Shelter Ojek Online, Driver: Supaya Lebih Tertib
A
A
A
Keberadaan shelter ojek online (ojol) di Stasiun Depok Baru menjadi solusi bagi para driver. Di lahan tersebut, mereka bisa leluasa menunggu penumpang tanpa harus merasa resah terjadi konflik dengan ojek pangkalan (opang).
Kendala yang kerap dihadapi para driver ojek online ini mulanya adalah kerap bersinggungan dengan opang sehingga mereka harus mencari tempat yang bisa untuk menunggu pesanan penumpang.
Kendala lain adalah ketika mereka menunggu penumpang di pinggir jalan, para driver ojol ini kerap berhadapan dengan petugas lalu lintas. Tak jarang mereka terpaksa diusir petugas karena dianggap melanggar rambu dengan parkir di pinggir jalan.
Namun dengan adanya shelter ojol di Stasiun Depok Baru ini dianggap menjadi solusi para driver ojol. Di sini mereka bisa menunggu penumpang yang kebanyakan adalah penumpang KRL. Di shelter ini para driver bahkan bisa sambil beristirahat karena terdapat kantin kecil.
Memang untuk masuk ke shelter ini, para driver harus membayar Rp2.000 per hari. Dengan uang tersebut mereka bebas seharian bolak-balik ke shelter.
"Kalau untuk anggota dikenakan Rp15.000 per bulan. Untuk administrasi pertama Rp30.000," kata Hendra, salah seorang driver.
Menurutnya, dengan adanya shelter ini dia merasa lebih nyaman dan aman. Karena sebelumnya memang driver ojol kerap bersinggungan dengan opang. "Kita bisa lebih enak aja disini. Enggak lagi (rebut) dengan opang dan angkot,” ungkapnya.
Layaknya halte, maka para driver dan penumpang pun harus naik dan turun di lokasi tersebut. Berbeda dengan ketika memesan ojol bukan di shelter ini. "Kalau di sini ya penumpang yang datang ke sini setelah mereka order dan dapat driver. Ini supaya lebih tertib saja," ceritanya.
Hal itu pun diamini oleh Sandi yang sudah empat tahun menjadi driver ojol. Sebelum ada shelter ini, para driver kerap berkumpul di jalanan. Hal ini menyebabkan arus kendaraan tersendat.
"Dulu dari depan mau ke stasiun itu sampai 30 menit. Sekarang sudah jauh lebih lancar. Shelter ini memang solusi bagi kami dan pengguna juga," katanya.
Shelter ini yang pertama kali ada di Depok. Menurutnya sudah banyak driver yang merasakan manfaat atas keberadaan shelter tersebut. "Semoga saja di lokasi lain bisa diterapkan jadi bisa lebih tertib dan teratur," pungkasnya.
Kendala yang kerap dihadapi para driver ojek online ini mulanya adalah kerap bersinggungan dengan opang sehingga mereka harus mencari tempat yang bisa untuk menunggu pesanan penumpang.
Kendala lain adalah ketika mereka menunggu penumpang di pinggir jalan, para driver ojol ini kerap berhadapan dengan petugas lalu lintas. Tak jarang mereka terpaksa diusir petugas karena dianggap melanggar rambu dengan parkir di pinggir jalan.
Namun dengan adanya shelter ojol di Stasiun Depok Baru ini dianggap menjadi solusi para driver ojol. Di sini mereka bisa menunggu penumpang yang kebanyakan adalah penumpang KRL. Di shelter ini para driver bahkan bisa sambil beristirahat karena terdapat kantin kecil.
Memang untuk masuk ke shelter ini, para driver harus membayar Rp2.000 per hari. Dengan uang tersebut mereka bebas seharian bolak-balik ke shelter.
"Kalau untuk anggota dikenakan Rp15.000 per bulan. Untuk administrasi pertama Rp30.000," kata Hendra, salah seorang driver.
Menurutnya, dengan adanya shelter ini dia merasa lebih nyaman dan aman. Karena sebelumnya memang driver ojol kerap bersinggungan dengan opang. "Kita bisa lebih enak aja disini. Enggak lagi (rebut) dengan opang dan angkot,” ungkapnya.
Layaknya halte, maka para driver dan penumpang pun harus naik dan turun di lokasi tersebut. Berbeda dengan ketika memesan ojol bukan di shelter ini. "Kalau di sini ya penumpang yang datang ke sini setelah mereka order dan dapat driver. Ini supaya lebih tertib saja," ceritanya.
Hal itu pun diamini oleh Sandi yang sudah empat tahun menjadi driver ojol. Sebelum ada shelter ini, para driver kerap berkumpul di jalanan. Hal ini menyebabkan arus kendaraan tersendat.
"Dulu dari depan mau ke stasiun itu sampai 30 menit. Sekarang sudah jauh lebih lancar. Shelter ini memang solusi bagi kami dan pengguna juga," katanya.
Shelter ini yang pertama kali ada di Depok. Menurutnya sudah banyak driver yang merasakan manfaat atas keberadaan shelter tersebut. "Semoga saja di lokasi lain bisa diterapkan jadi bisa lebih tertib dan teratur," pungkasnya.
(mhd)