Pemkot Bekasi Siapkan Sekolah Khusus Penyandang Disabilitas

Selasa, 04 Desember 2018 - 16:11 WIB
Pemkot Bekasi Siapkan Sekolah Khusus Penyandang Disabilitas
Pemkot Bekasi Siapkan Sekolah Khusus Penyandang Disabilitas
A A A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berencana membangun sekolah khusus penyandang disabilitas. Sekolah yang dibangun di daerah Kecamatan Bekasi Utara ini bakal dijadikan sebagai rujukan sekolah inklusi di Kota Bekasi. Rencananya, pembangunan sekolah ini dimulai tahun depan.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, pembangunan sekolah khusus disabilitas tersebut sudah direncanakan beberapa waktu lalu. Bahkan, Pemkot Bekasi sudah menyampaikan rencana itu kepada Kementerian Sosial.

"Rencana pembangunanya kami sampaikan kepada Menteri Sosial dan mendapatkan respons sangat positif. Semoga bisa diwujudkan secepatnya," ujarnya, Selasa (4/12/2018).

Agar bisa cepat terealisasi, maka sekolah disabilitas yang akan dibangun didirikan dibangunan sekolah yang sudah ada. Kebetulan, kata wali kota, ada bekas gedung sekolah yang terimbas 'regrouping', sehingga bisa dimanfaatkan untuk sekolah khusus disabilitas." Agar menjadi sekolah disabilitas, tinggal dilakukan penyesuaian fisik bangunannya agar ramah disabilitas," katanya.

Nantinya sekolah tersebut bisa terintegrasi dari berbagai tingkat pendidikan. Namun, penyempurnaan fisik bangunan sekolahnya akan didampingi dari Kementerian Sosial, dengan pendanaan pemerintah daerah. Apalagi, rencana pembangunan ini merupakan implementasi dari UU Nomor 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Presiden Joko Widodo saat menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Summarecon Mal Bekasi, Senin (3/12/2018) kemarin menyatakan, pemerintah akan menambah sekolah dan membangun pabrik baru khusus penyandang disabilitas. "Kalau pabrik kita enggak mungkin bisa karena lahannya tidak ada, sehingga yang akan kita bangun adalah sekolah," katanya.

Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia Siswadi mengatakan, saat ini keberadaan Sekolah Luar Biasa (SLB) maupun sekolah inklusi yang bisa diakses penyandang disabilitas masih minim.

Mengutip data hasil survey yang dilakukan Kelompok Kerja UU Disabilitas pada tahun 2015, ada sekitar 21 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Namun, dari jumlah itu hanya 12 persen yang bersekolah.

Saat ini, baru ada sekitar 2.000 SLB di Indonesia. Jumlah tersebut hanya sepertiga dari jumlah kecamatan di Indonesia yang mencapai 7.000. Artinya, setiap tiga kecamatan hanya ada satu SLB.

"Kondisi ini yang membuat penyandang disabilitas kesulitan menjangkaunya karena jaraknya jauh dengan tempat tinggalnya," imbuhnya. (Baca juga: Dialog Jokowi dengan Adul, Difabel yang Merangkak 3 KM ke Sekolah)

Di tengah minimnya jumlah SLB, peningkatan persentase penyandang disabilitas yang mengenyam bangku sekolah mengalami kenaikan cukup signifikan melalui kehadiran 4.000 sekolah inklusi.

"Namun tetap saja jumlah sekolah inklusi ini masih perlu lebih banyak lagi, teutama di wilayah yang berdeketan dengan DKI Jakarta," tukasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6316 seconds (0.1#10.140)