Polisi Lacak Hiburan Malam Lokasi Iin dan Pelaku Temani Pelanggan

Jum'at, 23 November 2018 - 16:19 WIB
Polisi Lacak Hiburan Malam Lokasi Iin dan Pelaku Temani Pelanggan
Polisi Lacak Hiburan Malam Lokasi Iin dan Pelaku Temani Pelanggan
A A A
JAKARTA - Polisi menemukan fakta baru terkait awal mula percekcokan antara korban pembunuhan Ciktuti Iin Puspita dengan pelaku yang merupakan rekan kerjanya di tempat karaoke, yakni Nissa Regina dan pacarnya Yustian.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar mengatakan, awalnya korban dan dua tersangka mendatangi sebuah tempat hiburan malam untuk berkaraoke. Sebelumnya mereka sudah janjian dengan empat orang pelanggan untuk karaokean di tempat hiburan malam itu.

"Jadi bukan di tempat kerja mereka, tapi di tempat lain, dimana tempatnya masih kami dalami. Mereka janjian dengan empat orang yang mau nyari hiburan, lalu nyanyi," ujar Indra Jafar kepada wartawan, Jumat (23/11/2018).

Saat itu, salah satu pelanggan menjanjikan uang tips pada mereka. Setelah berkaraoke, pelanggan itupun memberikan uang Rp500 kepada Nissa sebagai tips.

Namun belakangan Nissa tahunya kalau uang tips yang diberikan pelanggan tadi kepada korban sebesar Rp1,8 juta. Dari situ, Nissa merasa iri kepada korban karena menerima uang tips lebih banyak dibandingkan dirinya.

"Dari situ, pelaku ini berharap agar mendapatkan uang lebih lagi dari korban, sampai menuduh korban ini mungkin merakayasa uang itu dan semacamnya," tuturnya.

Saat itulah terjadi percekcokan antara pelaku dengan korban tentang permasalahan uang tips itu. Bahkan, kedua pasangan kekasih itu sempat diusir dari kos-kosan korban saat terjadi percekcokan itu.

"Sebelumnya kan sempat terjadi percekcokan sehingga saat ada percekcokan (persoalan uang tips itu), jadi semakin panas lalu muncul kata-kata disuruh pergi (kedua pelaku diusir)," ungkapnya.

Tersangka diusir dari kos-kosan korban karena keduanya sudah semingguan menumpang tinggal di kamar indekos itu. Korban merasa kehadiran keduanya mengganggu kehidupannya selama sepekan itu.

"Namun, mereka ini belum mau pindah karena dengan uang Rp500 ribu itu belum cukup pindah sehingga mereka mengharapkan lebih (dari uang tips yang diterima korban)," imbuhnya.

Dia menjabarkan, korban yang semakin terganggu dengan keinginan kedua tersangka itu semakin naik darah dan menendang pintu kosnya. Korban sempat menyebut 'masih untung mendapatkan Rp500 ribu daripada tidak'.

Mendengar itu, tersangka pun kesal dan tersinggung hingga akhirnya terjadi penganiayaan dan berujung pada pembunuhan. Apalagi, keduanya kerap mendengar kata-kata yang membuat tersangka tersinggung di hari-hari sebelumnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7774 seconds (0.1#10.140)