Kali Item Bau Lagi, Fraksi PDIP DKI: Duit Banyak Ngapain Susah Sih
A
A
A
JAKARTA - Kali Sentiong Kemayoran, Jakarta Pusat, kembali jadi sorotan. Sungai yang terkenal dengan nama Kali Item tersebut kembali mengeluarkan bau tak sedap pasca perhelatan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018.
Untuk itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera melakukan pengerukan sedimen lumpur di Kali Sentiong.
"Itu Kali Sentiong, ketika kita mau menghilangkan bau, yang harus dilakukan pemprov adalah melakukan pengerukan, enggak bisa hanya sekedar cara lain," ujar Gembong di gedung DPRD DKI, Senin (12/11/2018).
Anies, kata dia, tidak perlu ragu mengeluarkan biaya yang banyak asalkan Kali Sentiong bisa kembali bersih. "Duit banyak ngapain susah sih, gitu lho," kata Gembong.
Ia menyebut endapan sedimen lumpur di Kali Item sudah menahun sehingga perlu ada pengerukan. Proses tersebut sebagai penyelesaian secara tuntas dari bau busuk yang kerap mengganggu.
Upaya Pemprov DKI menggunakan nano bubble dan sejumlah cara, menurut Gembong hanya solusi sementara.
"Tidak permanen. Kalau mau permanen satu-satunya jalan ya pengerukan. Itu (nano bubble) hanya menghilangkan baunya. Itu hanya penyelesaian saat penyelenggaraan Asian Games, tapi yang kita butuhkan kan bukan itu. Kita butuh penyelesaian yang bersifat menyeluruh," tutupnya.
Untuk itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera melakukan pengerukan sedimen lumpur di Kali Sentiong.
"Itu Kali Sentiong, ketika kita mau menghilangkan bau, yang harus dilakukan pemprov adalah melakukan pengerukan, enggak bisa hanya sekedar cara lain," ujar Gembong di gedung DPRD DKI, Senin (12/11/2018).
Anies, kata dia, tidak perlu ragu mengeluarkan biaya yang banyak asalkan Kali Sentiong bisa kembali bersih. "Duit banyak ngapain susah sih, gitu lho," kata Gembong.
Ia menyebut endapan sedimen lumpur di Kali Item sudah menahun sehingga perlu ada pengerukan. Proses tersebut sebagai penyelesaian secara tuntas dari bau busuk yang kerap mengganggu.
Upaya Pemprov DKI menggunakan nano bubble dan sejumlah cara, menurut Gembong hanya solusi sementara.
"Tidak permanen. Kalau mau permanen satu-satunya jalan ya pengerukan. Itu (nano bubble) hanya menghilangkan baunya. Itu hanya penyelesaian saat penyelenggaraan Asian Games, tapi yang kita butuhkan kan bukan itu. Kita butuh penyelesaian yang bersifat menyeluruh," tutupnya.
(thm)