Wabah DBD Merebak, RSUD Koja Diserbu Warga
A
A
A
JAKARTA - Merebaknya wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) membuat sejumlah warga yang sedang sakit khawatir. Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Koja Jakarta Utara dipenuhi warga yang hanya sekedar periksa darah karena khawatir terjangkit DBD.
Seperti di RSUD Koja, Jakarta Utara, Poliklinik mulai dipenuhi oleh orang yang mengalami demam. Meski tak mengetahui penyakit secara pasti. Namun ketakutan dirasakan sejumlah pasien. (Baca Juga: Pemprov DKI Gratiskan Biaya Perawatan Pasien DBD di RSUD)
Dengan membawa serta sejumlah anaknya yang terkena DBD, mereka kemudian mengantre di ruang tunggu poliklinik. Wajah lesu terlihat dari wajah pengunjung.
“Sudah dari pagi mas, tapi belum dipanggil,” ucap Nita (36) warga Marunda, Jakarta Utara, saat ditemui di RSUD Koja, Jakarta Utara, Jumat (22/2/2019).
Meski demikian dari sejumlah lantai di kawasan itu kepadatan jumlah pasien tak terlihat banyak. Penumpukan nyaris tak ditemukan di sejumlah lorong lorong rumah sakit. Para pasien mulai terlihat masih terlihat normal dengan jumlah kasur perawatan. (Baca Juga: Antisipasi Kejadian Luar Biasa DBD, Ini Imbauan Kadinkes DKI)
Padahal sejumlah warga mengakui bahwa RSUD Koja kerap dilimpahkan untuk menangani pasien DBD. “Seminggu yang lalu masuk sini. Karena lemparan RSUD Cengkareng, katanya disana sudah penuh,” ucap Yuni (38) warga Kembangan.
Yuni mengakui, saat ini anaknya tengah jalani perawatan intensif di salah satu ruang. Kondisi anak kian membaik seiring penanganan tim dokter yang memeriksa secara rutin. “Katanya minggu ini sudah boleh pulang kok,” katanya.
Direktur Umum RSUD Koja, dr Theriyoto mengakui sekalipun penyakit DBD merebak. Namun pihaknya menyakinkan bahwa pasien yang menjalani perawatan tidak mengalami peningkatan.
Hingga berita ditulis, Theriyoto mencatat ada 32 pasien, yakni 20 dewasa dan 12 anak. “Semuanya ditangani secara intensif oleh kami,” ucapnya.
Seperti di RSUD Koja, Jakarta Utara, Poliklinik mulai dipenuhi oleh orang yang mengalami demam. Meski tak mengetahui penyakit secara pasti. Namun ketakutan dirasakan sejumlah pasien. (Baca Juga: Pemprov DKI Gratiskan Biaya Perawatan Pasien DBD di RSUD)
Dengan membawa serta sejumlah anaknya yang terkena DBD, mereka kemudian mengantre di ruang tunggu poliklinik. Wajah lesu terlihat dari wajah pengunjung.
“Sudah dari pagi mas, tapi belum dipanggil,” ucap Nita (36) warga Marunda, Jakarta Utara, saat ditemui di RSUD Koja, Jakarta Utara, Jumat (22/2/2019).
Meski demikian dari sejumlah lantai di kawasan itu kepadatan jumlah pasien tak terlihat banyak. Penumpukan nyaris tak ditemukan di sejumlah lorong lorong rumah sakit. Para pasien mulai terlihat masih terlihat normal dengan jumlah kasur perawatan. (Baca Juga: Antisipasi Kejadian Luar Biasa DBD, Ini Imbauan Kadinkes DKI)
Padahal sejumlah warga mengakui bahwa RSUD Koja kerap dilimpahkan untuk menangani pasien DBD. “Seminggu yang lalu masuk sini. Karena lemparan RSUD Cengkareng, katanya disana sudah penuh,” ucap Yuni (38) warga Kembangan.
Yuni mengakui, saat ini anaknya tengah jalani perawatan intensif di salah satu ruang. Kondisi anak kian membaik seiring penanganan tim dokter yang memeriksa secara rutin. “Katanya minggu ini sudah boleh pulang kok,” katanya.
Direktur Umum RSUD Koja, dr Theriyoto mengakui sekalipun penyakit DBD merebak. Namun pihaknya menyakinkan bahwa pasien yang menjalani perawatan tidak mengalami peningkatan.
Hingga berita ditulis, Theriyoto mencatat ada 32 pasien, yakni 20 dewasa dan 12 anak. “Semuanya ditangani secara intensif oleh kami,” ucapnya.
(ysw)