Sebelum Beroperasi, Februari 2019 Warga Diundang Untuk mencoba MRT
A
A
A
JAKARTA - Setelah seluruh pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) rampung, rencananya akan dilakukan uji coba membawa penumpang pada Februari 2019. Nantinya, akan ada sekitar 200 warga yang akan diseleksi untuk mencoba MRT.
Direktur PT MRT Jakarta Willian Sabandar mengatakan, dalam uji coba mengangkut penumpang, pihaknya akan melakukan seleksi. "Diperkirakan sekitar 200 orang dalam setiap perjalan," kata William kepada wartawan, Selasa (6/11/2018).
Meskipun begitu, warga yang hendak mencoba naik MRT tidak bisa sembarangan. Karena dari pihak PT MRT Jakarta menyiapkan seleksi terlebih dahulu. "Mekanismenya nanti akan diumumkan," lanjutnya.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, fase percobaan itu juga untuk melatih para petugas agar bisa melayani penumpang dengan baik saat resmi beroperasi.
"Itu adalah fase dimana semua petugas yang sudah disiapkan selama ini mulai dilatih dengan ada penumpang," katanya.
Selama pelatihan, lanjutnya, petugas akan mendapat penetahuan bagaimana jika kondisi emergency. "Jadi petugasnya tahu tidak secara teori saja tapi praktik lapangannya. Karena itulah tidak kemudian dibebaskan semuanya, terseleksi nanti diatur," tutur Anies.
Direktur PT MRT Jakarta Willian Sabandar mengatakan, dalam uji coba mengangkut penumpang, pihaknya akan melakukan seleksi. "Diperkirakan sekitar 200 orang dalam setiap perjalan," kata William kepada wartawan, Selasa (6/11/2018).
Meskipun begitu, warga yang hendak mencoba naik MRT tidak bisa sembarangan. Karena dari pihak PT MRT Jakarta menyiapkan seleksi terlebih dahulu. "Mekanismenya nanti akan diumumkan," lanjutnya.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, fase percobaan itu juga untuk melatih para petugas agar bisa melayani penumpang dengan baik saat resmi beroperasi.
"Itu adalah fase dimana semua petugas yang sudah disiapkan selama ini mulai dilatih dengan ada penumpang," katanya.
Selama pelatihan, lanjutnya, petugas akan mendapat penetahuan bagaimana jika kondisi emergency. "Jadi petugasnya tahu tidak secara teori saja tapi praktik lapangannya. Karena itulah tidak kemudian dibebaskan semuanya, terseleksi nanti diatur," tutur Anies.
(ysw)