedang dalam posisi perbaikan, atau menunggu proses perizinan. (Baca Juga: Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Muara Baru)
“Sedang kapal kapal yang mau bongkar muat bisa langsung mulai aktivitas. Termasuk yang mau isi perbekalan dan terjadwal mau berangkat lagi," jelasnya.
Termasuk aktifitas bongkar muat. Meskipun belum ramai, sedikitnya 10 kapal telah melakukan bongkar muat pada Senin lalu.
Sementara itu, mengantisipasi kejadian terulang. Perum Perindo selaku operator PPSNZ akan melakukan pembenahan-pembenahan SOP layanan jasa pelabuhan, yakni membatasi aktifitas yang berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan dan keselamatan. Salah satunya, proses pengelasan sebagai bagian dari perbaikan kapal, yang diduga menjadi penyebab kebakaran tersebut.
Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo), Risyanto Suanda mengatakan usai kejadian, pihaknya langsung bergegas melakukan prioritaskan keselamatan.
“Kami juga fokus ke upaya-upaya agar kegiatan usaha di kawasan PPSNZ tidak terganggu total," kata Risyanto, Selasa (26/2/2019).
Sebelumnya kebakaran hebat melanda kawasan ini. 34 kapal nelayan ludes dilalap si jago merah. Kejadian itu membuat ratusan nelayan kehilangan pencarian, termasuk tiga orang terluka. Polisi sendiri masih menyelidiki kasus ini.
Risyanto melanjutkan, usai kebakaran, pihaknya langsung memindahan kapal kapal di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) yang dalam kondisi tidak aktif. Misalnya sedang dalam posisi perbaikan, atau menunggu proses perizinan. (Baca Juga: Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Muara Baru)
“Sedang kapal kapal yang mau bongkar muat bisa langsung mulai aktivitas. Termasuk yang mau isi perbekalan dan terjadwal mau berangkat lagi," jelasnya.
Termasuk aktifitas bongkar muat. Meskipun belum ramai, sedikitnya 10 kapal telah melakukan bongkar muat pada Senin lalu.
Sementara itu, mengantisipasi kejadian terulang. Perum Perindo selaku operator PPSNZ akan melakukan pembenahan-pembenahan SOP layanan jasa pelabuhan, yakni membatasi aktifitas yang berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan dan keselamatan. Salah satunya, proses pengelasan sebagai bagian dari perbaikan kapal, yang diduga menjadi penyebab kebakaran tersebut.
(ysw)