Anies: Tunjukkan Ketertiban, Mereka yang Mengira Kacau Akan Kecewa
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengajak jutaan peserta aksi Reuni Akbar 212 untuk tertib dan menjaga persatuan dan kesatuan dalam berekspresi.
"Buktikan dengan tertib, hadir tertib, pulang tertib. Mereka yang mengira akan terjadi kekacauan akan kecewa," ucap Anies yang di sambut tepuk tangan di Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018).
Anies juga meminta agar ketertiban tidak hanya ditunjukkan saat berada di Monas melainkan juga pulang dari kawasan Monas. "Saat pulang bertemu siapapun ucapkan salam. Tunjukkan kehadiran kita di sini memperjuangkan persatuan. Meski yang hadir banyak tapi ketertibannya memesona dunia," tuturnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut semua yang hadir di Monas punya tanggung jawab yang sama menjaga persatuan. "Persatuan adalah ikhtiar, insya Allah kita menjadi bagiannya. Persatuan ada karena kembalinya keadilan insya Allah kita akan kembalikan keadilan di Jakarta," katanya.
Dalam kesempatan itu, Anies juga menyampaikan keberhasilannya selama setahun memimpin Ibu Kota. "Setahun memimpin di Jakarta satu persatu janji kita tunaikan. DP 0 rupiah yang tadinya tidak mungkin sekarang terlaksana. Penutupan tempat maksiat juga terlaksana. Menutup reklamasi yang tadinya dikatakan tidak mungkin sekarang bisa dilakukan dan itu dilakukan tanpa kekerasan cukup selembar kertas dan tanda tangan," tuturnya.
Anies juga menyebut Lapangan Monas dirancang sebagai tempat berkumpulnya rakyat pertama kali pada pertengahan September 1945 setelah sebelumnya pemuda-pemuda Indonesia mengucapkan Proklamasi Kemerdekaan. Namun proklamasi tersebut diragukan oleh pemerintah kolonial. Saat itu ratusan ribu warga berkumpul di Monas ini sebagai wujud dari ikhtiar kemerdekaan Indonesia.
"Tempat ini untuk kita semua sehingga tidak ada pengenaan KTP. Di tempat ini, tidak ada diskriminasi. Ini milik semuanya. Monas bukan milik sekelompok orang tapi milik seluruh warga negara Indonesia," paparnya.
"Buktikan dengan tertib, hadir tertib, pulang tertib. Mereka yang mengira akan terjadi kekacauan akan kecewa," ucap Anies yang di sambut tepuk tangan di Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018).
Anies juga meminta agar ketertiban tidak hanya ditunjukkan saat berada di Monas melainkan juga pulang dari kawasan Monas. "Saat pulang bertemu siapapun ucapkan salam. Tunjukkan kehadiran kita di sini memperjuangkan persatuan. Meski yang hadir banyak tapi ketertibannya memesona dunia," tuturnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut semua yang hadir di Monas punya tanggung jawab yang sama menjaga persatuan. "Persatuan adalah ikhtiar, insya Allah kita menjadi bagiannya. Persatuan ada karena kembalinya keadilan insya Allah kita akan kembalikan keadilan di Jakarta," katanya.
Dalam kesempatan itu, Anies juga menyampaikan keberhasilannya selama setahun memimpin Ibu Kota. "Setahun memimpin di Jakarta satu persatu janji kita tunaikan. DP 0 rupiah yang tadinya tidak mungkin sekarang terlaksana. Penutupan tempat maksiat juga terlaksana. Menutup reklamasi yang tadinya dikatakan tidak mungkin sekarang bisa dilakukan dan itu dilakukan tanpa kekerasan cukup selembar kertas dan tanda tangan," tuturnya.
Anies juga menyebut Lapangan Monas dirancang sebagai tempat berkumpulnya rakyat pertama kali pada pertengahan September 1945 setelah sebelumnya pemuda-pemuda Indonesia mengucapkan Proklamasi Kemerdekaan. Namun proklamasi tersebut diragukan oleh pemerintah kolonial. Saat itu ratusan ribu warga berkumpul di Monas ini sebagai wujud dari ikhtiar kemerdekaan Indonesia.
"Tempat ini untuk kita semua sehingga tidak ada pengenaan KTP. Di tempat ini, tidak ada diskriminasi. Ini milik semuanya. Monas bukan milik sekelompok orang tapi milik seluruh warga negara Indonesia," paparnya.
(kri)