Imbas Bagasi Pesawat Berbayar, Masyarakat Beralih ke Bus dan Kereta Api
A
A
A
JAKARTA - Kenaikan tiket pesawat menyusul kebijakan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai membuat masyarakat beralih menggunakan moda transportasi lain. Bus dan kereta api kini menjadi pilihan masyarakat.
Pantauan KORAN SINDO, lonjakan penumpang terlihat di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Penumpang mulai memenuhi kawasan terminal beberapa hari terakhir. Mereka terpantau di sejumlah sudut Terminal Kalideres.
Kebanyakan mereka hendak menuju sejumlah kota-kota besar di Pulau Sumatera, seperti Palembang, Padang, dan Pekanbaru. Tarif murah dan tidak ada tambahan angkutan barang menjadi alasan masyarakat menggunakan bus.
“Kalau naik bus, saya engga kena tarif tambahan bagasi. Lagi pula harganya lebih murah,” ujar Reza (34), salah satu penumpang ditemui di Terminal Kalideres, Minggu (10/2/2019). (Baca juga: Ini Kata Masyarakat Soal Penghapusan Bagasi Gratis di Pesawat)
Hal senada dikatakan Fahmi (35). Pria yang hendak menuju Yogyakarta ini mengaku jika dibandingkan dengan pesawat, ongkos naik bus jauh lebih murah. Terlebih ia bisa menggunakan bus Sleeper yang fasilitasnya tak kalah hebat dari pesawat kelas bisnis.
Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, membenarkan adanya kenaikan jumlah penumpang belakangan ini. Kenaikan jumlah penumpang paling signifikan terjadi untuk tujuan Padang, Sumatera Barat. Sebab kenaikan tiket pesawat ke Padang sangat dirasakan oleh masyarakat.
"Biasanya setiap hari itu tujuan Padang sekitar delapan orang, tapi sekarang bisa mencapai 20 orang setiap harinya, itu yang di Kalideres ya. Belum terminal-terminal bus lainnya," ujarnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya telah meminta sejumlah PO Bus menambah jumlah armada. Karena setiap terminal bus fenomenanya mengalami kenaikan jumlah penumpang, terlebih untuk bus tujuan Padang. "Saat ini untuk tujuan Padang juga sudah ditambah jadi lima armada, jika biasanya hanya 2 armada," ucapnya.
Kondisi serupa juga terjadi untuk penumpang kereta api jarak jauh. Kenaikan penumpang terjadi di sejumlah stasiun perjalanan jarak jauh, seperti Stasiun Senen dan Stasiun Gambir.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Edy Kuswoyo, mengatakan, pihaknya sejak tanggak 1-15 Januari 2019, tercatat 599.148 penumpang yang berangkat dari Jakarta menuju kota-kota besar, seperti Solo, Yogyakarta, dan Kutoarjo. “Rinciannya, 250.328 penumpang dari Stasiun Gambir dan 348.820 penumpang dari Stasiun Senen," kata Edi.
Kondisi ini berlanjut dari tanggal 16-31 Januari 2019. Penumpang tercatat mengalami lonjakan, yakni 561.278 penumpang berangkat keluar Jakarta. Rinciannya, 257.090 penumpang dari Stasiun Gambir dan 304.188 penumpang dari Stasiun Senen. "Volume penumpang mengalami peningkatan saat akhir pekan (Jumat-Minggu)," ucapnya.
Pantauan KORAN SINDO, lonjakan penumpang terlihat di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Penumpang mulai memenuhi kawasan terminal beberapa hari terakhir. Mereka terpantau di sejumlah sudut Terminal Kalideres.
Kebanyakan mereka hendak menuju sejumlah kota-kota besar di Pulau Sumatera, seperti Palembang, Padang, dan Pekanbaru. Tarif murah dan tidak ada tambahan angkutan barang menjadi alasan masyarakat menggunakan bus.
“Kalau naik bus, saya engga kena tarif tambahan bagasi. Lagi pula harganya lebih murah,” ujar Reza (34), salah satu penumpang ditemui di Terminal Kalideres, Minggu (10/2/2019). (Baca juga: Ini Kata Masyarakat Soal Penghapusan Bagasi Gratis di Pesawat)
Hal senada dikatakan Fahmi (35). Pria yang hendak menuju Yogyakarta ini mengaku jika dibandingkan dengan pesawat, ongkos naik bus jauh lebih murah. Terlebih ia bisa menggunakan bus Sleeper yang fasilitasnya tak kalah hebat dari pesawat kelas bisnis.
Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, membenarkan adanya kenaikan jumlah penumpang belakangan ini. Kenaikan jumlah penumpang paling signifikan terjadi untuk tujuan Padang, Sumatera Barat. Sebab kenaikan tiket pesawat ke Padang sangat dirasakan oleh masyarakat.
"Biasanya setiap hari itu tujuan Padang sekitar delapan orang, tapi sekarang bisa mencapai 20 orang setiap harinya, itu yang di Kalideres ya. Belum terminal-terminal bus lainnya," ujarnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya telah meminta sejumlah PO Bus menambah jumlah armada. Karena setiap terminal bus fenomenanya mengalami kenaikan jumlah penumpang, terlebih untuk bus tujuan Padang. "Saat ini untuk tujuan Padang juga sudah ditambah jadi lima armada, jika biasanya hanya 2 armada," ucapnya.
Kondisi serupa juga terjadi untuk penumpang kereta api jarak jauh. Kenaikan penumpang terjadi di sejumlah stasiun perjalanan jarak jauh, seperti Stasiun Senen dan Stasiun Gambir.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Edy Kuswoyo, mengatakan, pihaknya sejak tanggak 1-15 Januari 2019, tercatat 599.148 penumpang yang berangkat dari Jakarta menuju kota-kota besar, seperti Solo, Yogyakarta, dan Kutoarjo. “Rinciannya, 250.328 penumpang dari Stasiun Gambir dan 348.820 penumpang dari Stasiun Senen," kata Edi.
Kondisi ini berlanjut dari tanggal 16-31 Januari 2019. Penumpang tercatat mengalami lonjakan, yakni 561.278 penumpang berangkat keluar Jakarta. Rinciannya, 257.090 penumpang dari Stasiun Gambir dan 304.188 penumpang dari Stasiun Senen. "Volume penumpang mengalami peningkatan saat akhir pekan (Jumat-Minggu)," ucapnya.
(thm)