Ketum GNPF Ulama: Reuni 212 Ajang Silaturahmi Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Mantan Koordinator Eks 212, Razman Arif Nasution mengangggap, Reuni Akbar 212 ditunggangi agenda politik didalamnya. Dirinya menyerukan agar pihak penyelenggara Reuni 212 dapat bersumpah bahwa didalam acara itu tidak ada unsur politik.
"Supaya percaya 100 persen tidak ada unsur politik, bapak mau ngga disumpah?," ujar Razman dalam Talkshow Akhir Pekan Polemik yang diselenggarakan MNC TRIJAYA NETWORK dengan tema Seberapa Greget Reuni 212, di D' CONSULATE Resto & Lounge, Jl. Wahid Hasyim No 49-51, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12/2018).
Menanggapi itu, Ketua Umum GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak menegaskan tak ada unsur politik apapun dalam reuni tersebut.
Yusuf menjelaskan bahwa Reuni Akbar Mujahid 212 yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Minggu (2/12/2018) merupakan ajang silaturahmi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Bahkan, ia juga mengatakan bahwa sebelumnya panita acara juga telah menghimbau massa yang akan datang ke reuni tersebut agar tidak membawa atribut politik. "Demi Allah saya bersedia disumpah tidak ada agenda politik didalan ini," tegas Yusuf.
"Supaya percaya 100 persen tidak ada unsur politik, bapak mau ngga disumpah?," ujar Razman dalam Talkshow Akhir Pekan Polemik yang diselenggarakan MNC TRIJAYA NETWORK dengan tema Seberapa Greget Reuni 212, di D' CONSULATE Resto & Lounge, Jl. Wahid Hasyim No 49-51, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12/2018).
Menanggapi itu, Ketua Umum GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak menegaskan tak ada unsur politik apapun dalam reuni tersebut.
Yusuf menjelaskan bahwa Reuni Akbar Mujahid 212 yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Minggu (2/12/2018) merupakan ajang silaturahmi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Bahkan, ia juga mengatakan bahwa sebelumnya panita acara juga telah menghimbau massa yang akan datang ke reuni tersebut agar tidak membawa atribut politik. "Demi Allah saya bersedia disumpah tidak ada agenda politik didalan ini," tegas Yusuf.
(pur)