Kelelahan, Ratusan Peserta 212 Sempat Pingsan
A
A
A
JAKARTA - Kelelahan akibat berjalan menuju monas sejauh ratusan meter membuat ratusan peserta reuni aksi damai 212 pingsan. Hipertensi dan serangan jantung menjadi faktor lain mereka tak sadarkan diri.
"Lebih dari 200 peserta," kata salah satu anggota Posko Kesehatan dan Logistik di kawasan Monas, dr Anna, Minggu (2/12/2018).
Anna mengatakan, mereka yang pingsan kebanyakan karena kekurang nutrisi, kurang makan, dan minum. Selain itu kondisi cuaca yang panas akibatnya kekurangan cairan, membuat kondisi fisik melewah hingga menyebabkan tak sadarkan diri, atau pingsan. "Tapi alhamdulillah kita tangani, bangun semua," tuturnya.
Wanita 65 tahun ini mengatakan, telah membuka posko sejak pukul 17.00 WIB kemarin, Sabtu 1 Desember 2018. Untuk menangani para peserta Ia dibantu 35 orang yang terdiri dari 10 orang tim medis dan 25 tim logistik.
Sejak kemarin, dr. Anna mengaku lebih ada 400 orang yang sudah ditangani di poskonya itu. Paling banyak mereka terkena serangan jantung, hipertensi, dan stroke. "Tapi itu karena memang dari rumah udah sakit," tambahnya.
Sementara itu untuk biaya pengadaan alat dan sejumlah obat-obatan pihaknya murni atas prakarsa para timmya yang patungan untuk membeli kebutuhan kesehatan untuk membantu para peserta. "Dana mandiri urunan, termasuk saya pake dana pensiunan saya pake beli obat," pungkasnya.
"Lebih dari 200 peserta," kata salah satu anggota Posko Kesehatan dan Logistik di kawasan Monas, dr Anna, Minggu (2/12/2018).
Anna mengatakan, mereka yang pingsan kebanyakan karena kekurang nutrisi, kurang makan, dan minum. Selain itu kondisi cuaca yang panas akibatnya kekurangan cairan, membuat kondisi fisik melewah hingga menyebabkan tak sadarkan diri, atau pingsan. "Tapi alhamdulillah kita tangani, bangun semua," tuturnya.
Wanita 65 tahun ini mengatakan, telah membuka posko sejak pukul 17.00 WIB kemarin, Sabtu 1 Desember 2018. Untuk menangani para peserta Ia dibantu 35 orang yang terdiri dari 10 orang tim medis dan 25 tim logistik.
Sejak kemarin, dr. Anna mengaku lebih ada 400 orang yang sudah ditangani di poskonya itu. Paling banyak mereka terkena serangan jantung, hipertensi, dan stroke. "Tapi itu karena memang dari rumah udah sakit," tambahnya.
Sementara itu untuk biaya pengadaan alat dan sejumlah obat-obatan pihaknya murni atas prakarsa para timmya yang patungan untuk membeli kebutuhan kesehatan untuk membantu para peserta. "Dana mandiri urunan, termasuk saya pake dana pensiunan saya pake beli obat," pungkasnya.
(nag)