Februari, MRT Uji Coba Angkut Penumpang
A
A
A
JAKARTA - PT MRT Jakarta akan melakukan uji coba operasi penuh mass rapid transit (MRT) Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada 26 Februari 2019. Uji coba moda transportasi massal ini akan melibatkan masyarakat umum.
Direktur Utama PT MRT William Syahbandar mengatakan, proses uji coba kereta MRT tersebut akan melibatkan para stakeholders dan masyarakat. Saat ini fase parallel trial run yang telah dimulai sejak 24 Desember 2018 masih berlangsung hingga 25 Februari 2019.
Fase ini adalah fase uji coba yang dilakukan oleh MRT Jakarta secara paralel dengan tahap testing and commissioning yang dilaksanakan oleh kontraktor.
Pada tahap ini MRT Jakarta telah melibatkan pemangku kepentingan secara terbatas khususnya yang memiliki keterlibatan, dampak, dan pengaruh secara langsung dalam proses pembangunan MRT Jakarta.
”Uji coba operasi yang melibatkan masyarakat nanti diharapkan bisa lebih mengenalkan kereta MRT Jakarta lebih luas lagi sehingga saat operasi nanti, masyarakat tak lagi asing dengan proses operasional kereta MRT,” kata William, Jumat 18 Januari 2019.
William menjelaskan, untuk melakukan uji coba secara penuh pada 26 Februari mendatang, MRT Jakarta akan membuka pendaftaran secara online melalui website untuk bisa mengikuti proses uji coba dengan pembatasan kuota per harinya. ”Sehingga siapa yang duluan mendaftarlah yang akan bisa menjajal Ratangga,” katanya.
Sambil menunggu dan menyelesaikan segala persiapan operasional Maret mendatang, William juga tengah mempersiapkan pembangunan fase II yang akan dimulai pada akhir Januari 2019. Menurut dia, kepastian groundbreakingfase II saat ini tinggal menunggu rekomendasi dari Sekretariat Negara.
Hal tersebut terkait lokasi pembangunan yang berada di kawasan objek vital negara, yakni di kawasan Monas. ”Pembangunan MRT fase II akan dibagi dalam dua tahap lantaran lokasi depo sampai saat ini belum mendapat kepastian. Fase II A dari Bundaran HI-Kota tidak terganggu, meski belum ada depo. Jadi, groundbreaking tetap bisa berjalan,” jelasnya.
Pembangunan depo mutlak harus dilakukan untuk fase II agar operasional bisa berjalan dengan optimal saat rampung. Pasalnya, pada fase II MRT akan kembali menambah 15 rangkaian kereta. Ada beberapa lokasi depo yang saat ini tengah menjadi opsi. Salah satunya kawasan Ancol di Jakarta Utara.
Direktur Utama PT MRT William Syahbandar mengatakan, proses uji coba kereta MRT tersebut akan melibatkan para stakeholders dan masyarakat. Saat ini fase parallel trial run yang telah dimulai sejak 24 Desember 2018 masih berlangsung hingga 25 Februari 2019.
Fase ini adalah fase uji coba yang dilakukan oleh MRT Jakarta secara paralel dengan tahap testing and commissioning yang dilaksanakan oleh kontraktor.
Pada tahap ini MRT Jakarta telah melibatkan pemangku kepentingan secara terbatas khususnya yang memiliki keterlibatan, dampak, dan pengaruh secara langsung dalam proses pembangunan MRT Jakarta.
”Uji coba operasi yang melibatkan masyarakat nanti diharapkan bisa lebih mengenalkan kereta MRT Jakarta lebih luas lagi sehingga saat operasi nanti, masyarakat tak lagi asing dengan proses operasional kereta MRT,” kata William, Jumat 18 Januari 2019.
William menjelaskan, untuk melakukan uji coba secara penuh pada 26 Februari mendatang, MRT Jakarta akan membuka pendaftaran secara online melalui website untuk bisa mengikuti proses uji coba dengan pembatasan kuota per harinya. ”Sehingga siapa yang duluan mendaftarlah yang akan bisa menjajal Ratangga,” katanya.
Sambil menunggu dan menyelesaikan segala persiapan operasional Maret mendatang, William juga tengah mempersiapkan pembangunan fase II yang akan dimulai pada akhir Januari 2019. Menurut dia, kepastian groundbreakingfase II saat ini tinggal menunggu rekomendasi dari Sekretariat Negara.
Hal tersebut terkait lokasi pembangunan yang berada di kawasan objek vital negara, yakni di kawasan Monas. ”Pembangunan MRT fase II akan dibagi dalam dua tahap lantaran lokasi depo sampai saat ini belum mendapat kepastian. Fase II A dari Bundaran HI-Kota tidak terganggu, meski belum ada depo. Jadi, groundbreaking tetap bisa berjalan,” jelasnya.
Pembangunan depo mutlak harus dilakukan untuk fase II agar operasional bisa berjalan dengan optimal saat rampung. Pasalnya, pada fase II MRT akan kembali menambah 15 rangkaian kereta. Ada beberapa lokasi depo yang saat ini tengah menjadi opsi. Salah satunya kawasan Ancol di Jakarta Utara.
(ysw)