Gelontorkan Rp19,8 M, Bekasi Bangun 5 Titik Trotoar Ramah Disabilitas
A
A
A
BEKASI - Pemkab Bekasi akan membangun trotoar yang dirancang ramah bagi penyandang disabilitas. Dalam waktu dekat, pembangunan trotoar ini dibangun di lima titik wilayahnya dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan, pembangunan trotoar itu sebagai upaya pemerintah memperhatikan hak pejalan kaki dan penyandang disabilitas. ”Selain fokus bangun dan perbaikan jalan, tentunya trotoar ramah pejalan kaki harus juga kami bangun,” katanya kepada wartawan, Kamis (21/2/2019).
Menurutnya, Bekasi sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp19,8 miliar untuk pembangunan jalan dan trotoar di lima titik. Rinciannya, pembangunan saluran dan Trotoar Jalan Batas Kota-Puloputer sepanjang 840 meter dengan anggaran sebesar Rp2 miliar, Jalan Cibuntu-Setu 2 kilometer dengan anggaran Rp5 miliar.
Kemudian Jalan Batas Kota – Cibitung sisi utara Kalimalang 1,7 km sebesar Rp5 miliar, Jalan Cibitung-Tegalgede sisi utara Kalimalang sepanjang 2,2 km Rp5 miliar dan Jalan Batas Kota-Pangkalan sepanjang 1,2 km dengan anggaran Rp2,8 miliar. ”Paling lambat pertengahan tahun ini sudah kami bangun,” ujarnya.
Iman menjelaskan, pembangunan trotoar ramah disabilitas sebenarnya sudah mulai dilakukan pihaknya sejak tahun lalu. Pada tahun 2018, intansinya telah menyelesaikan pembangunan saluran air dan trotoar di empat titik. ”Anggaran yang digunakan untuk membangun trotoar di empat titik itu Rp10 miliar dan selesai dibangun akhir tahun lalu,” ungkapnya.
Empat titik itu berada Jalan Kandanggereng-Tegaldanas sepanjang 1 kilometer, Jalan Tegaldanas-Tegalgede 3,5 kilometer, Jalan Arifrahman Hakim 1,5 kilometer dan Jalan Lingkar Cikarang Timur sepanjang 2 kilometer. Bahkan, empat titik trotoar yang sudah terbangun itu, fasilitasnya sudah digunakan oleh warga setempat.
Meski demikian, kata dia, konsep trotoar yang akan dibangun ditahun ini tetap sama dengan tahun sebelumnya, yakni ketersediaan jalur khusus bagi penyandang disabilitas yang terpasang di sepanjang trotoar. Sehingga jalur penuntun dan petunjuk bagi disabilitas, karena menggunakan ubin berwarna kuning dengan garis lurus dan bertekstur bulat.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bekasi, Eka Supria Atmadja mengatakan, trotoar yang dibangun tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Namun pembangunanya didesain untuk ramah disabilitas.”Nantinya ada Guiding Block Tectilenya. Jadi desain kita dari tahun kemarin sudah ramah disabilitas, tahun ini juga sama,” katanya.
Menurutnya, Guiding Block Tactile berfungsi untuk memandu penyandang disabilitas yakni penyandang tuna netra agar tidak salah jalan. Sebab, ditrotoar itu sudah ada jalur khusus untuk penyandang disabilitas yang dipasang sepanjang trotoar.”Trotoar ramah disabilitas ini akan kita bangun secara bertahap di 23 Kecamatan,” ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jejen Sayuti mengapresiasi langkah pemerintah untuk membuat jalan bersama trotoar ramah disabilitas tersebut sejak tahun lalu. Namun, setelah direalisasikan pembangunanya, fasilitas yang sudah terbangun tersebut harus dirawat dan dijaga.”Selain pemerintah, masyarakat juga harus ikut menjaganya,” katanya.
Sebab, kata politisi Partai PDI Perjuangan itu, anggaran yang digunakan untuk membangun jalan dan trotoar itu mencapai puluhan miliar dari anggaran pemerintah daerah, untuk itu fasilitas ini harus dirasakan warga maupun penyandang disabilitas.”Jadi pembangunanya tidak sia – sia, dan fasilitasnya harus benar dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan, pembangunan trotoar itu sebagai upaya pemerintah memperhatikan hak pejalan kaki dan penyandang disabilitas. ”Selain fokus bangun dan perbaikan jalan, tentunya trotoar ramah pejalan kaki harus juga kami bangun,” katanya kepada wartawan, Kamis (21/2/2019).
Menurutnya, Bekasi sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp19,8 miliar untuk pembangunan jalan dan trotoar di lima titik. Rinciannya, pembangunan saluran dan Trotoar Jalan Batas Kota-Puloputer sepanjang 840 meter dengan anggaran sebesar Rp2 miliar, Jalan Cibuntu-Setu 2 kilometer dengan anggaran Rp5 miliar.
Kemudian Jalan Batas Kota – Cibitung sisi utara Kalimalang 1,7 km sebesar Rp5 miliar, Jalan Cibitung-Tegalgede sisi utara Kalimalang sepanjang 2,2 km Rp5 miliar dan Jalan Batas Kota-Pangkalan sepanjang 1,2 km dengan anggaran Rp2,8 miliar. ”Paling lambat pertengahan tahun ini sudah kami bangun,” ujarnya.
Iman menjelaskan, pembangunan trotoar ramah disabilitas sebenarnya sudah mulai dilakukan pihaknya sejak tahun lalu. Pada tahun 2018, intansinya telah menyelesaikan pembangunan saluran air dan trotoar di empat titik. ”Anggaran yang digunakan untuk membangun trotoar di empat titik itu Rp10 miliar dan selesai dibangun akhir tahun lalu,” ungkapnya.
Empat titik itu berada Jalan Kandanggereng-Tegaldanas sepanjang 1 kilometer, Jalan Tegaldanas-Tegalgede 3,5 kilometer, Jalan Arifrahman Hakim 1,5 kilometer dan Jalan Lingkar Cikarang Timur sepanjang 2 kilometer. Bahkan, empat titik trotoar yang sudah terbangun itu, fasilitasnya sudah digunakan oleh warga setempat.
Meski demikian, kata dia, konsep trotoar yang akan dibangun ditahun ini tetap sama dengan tahun sebelumnya, yakni ketersediaan jalur khusus bagi penyandang disabilitas yang terpasang di sepanjang trotoar. Sehingga jalur penuntun dan petunjuk bagi disabilitas, karena menggunakan ubin berwarna kuning dengan garis lurus dan bertekstur bulat.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bekasi, Eka Supria Atmadja mengatakan, trotoar yang dibangun tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Namun pembangunanya didesain untuk ramah disabilitas.”Nantinya ada Guiding Block Tectilenya. Jadi desain kita dari tahun kemarin sudah ramah disabilitas, tahun ini juga sama,” katanya.
Menurutnya, Guiding Block Tactile berfungsi untuk memandu penyandang disabilitas yakni penyandang tuna netra agar tidak salah jalan. Sebab, ditrotoar itu sudah ada jalur khusus untuk penyandang disabilitas yang dipasang sepanjang trotoar.”Trotoar ramah disabilitas ini akan kita bangun secara bertahap di 23 Kecamatan,” ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jejen Sayuti mengapresiasi langkah pemerintah untuk membuat jalan bersama trotoar ramah disabilitas tersebut sejak tahun lalu. Namun, setelah direalisasikan pembangunanya, fasilitas yang sudah terbangun tersebut harus dirawat dan dijaga.”Selain pemerintah, masyarakat juga harus ikut menjaganya,” katanya.
Sebab, kata politisi Partai PDI Perjuangan itu, anggaran yang digunakan untuk membangun jalan dan trotoar itu mencapai puluhan miliar dari anggaran pemerintah daerah, untuk itu fasilitas ini harus dirasakan warga maupun penyandang disabilitas.”Jadi pembangunanya tidak sia – sia, dan fasilitasnya harus benar dirasakan masyarakat,” tegasnya.
(ysw)