Waspada! Delapan Kecamatan di Kota Bekasi Rawan Diterjang Banjir

Senin, 05 November 2018 - 12:09 WIB
Waspada! Delapan Kecamatan...
Waspada! Delapan Kecamatan di Kota Bekasi Rawan Diterjang Banjir
A A A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mulai mewaspadai sejumlah wilayahnya yang rawan terendam banjir saat musim penghujan tiba. Paling tidak, Pemkot Bekasi menyatakan terdapat delapan kecamatan rawan diterjang banjir. Untuk itu, masyarakat Kota Bekasi, khususnya yang berada di delapan kecamatan, diminta untuk waspada pada musim hujan kali ini.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, kedelapan wilayah yang rawan diterjang banjir yaitu, Kecamatan Rawalumbu, Bantargebang, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Jatiasih, Bekasi Barat, Medan Satria, dan Kecamatan Jati Sampurna yang berada di Selatan Kota Bekasi.

"Setelah kami lakukan pendataan awal, ada delapan wilayah yang rawan diterjang banjir. Untuk itu masyarakat perlu waspada karena sekarang memasuki musim hujan," ujar Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) BPBD Kota Bekasi, Karsono, Senin (5/11/2018).

Menurut dia, kedelapan titik rawan banjir tersebut selama ini memang selalu terdapat genangan ketika hujan turun. Hal tersebut akibat kondisi drainase yang buruk.

Saat ini, kata dia, wilayah Bekasi sudah memasuki masa peralihan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan alias pancaroba. Selain banjir, masyarakat juga diimbau waspada sejumlah risiko terjadinya bencana, seperti angin puting beliung. "Kami imbau agar masyarakat bisa siaga terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," katanya.

Karsono melanjutkan, beberapa jalan protokol di Kota Bekasi juga masih terbilang rawan genangan air, seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Siliwangi, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Agus Salim. Genangan terparah berada di Jalan Siliwangi, Rawalumbu, dimana ketinggian genangan bisa sampai 40 cm. "Kami siagakan anggota 24 jam penuh untuk mengantisipasinya," pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA)Kota Bekasi Yudianto mengatakan, wilayah Kota Bekasi menjadi daerah rawan banjir karena letaknya cenderung rendah dengan elevasi aliran air hanya dua derajat. Dulunya,Bekasi penuh dengan rawa sebagai tempat penampungan air secara alami. “Sekarang rawa banyak beralih fungsi menjadi perumahan," katanya.

Sebagai gantinya, kata dia, pemerintah memperbanyak pembangunan folder untuk mengantisipasi adanya banjir tersebut. Salah satunya di kolam retensi di Perumahan Galaxy, Kecamatan Bekasi Selatan; dan Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu. "Masyarakat di sana sudah merasakan manfaatnya," ujarnya.

Proyek pembuatan kolam retensi yang menghabiskan dana pemerintah daerah hingga ratusan miliar rupiah itu berfungsi optimal sebagai penampungan limpasan air hujan. Ditambah lagi penyediaan pompa penyodot air, juga turut berperan mempercepat surutnya genangan air di sekitar jalan lingkungan warga yang terdampak.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5425 seconds (0.1#10.140)