Cegah Demam Berdarah, Warga Diminta Jaga Kebersihan Lingkungan

Selasa, 12 Februari 2019 - 12:42 WIB
Cegah Demam Berdarah, Warga Diminta Jaga Kebersihan Lingkungan
Cegah Demam Berdarah, Warga Diminta Jaga Kebersihan Lingkungan
A A A
DEPOK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok terus mengingatkan masyarakat untuk menjaga lingkungan tempat tinggal agar tetap bersih. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya memberantas perkembangan jentik nyamuk penyebab pada penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinkes Kota Depok Novarita mengatakan, masyarakat harus memiliki rasa tanggung jawab tinggi jika ingin kesehatannya tetap terjaga. Tentu dimulai dari lingkungan tempat tinggal yang selanjutnya ke lingkungan masyarakat. “Kesehatan itu dimulai dari diri sendiri, jika kita ingin sehat, maka lingkungan juga harus bersih,” katanya.

Dikatakan Novarita, dalam menjaga lingkungan tempat tinggal bisa dimulai dengan rutin membersihkan kamar mandi. Kemudian masyarakat juga harus membuang barang bekas dan rutin mengecek tempat-tempat penampungan air karena mudah bersarang jentik nyamuk.

“Kebiasaan masyarakat harus mulai diubah sejak sekarang, penerapan ini dirasa bisa maksimal dalam memberantas penyebaran DBD,” katanya. Terakhir, Novarita berpesan kepada masyarakat di Kota Depok untuk berkontribusi dalam mencegah wabah DBD. Masyarakat bisa menerapkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M Plus (menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas).

Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad mengatakan, program Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) di 11 kecamatan di Kota Depok telah berhasil mencegah bertambahnya pasien demam berdarah dengue (DBD). Program Gertak PSN di 11 kecamatan dimulai sejak awal Februari 2019.

Gerakan ini dilakukan untuk mengantisipasi angka penderita DBD di Depok yang terus bertambah. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Depok, penderita DBD sepanjang 1-31 Januari 2019 mencapai 436 orang. “Gertak PSN di 11 kecamatan sangat efektif untuk mencegah warga agar tidak terkena DBD, itu sudah dilakukan sejak awal bulan ini (Februari),” ujar Idris.

Keberhasilan program Gertak PSN bisa dilihat dari jumlah penderita DBD di RSUD Depok yang terus menurun. “Di RSUD yang pasien tadinya 200, sekarang 21 orang. Terapinya masih ditangani, yang lain rawat jalan,” ucapnya. Idris menyampaikan, Gertak PSN jauh lebih efektif dibandingkan menumpas nyamuk dengan cara pengasapan atau fogging.

Pasalnya, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan PSN bertujuan membunuh jentik nyamuk. Untuk itu, dia meminta agar setiap juru pemantau jentik (jumantik) di 63 kelurahan se-Kota Depok bergerak aktif di wilayahnya masing-masing. “Harus terus di-follow-up jangan sampai gerakan ini hidup hanya pada musim DBD saja, tapi terus menerus setiap hari,” katanya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8233 seconds (0.1#10.140)