Semburan Lumpur di Tangerang Hanya Air Biasa, Bukan Seperti Lapindo

Minggu, 30 Desember 2018 - 16:39 WIB
Semburan Lumpur di Tangerang Hanya Air Biasa, Bukan Seperti Lapindo
Semburan Lumpur di Tangerang Hanya Air Biasa, Bukan Seperti Lapindo
A A A
TANGERANG - Peristiwa keluarnya lumpur dari permukaan tanah di kawasan Perumahan Puri Metland, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, menghebohkan warga dua hari terakhir. Peristiwa semburan lumpur tersebut viral setelah tayangan videonya tersebar luas ke masyarakat.

Warga pun dibuat cemas, karena dalam video tersebut lumpur disebut panas, dan alirannya keluar tanpa henti. Padahal, faktanya bukan seperti itu. Diky, pekerja proyek PLN, menegaskan tidak benar jika disebutkan lumpur tersebut panas. Apalagi keluar secara terus menerus seperti lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Jadi yang keluar itu bukan lumpur panas, tetapi air dari selang tangki guna memudahkan pengeboran galian pipa kabel PLN. Makanya lumpurnya terlihat halus," kata Diky, kepada KORAN SINDO, Minggu (30/12/2018).

Ia menyebutkan, aliran lumpur tersebut juga keluar dari jalan paving blok yang terkena proyek galian kabel. Penggalian kabel dilakukan dengan mamakai alat bor.

"Galian kabel dengan alat bor dibantu air selang, untuk memudahkan. Lumpur yang keluar dari tanah itu air berasal dari selang mobil tangki. Jadi, tidak benar itu jika dibilang lumpur panas," tegasnya.

Kapolsek Cipondoh Kompol Sutrisno menambahkan, pihaknya sudah melakukan cek tempat kejadian guna memeriksa lokasi aliran lumpur itu.

"Betul, ada kejadian itu. Jadi lumpur keluar akibat adanya proyek galian kabel PLN. Proses pengerjaannya berawal dari proses pengeboran PLN yang panjangnya mencapai ratusan meter," jelas Kapolsek.

Ia menjelaskan, setelah tanah dibor, pipa kabel dimasukan ke dalam lubang dengan cara pipa ditarik sepanjang ratusan meter. Saat pipa ditarik, lumpur tersebut keluar.

"Saat pipa ditarik sepanjang ratusan meter, jadi bersamaan saat pipa ditarik, keluar lumpur halus seperti pada video. Kemudian, lumpur dibersihkan pekerja. Setelah 20 menit lumpur langsung berhenti," tukasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6675 seconds (0.1#10.140)