Legislator Ini Sarankan Giant Sea Wall Tetap Dibangun

Selasa, 11 Desember 2018 - 21:10 WIB
Legislator Ini Sarankan Giant Sea Wall Tetap Dibangun
Legislator Ini Sarankan Giant Sea Wall Tetap Dibangun
A A A
JAKARTA - Rencana Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan ulang pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di pesisir pantai utara Jakarta disoroti DPRD. Legislatif menyarankan proyek pembangunan Giant Sea Wall diserahkan ke pemerintah pusat.

Anggota Komisi D DPRD DKI Fraksi Partai Nasdem, Bestari Barus mengatakan, apabila DKI memiliki model lain untuk mencegah penurunan muka air tanah tanpa membutuhkan Giant Sea Wall, sebaiknya segera diputuskan. Namun, apabila tidak ada upaya lain, DKI harus jalankan apa yang telah dijanjikan bertahun-tahun yakni membangun Giant Sea Wall.

"Kami menyarankan proyek pembangunan Giant Sea Wall diserahkan kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Bestari menjelaskan, Kementerian PUPR sedang menggodok program pembangunan tanggul dengan nama NCICD (national capital integrated coastal development). Sebab, NCICD itu tidak hanya melibatkan Jakarta saja tapi juga daerah lain.

Untuk pembangunan NCICD tahap A, kata Bestari sudah dianggarkan setiap tahunnya sejak 3 tahun lalu, bahkan dananya hingga triliunan rupiah untuk menggolkan proyek tersebut.

"Saat ini tahap awal sudah berjalan dan diperkirakan awal tahun 2019 selesai. tinggal melanjutkan pembangunan sambungan lainnya yaitu Giant Sea wall," pungkasnya.

Gubernur DKI Anies Baswedan menilai proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall itu harus dipertimbangkan ulang. Menurut dia, Jakarta butuh pembangunan tanggul pantai.

"Yang benar-benar dibutuhkan di Jakarta adalah tanggul pantai. Jadi, wall yang sepanjang pesisir pantai kita,” ungkapnya. (Baca Juga: Anies Minta Proyek NCICD Tidak Mematikan Mata Pencaharian Nelayan
Anies mengatakan tanggul pantai dibutuhkan mengingat tanah di Jakarta mengalami penurunan, sedangkan permukaan air laut mengalami naik turun. Menurutnya, ini dibutuhkan untuk mencegah rob sehingga tanggul di pesisir itu sangat perlu.

"Tanggul yang luas di depan sana greatest sea wall itu yang perlu dipertimbangkan ulang. Mengapa? Karena justru dengan air yang muncul dari daratan begitu banyak ke pesisir," ujarnya. (Baca Juga: Atasi Banjir Rob Jakarta, Giant Sea Wall Dikembangkan Jadi NCICD
Sementara itu, calon Presiden Prabowo Subianto menyebut bahwa air di laut utara Jakarta akan mencapai Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta pada tahun 2025. Menurut dia, hal itu sesuai prediksi United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Air laut di bagian utara Jakarta meninggi, UN memprediksi, diperkirakan air di Tanjung Priok pada 2025 akan sampai pada Hotel Kempinski, Hotel Grand Hyatt, Bundaran HI," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8143 seconds (0.1#10.140)