Beratribut Lengkap, Peserta Reuni 212 Tangsel Padati KRL
A
A
A
TANGSEL - Ribuan jamaah asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang akan mengikuti reuni 212 mulai berangkat menuju Monas, Jakarta. Mereka kebanyakan mengenakan pakaian berwarna putih dengan atribut ikat kepala berwarna hijau, lengkap menenteng pula bendera berisi kalimat tauhid.
Pantauan di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Minggu (2/12/2018) pagi, para jamaah membanjiri loket dan peron kereta sekira pukul 04.30 WIB. Mereka berangkat bergelombang sesuai dengan rombongan masing-masing.
Tak sedikit pula para jamaah menyertakan anak-anaknya yang masih kecil untuk berangkat mengikuti kegiatan di Monas. Sebelum memasuki pintu loket, panitia membagikan snack makanan ringan serta bungkus plastik untuk menaruh bekas sampahnya.
"Ini sudah rombongan ketiga yang berangkat, tadi yang pertama jam 04.30 WIB," terang seorang intel anggota TNI yang memantau di lokasi.
Salah satu jamaah yang diwawancarai, Indra (29), mengaku sengaja berangkat dari kampung halamannya di daerah Bengkulu, Sumatera. Dia datang seorang diri dengan menginap beberapa hari sebelumnya di kediaman keluarga di wilayah Kota Tangsel.
"Saya dari Bengkulu, ke sini nginap dulu di rumah saudara. Berangkat bareng-bareng sama rombongan di sini," ujarnya.
Pengamanan dari kepolisian maupun TNI tidak terlihat terlalu mencolok. Umumnya petugas mengenakan pakaian sipil dan membaur dengan para jamaah di dalam stasiun.
Pantauan di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Minggu (2/12/2018) pagi, para jamaah membanjiri loket dan peron kereta sekira pukul 04.30 WIB. Mereka berangkat bergelombang sesuai dengan rombongan masing-masing.
Tak sedikit pula para jamaah menyertakan anak-anaknya yang masih kecil untuk berangkat mengikuti kegiatan di Monas. Sebelum memasuki pintu loket, panitia membagikan snack makanan ringan serta bungkus plastik untuk menaruh bekas sampahnya.
"Ini sudah rombongan ketiga yang berangkat, tadi yang pertama jam 04.30 WIB," terang seorang intel anggota TNI yang memantau di lokasi.
Salah satu jamaah yang diwawancarai, Indra (29), mengaku sengaja berangkat dari kampung halamannya di daerah Bengkulu, Sumatera. Dia datang seorang diri dengan menginap beberapa hari sebelumnya di kediaman keluarga di wilayah Kota Tangsel.
"Saya dari Bengkulu, ke sini nginap dulu di rumah saudara. Berangkat bareng-bareng sama rombongan di sini," ujarnya.
Pengamanan dari kepolisian maupun TNI tidak terlihat terlalu mencolok. Umumnya petugas mengenakan pakaian sipil dan membaur dengan para jamaah di dalam stasiun.
(maf)