Depok Surga Pencinta Belanja
A
A
A
DEPOK - Sebagai salah satu kota penyangga Ibu Kota DKI Jakarta, keberadaan Kota Depok memang menjadi tujuan pelaku bisnis. Depok yang memiliki luas sekitar 20.029 Ha banyak dilirik para investor, baik lokal maupun luar Depok.
Terlebih Depok semakin modern dan edukatif dengan adanya lembaga pendidikan nasional, baik negeri maupun swasta. Jumlah penduduk Depok setiap tahun meningkat. Peningkatan jumlah penduduk ini berbanding lurus dengan perkembangan potensi ekonomi di Depok.
“Selama lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Depok selalu berada di atas Jawa Barat,” ujar Kepala DPMPTSP Kota Depok Yulistiani Mochtar. Yulistiani mengatakan, iklim investasi di Depok dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Misalnya, dari sisi internal bisa dilihat dari situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, kenyamanan investor dalam mengurus proses perizinan, termasuk juga pajak dan retribusi yang dikenakan.
Kemudian juga ditunjang dengan akses terhadap bahan baku serta potensi pasar lokal dalam menyerap hasil produksi. “Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Depok secara umum terkendali. Karenanya, Depok merupakan tempat yang tepat sebagai landasan investasi. Tidak kalah dengan kuliner, pusat perbelanjaan di Depok juga banyak berdiri di Depok. Karena Depok merupakan salah satu wilayah di dekat Jakarta yang menarik untuk dikunjungi. Aneka ragam fasilitas bisa ditemukan di sini, termasuk pusat perbelanjaan salah satunya,” papar Yulistiani.
Menjamurnya pusat perbelanjaan membuat para pengelola harus kreatif membuat event dan program menarik. Yang tujuannya tidak lain adalah menarik pengunjung untuk datang. Melihat maraknya perkembangan pusat perbelanjaan di Depok, Mall Director Depok Town Square (Detos) Sutikno Pariyoto mengatakan pihaknya tentu memiliki strategi jitu. Menurutnya, mal harus mempunyai ikon tersendiri sehingga masyarakat dapat memilih rencana tujuannya ke mal mana mereka akan kunjungi.
“Detos sendiri merupakan ikon yang dikenal dengan pusat fashion dengan mutu yang bagus serta murah, pusat kaca mata yang murah dan berkelas. Pusat batik, gadget, dan komputer. Detos juga sebagai pusat entertaiment dengan mempunyai sinema terbesar di Kota Depok.
Detos juga dikenal sebagai pusat kuliner yang murah dan terjangkau dan yang terakhir kita bekerja sama dengan Kapolres Depok membuka gerai perpanja ngan SIM dan merupakan menjadikan Detos menjadi mal pelayanan publik. Semoga ke depan ada pelayanan publik lainnya,” paparnya.
Bulan ini, kata dia, Detos membuat event spesial Natal dan Tahun Baru, holiday sensation, lomba mewarnai akhir tahun, Santa Parade, Song for Chrismast.
Di Detos sudah bekerja sama dengan aplikasi untuk memberikan program cash back sampai dengan 30% di merchandt yang bekerja sama dengan aplikasi tersebut. “Matahari Departemen Store memberikan diskon hingga 70%. Dari rata-rata traffic pengunjung di kami secara keseluruhan naik 20% dari tahun lalu,” tandasnya.
Marketing Communication (Marcom) Manager Detos Ferry Nurdin mengatakan, pusat perbelanjaan yang dikelolanya memiliki segmen yang berbeda serta memiliki keutamaan sendiri. Menurutnya, keutamaan yang dimiliki pihaknya saat ini adalah Detos berusaha terus melengkapi semua kebutuhan pelanggan.
“Kami baru saja membuka pusat pelayanan publik untuk perpanjangan SIM A dan C juga akan menyusul pelayanan pembuatan paspor. Mudah-mudahan akan semakin lengkap dengan pelayanan publik lainnya yang rencana hadir tahun 2019 nanti,” sebutnya.
Dari sisi target market, Detos memiliki target pelanggannya seluruh warga Kota Depok dan sekitarnya, baik keluarga, pekerja, pelajar, dan mahasiswa. Sementara target lainnya, kata dia, Detos akan tetap menjadi mal pilihan warga Kota Depok dan sekitarnya untuk memenuhi kelengkapan keperluan sehari-hari dan tempat hiburan keluarga juga sebagai pusat pelayanan publik terlengkap di Kota Depok.
“Jadi, kalau bisa tersedia semua di sini tentu pelanggan kami akan terus berdatangan,” ungkapnya. Menyasar segmen anak muda, Detos pun banyak melakukan strategi. Detos, kata dia, sangat terbuka untuk semua kalangan anak muda, apalagi khusus para milenial juga sudah ada tenant yang kekinian.
Salah satu tenant , kata dia, membuka co-working space yang merupakan tempat kumpul dan beraktivitasnya komunitas start-up muda Kota Depok. Di tempat itu banyak kegiatan talk show dan seminar yang berkisar di dunia teknologi kekinian. Detos pun memiliki bioskop dengan konsep menarik.
“Kami juga ada tenant memanah, air soft gun, coffee shop. Tenant kami bisa mewakili kebutuhan anak muda untuk datang dan melakukan aktivitas di mal kami,” paparnya.
Mengenai one stop living , katanya, saat ini konsep tersebut sudah berjalan. Namun, pihaknya akan selalu berusaha memberikan sesuatu yang baru dan menarik. “Baik kelengkapan kebutuhan atau acara belanja yang menarik agar para pelanggan Detos selalu nyaman berbelanja di sini dan pastinya datang kembali,” tandasnya. (R Ratna Purnama)
Terlebih Depok semakin modern dan edukatif dengan adanya lembaga pendidikan nasional, baik negeri maupun swasta. Jumlah penduduk Depok setiap tahun meningkat. Peningkatan jumlah penduduk ini berbanding lurus dengan perkembangan potensi ekonomi di Depok.
“Selama lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Depok selalu berada di atas Jawa Barat,” ujar Kepala DPMPTSP Kota Depok Yulistiani Mochtar. Yulistiani mengatakan, iklim investasi di Depok dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Misalnya, dari sisi internal bisa dilihat dari situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, kenyamanan investor dalam mengurus proses perizinan, termasuk juga pajak dan retribusi yang dikenakan.
Kemudian juga ditunjang dengan akses terhadap bahan baku serta potensi pasar lokal dalam menyerap hasil produksi. “Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Depok secara umum terkendali. Karenanya, Depok merupakan tempat yang tepat sebagai landasan investasi. Tidak kalah dengan kuliner, pusat perbelanjaan di Depok juga banyak berdiri di Depok. Karena Depok merupakan salah satu wilayah di dekat Jakarta yang menarik untuk dikunjungi. Aneka ragam fasilitas bisa ditemukan di sini, termasuk pusat perbelanjaan salah satunya,” papar Yulistiani.
Menjamurnya pusat perbelanjaan membuat para pengelola harus kreatif membuat event dan program menarik. Yang tujuannya tidak lain adalah menarik pengunjung untuk datang. Melihat maraknya perkembangan pusat perbelanjaan di Depok, Mall Director Depok Town Square (Detos) Sutikno Pariyoto mengatakan pihaknya tentu memiliki strategi jitu. Menurutnya, mal harus mempunyai ikon tersendiri sehingga masyarakat dapat memilih rencana tujuannya ke mal mana mereka akan kunjungi.
“Detos sendiri merupakan ikon yang dikenal dengan pusat fashion dengan mutu yang bagus serta murah, pusat kaca mata yang murah dan berkelas. Pusat batik, gadget, dan komputer. Detos juga sebagai pusat entertaiment dengan mempunyai sinema terbesar di Kota Depok.
Detos juga dikenal sebagai pusat kuliner yang murah dan terjangkau dan yang terakhir kita bekerja sama dengan Kapolres Depok membuka gerai perpanja ngan SIM dan merupakan menjadikan Detos menjadi mal pelayanan publik. Semoga ke depan ada pelayanan publik lainnya,” paparnya.
Bulan ini, kata dia, Detos membuat event spesial Natal dan Tahun Baru, holiday sensation, lomba mewarnai akhir tahun, Santa Parade, Song for Chrismast.
Di Detos sudah bekerja sama dengan aplikasi untuk memberikan program cash back sampai dengan 30% di merchandt yang bekerja sama dengan aplikasi tersebut. “Matahari Departemen Store memberikan diskon hingga 70%. Dari rata-rata traffic pengunjung di kami secara keseluruhan naik 20% dari tahun lalu,” tandasnya.
Marketing Communication (Marcom) Manager Detos Ferry Nurdin mengatakan, pusat perbelanjaan yang dikelolanya memiliki segmen yang berbeda serta memiliki keutamaan sendiri. Menurutnya, keutamaan yang dimiliki pihaknya saat ini adalah Detos berusaha terus melengkapi semua kebutuhan pelanggan.
“Kami baru saja membuka pusat pelayanan publik untuk perpanjangan SIM A dan C juga akan menyusul pelayanan pembuatan paspor. Mudah-mudahan akan semakin lengkap dengan pelayanan publik lainnya yang rencana hadir tahun 2019 nanti,” sebutnya.
Dari sisi target market, Detos memiliki target pelanggannya seluruh warga Kota Depok dan sekitarnya, baik keluarga, pekerja, pelajar, dan mahasiswa. Sementara target lainnya, kata dia, Detos akan tetap menjadi mal pilihan warga Kota Depok dan sekitarnya untuk memenuhi kelengkapan keperluan sehari-hari dan tempat hiburan keluarga juga sebagai pusat pelayanan publik terlengkap di Kota Depok.
“Jadi, kalau bisa tersedia semua di sini tentu pelanggan kami akan terus berdatangan,” ungkapnya. Menyasar segmen anak muda, Detos pun banyak melakukan strategi. Detos, kata dia, sangat terbuka untuk semua kalangan anak muda, apalagi khusus para milenial juga sudah ada tenant yang kekinian.
Salah satu tenant , kata dia, membuka co-working space yang merupakan tempat kumpul dan beraktivitasnya komunitas start-up muda Kota Depok. Di tempat itu banyak kegiatan talk show dan seminar yang berkisar di dunia teknologi kekinian. Detos pun memiliki bioskop dengan konsep menarik.
“Kami juga ada tenant memanah, air soft gun, coffee shop. Tenant kami bisa mewakili kebutuhan anak muda untuk datang dan melakukan aktivitas di mal kami,” paparnya.
Mengenai one stop living , katanya, saat ini konsep tersebut sudah berjalan. Namun, pihaknya akan selalu berusaha memberikan sesuatu yang baru dan menarik. “Baik kelengkapan kebutuhan atau acara belanja yang menarik agar para pelanggan Detos selalu nyaman berbelanja di sini dan pastinya datang kembali,” tandasnya. (R Ratna Purnama)
(nfl)