Pemkot dan Pemkab Bogor Sepakat Segera Bangun Terminal Batas Kota
A
A
A
BOGOR - Guna mengatasi masalah transportasi dan kemacetan antara Kota dan Kabupaten Bogor, antara Pemkot dan Pemkab sepakat akan membangun terminal batas kota. Hal tersebut terungkap dalam rapat kordinasi antara kedua pimpinan daerah beserta jajarannya di komplek Pemkab Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (1/2/2019).
Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, rencana pembangunan batas kota yang sejak lama dicanangkan ini segera terwujud dan dalam waktu dekat masing-masing dinas terkait menindaklanjutinya dalam bentuk perjanjian kerjasama dua daerah.
"Jadi, terminal batas kota yang kita sepakati tadi sudah ada konsepnya. Tinggal nanti dibentuk tim dari masing-masing dinas, untuk mencari lokasi yang tepat dimana," ujar Bima usai rapat kordinasi di Cibinong, Jumat (1/2/2019).
Jika konsep dan lokasi sudah ada, lanjutnya, tinggal dilanjutkan perencanaan penganggaran. "Disini kami juga membuka ruang untuk meminta dukungan dari Pemprov DKI Jakarta dan kementerian," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, mengenai lokasi terminal itu sebetulnya bisa dibangun di mana saja, baik wilayah Kabupaten atau Kota Bogor tergantung mana yang lebih strategis. (Baca: Bertemu Bima Arya, Ade Yasin Perkuat Sinergi dengan Pemkot Bogor )
Akan tetapi, kata dia, yang paling mendesak dan cocok saat ini terminal tersebut dibangun dua wilayah yakni Bogor bagian Barat dan Bogor bagian Timur.
"Misalnya, daerah Ciawi itu sangat perlu untuk mengakomodir mobilitas masyarakat Bogor Timur dan Selatan. Kemudian di daerah barat, tepatnya di Sindangbarang atau Dramaga itu perlu saya kira, yang urgent saya kira di dua titik itu. Target mudah-mudahan bisa dianggarkan tahun 2020," paparnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan kesepakatan kerjasama antar kedua daerah terdekat ini sangat penting. Sebab, menurutnya, selama ini masyarakat Indonesia tahu Bogor itu hanya satu wilayah. Padahal, kenyataannya Bogor itu terbagi dalam dua wilayah administrasi yakni kota dan kabupaten.
"Maka dari itu, perlu adanya sinkronisasi dalam membuat kebijakan di kedua daerah. Saya berharap dalam rapat kordinasi yang digelar secara informal ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua pemerintah daerah," jelasnya.
Tak hanya sebatas transportasi, Kota dan Kabupaten Bogor ini saling terkait, misalnya mengenai pendidikan, itu bisa dikerjasamakan dalam pembagian porsi.
"Ada porsi 10% sistem zonasi siswa Kabupaten Bogor bisa bersekolah di wilayah Kota Bogor dalam Peserta Penerimaan Didik Baru (PPDB). Yang jelas, Kota dan Kabupaten Bogor itu tidak bisa dipisahkan. Begitu pula arus lalu lintas warga maupun transportasi dari dan ke kabupaten saling berkepentingan dan saling bergantung," pungkasnya.
Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, rencana pembangunan batas kota yang sejak lama dicanangkan ini segera terwujud dan dalam waktu dekat masing-masing dinas terkait menindaklanjutinya dalam bentuk perjanjian kerjasama dua daerah.
"Jadi, terminal batas kota yang kita sepakati tadi sudah ada konsepnya. Tinggal nanti dibentuk tim dari masing-masing dinas, untuk mencari lokasi yang tepat dimana," ujar Bima usai rapat kordinasi di Cibinong, Jumat (1/2/2019).
Jika konsep dan lokasi sudah ada, lanjutnya, tinggal dilanjutkan perencanaan penganggaran. "Disini kami juga membuka ruang untuk meminta dukungan dari Pemprov DKI Jakarta dan kementerian," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, mengenai lokasi terminal itu sebetulnya bisa dibangun di mana saja, baik wilayah Kabupaten atau Kota Bogor tergantung mana yang lebih strategis. (Baca: Bertemu Bima Arya, Ade Yasin Perkuat Sinergi dengan Pemkot Bogor )
Akan tetapi, kata dia, yang paling mendesak dan cocok saat ini terminal tersebut dibangun dua wilayah yakni Bogor bagian Barat dan Bogor bagian Timur.
"Misalnya, daerah Ciawi itu sangat perlu untuk mengakomodir mobilitas masyarakat Bogor Timur dan Selatan. Kemudian di daerah barat, tepatnya di Sindangbarang atau Dramaga itu perlu saya kira, yang urgent saya kira di dua titik itu. Target mudah-mudahan bisa dianggarkan tahun 2020," paparnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan kesepakatan kerjasama antar kedua daerah terdekat ini sangat penting. Sebab, menurutnya, selama ini masyarakat Indonesia tahu Bogor itu hanya satu wilayah. Padahal, kenyataannya Bogor itu terbagi dalam dua wilayah administrasi yakni kota dan kabupaten.
"Maka dari itu, perlu adanya sinkronisasi dalam membuat kebijakan di kedua daerah. Saya berharap dalam rapat kordinasi yang digelar secara informal ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua pemerintah daerah," jelasnya.
Tak hanya sebatas transportasi, Kota dan Kabupaten Bogor ini saling terkait, misalnya mengenai pendidikan, itu bisa dikerjasamakan dalam pembagian porsi.
"Ada porsi 10% sistem zonasi siswa Kabupaten Bogor bisa bersekolah di wilayah Kota Bogor dalam Peserta Penerimaan Didik Baru (PPDB). Yang jelas, Kota dan Kabupaten Bogor itu tidak bisa dipisahkan. Begitu pula arus lalu lintas warga maupun transportasi dari dan ke kabupaten saling berkepentingan dan saling bergantung," pungkasnya.
(ysw)