Anggaran Penanggulangan Banjir di Kota Bekasi Terjun Bebas
A
A
A
BEKASI - Sedikitnya delapan kecamatan di Kota Bekasi masuk kategori rawan diterjang banjir saat memasuki musim penghujan saat ini. Untuk itu, masyarakat di delapan kecamatan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, kedelapan kecamatan yang rawan diterjang banjir, yakni Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Bantargebang, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Medan Satria, dan Kecamatan Jati Sampurna.
Mirisnya, anggaran penanggulangan banjir di Kota Bekasi tahun ini terbilang minim. Boleh dibilang anggaran penanggulangan banjir di Kota Patriot tahun ini terjun bebas.
Jumlah anggaran yang diusulkan untuk penanggulangan banjir tahun ini hanya Rp25 miliar dalam perubahan APBD 2017. Padahal tahun lalu anggaran penanggulangan banjir di Kota Bekasi dialokasikan hingga Rp300 miliar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Arief Maulana, mengatakan, pada tahun ini anggaran normalisasi sungai terbilang sangat kecil dibanding tahun lalu. "Tetap ada anggarannya, tapi tahun ini memang sangat kecil," ujarnya, Senin (5/11/2018).
Arief menyebutkan, sejak 2017 lalu DBMSDA sudah melakukan penanggulangan banjir. Di antaranya dengan cara normalisasi saluran air (drainase), rehabilitasi dan pembangunan saluran, penuntasan pembangunan polder atau tanggul, pembuatan folder baru, dan memaksimalkan upaya pembersihan saluran melalui tim pematusan.
DBMSDA juga menerjunkan petugas untuk melakukan normalisasi. Terutama normalisasi saluran sekunder atau saluran utama. Tujuannya agar laju air dari permukiman warga menuju saluran utama berjalan lancar hingga ke hilir. Pihaknya menargetkan 100-200 meter saluran bisa dinormalisasi, terutama yang terdapat sampah dan lumpur.
Sejak 2017 Pemkot Bekasi telah membangun sejumlah polder. Termasuk pembelian pompa yang bisa dipakai di daerah rawan genangan air. (Baca juga: Waspada! Delapan Kecamatan di Kota Bekasi Rawan Diterjang Banjir)
Adapun polder-polder itu berada di kawasan IKIP dengan biaya Rp20 miliar. Kemudian polder di Perumahan Bumi Satria Kencana dengan biaya Rp20 miliar, polder di kawasan Sasak Jarang dengan anggaran Rp30 miliar, dan polder kawasan Aren Jaya dengan biaya Rp10 miliar.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, kedelapan kecamatan yang rawan diterjang banjir, yakni Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Bantargebang, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Medan Satria, dan Kecamatan Jati Sampurna.
Mirisnya, anggaran penanggulangan banjir di Kota Bekasi tahun ini terbilang minim. Boleh dibilang anggaran penanggulangan banjir di Kota Patriot tahun ini terjun bebas.
Jumlah anggaran yang diusulkan untuk penanggulangan banjir tahun ini hanya Rp25 miliar dalam perubahan APBD 2017. Padahal tahun lalu anggaran penanggulangan banjir di Kota Bekasi dialokasikan hingga Rp300 miliar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Arief Maulana, mengatakan, pada tahun ini anggaran normalisasi sungai terbilang sangat kecil dibanding tahun lalu. "Tetap ada anggarannya, tapi tahun ini memang sangat kecil," ujarnya, Senin (5/11/2018).
Arief menyebutkan, sejak 2017 lalu DBMSDA sudah melakukan penanggulangan banjir. Di antaranya dengan cara normalisasi saluran air (drainase), rehabilitasi dan pembangunan saluran, penuntasan pembangunan polder atau tanggul, pembuatan folder baru, dan memaksimalkan upaya pembersihan saluran melalui tim pematusan.
DBMSDA juga menerjunkan petugas untuk melakukan normalisasi. Terutama normalisasi saluran sekunder atau saluran utama. Tujuannya agar laju air dari permukiman warga menuju saluran utama berjalan lancar hingga ke hilir. Pihaknya menargetkan 100-200 meter saluran bisa dinormalisasi, terutama yang terdapat sampah dan lumpur.
Sejak 2017 Pemkot Bekasi telah membangun sejumlah polder. Termasuk pembelian pompa yang bisa dipakai di daerah rawan genangan air. (Baca juga: Waspada! Delapan Kecamatan di Kota Bekasi Rawan Diterjang Banjir)
Adapun polder-polder itu berada di kawasan IKIP dengan biaya Rp20 miliar. Kemudian polder di Perumahan Bumi Satria Kencana dengan biaya Rp20 miliar, polder di kawasan Sasak Jarang dengan anggaran Rp30 miliar, dan polder kawasan Aren Jaya dengan biaya Rp10 miliar.
(thm)