Terpeleset Masuk ke Mesin Pencacah Plastik, Diduga Sariman Mengantuk
A
A
A
BEKASI - Polresta Bekasi masih menyelidiki kecelakaan kerja yang menewaskan Sariman (36) di Kampung Cisalak RT 2/4, Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Diduga, korban sedang mengantuk hingga terpeleset ke mesin daur ulang plastik dan tubuhnya ikut hancur.
Kepala Kepolisian Sektor Bantargebang, Kompol Siswo mengatakan, rekan-rekan korban tak menyangka kalau temannya menjadi korban. Kecurigaan baru muncul saat Mamat, rekan Sariman, mendengar suara yang janggal pada mesin pencacah daur ulang plastik.
Saat diperiksa, kata dia, Mamat melihat darah mengalir deras ke bawah dan rekanya tersebut melihat ada kaki di dalam mesin. Kemudian Mamat segera mematikan mesin yang masih dipenuhi limbah plastik tersebut. Dia meminta bantuan kepada warga sekitar lalu diteruskan keputas kepolisian.
Siswo menjelaskan, korban merupakan warga Blora, Jawa Tengah dan baru beberapa bula bekerja dilapak tersebut. Saat ini, kata dia, pihak kepolisian menduga korban mengantuk atau terpeleset ke mesin tersebut saat bekerja. "Korban sering begadang, jadi terpeleset ke mesin itu," katanya kepada wartawan, Jumat (18/1/2019).
Kepala Sub bagian (Kasubbag) Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari menambahkan, ihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat kejadian kemarin. Dan direncanakan pihaknya akan memeriksa pemilik usaha pengepulan rongsokan itu.
"Kita akan panggil hari ini pemiliknya, saksi-saksi kita periksa, dalami kembali keterangannya. Kita periksa, buatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), walaupun itu bukan pabrik cuma bedeng, tapi kan keselamatan kerja harus diperhatikan," katanya. Saat ini kasus ini masih terus dikembangkan.
Sementara keluarga korban telah datang untuk mengambil sisa potongan tubuh untuk kemudian dikuburkan. Sebab, korban mempunyai keluarga di Bekasi dan sisa tubuh korban akan segera dikuburkan."Kita masih lakukan penyelidikan, dan pemiliknya segera kita lakukan pemeriksaan," tegasnya.
Kepala Kepolisian Sektor Bantargebang, Kompol Siswo mengatakan, rekan-rekan korban tak menyangka kalau temannya menjadi korban. Kecurigaan baru muncul saat Mamat, rekan Sariman, mendengar suara yang janggal pada mesin pencacah daur ulang plastik.
Saat diperiksa, kata dia, Mamat melihat darah mengalir deras ke bawah dan rekanya tersebut melihat ada kaki di dalam mesin. Kemudian Mamat segera mematikan mesin yang masih dipenuhi limbah plastik tersebut. Dia meminta bantuan kepada warga sekitar lalu diteruskan keputas kepolisian.
Siswo menjelaskan, korban merupakan warga Blora, Jawa Tengah dan baru beberapa bula bekerja dilapak tersebut. Saat ini, kata dia, pihak kepolisian menduga korban mengantuk atau terpeleset ke mesin tersebut saat bekerja. "Korban sering begadang, jadi terpeleset ke mesin itu," katanya kepada wartawan, Jumat (18/1/2019).
Kepala Sub bagian (Kasubbag) Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari menambahkan, ihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat kejadian kemarin. Dan direncanakan pihaknya akan memeriksa pemilik usaha pengepulan rongsokan itu.
"Kita akan panggil hari ini pemiliknya, saksi-saksi kita periksa, dalami kembali keterangannya. Kita periksa, buatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), walaupun itu bukan pabrik cuma bedeng, tapi kan keselamatan kerja harus diperhatikan," katanya. Saat ini kasus ini masih terus dikembangkan.
Sementara keluarga korban telah datang untuk mengambil sisa potongan tubuh untuk kemudian dikuburkan. Sebab, korban mempunyai keluarga di Bekasi dan sisa tubuh korban akan segera dikuburkan."Kita masih lakukan penyelidikan, dan pemiliknya segera kita lakukan pemeriksaan," tegasnya.
(ysw)