Pancaroba, Kasus DBD di Bogor Naik Dibandingkan 2017

Jum'at, 02 November 2018 - 23:23 WIB
Pancaroba, Kasus DBD...
Pancaroba, Kasus DBD di Bogor Naik Dibandingkan 2017
A A A
BOGOR - Peralihan musim dari kemarau ke musim hujan (Pancaroba), warga Bogor diimbau mewaspadai wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD). Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Tri Wahyu Harini kepada wartawan, Jumat (2/11/2018).

Menurut Wahyu, masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga lingkungan sekitar rumah."Ini penting agar potensi terkena bakteri bisa diminimalisir dan jangan lupa 3M yaitu menguras, mengubur, dan menutup tempat tempat penampungan air," kata Wahyu.

Dia menuturkan, berdasarkan hasil pendataan sejak sejak Januari 2018 hingga September 2018, sebanyak 325 warga Kabupaten Bogor dilaporkan terjangkit DBD. "Bahkan dua di antaranya, tercatat meninggal dunia," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Program Penanggulangan DBD Dinkes Kabupaten Bogor, Ade Kurniawan mengungkapkan, kasus DBD pada 2018 ini meningkat jika dibandingkan 2017 yang tercatat ada sebanyak 276 kasus, dengan penderita meninggal dunia satu orang.

"Di tahun 2018, meski baru dihitung hingga akhir September, tapi sudah tercatat sebanyak 325 kasus dengan penderita meninggal dunia dua orang," ungkapnya. Paling banyak, kasus DBD di Kabupaten Bogor menyerang masyarakat berusia 15-44 tahun dengan jumlah 144 orang di 2018. "Sedangkan paling banyak kedua yaitu usia lima tahun hingga 14 tahun, yaitu sebanyak 46 orang," katanya.

Di tempat terpisah Dinkes Kota Bogor mengklaim kasus DBD mengalami penurunan secara signifikan dari 2017 lalu. "Tahun lalu jadi prestasi untuk Kota Bogor karena berhasil menurunkan angka kejadian BDB pada masyarakat. Untuk tahun ini kita masih melakukan pendataan," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Lindawati.

Dia melanjutkan, jika penurunan angka DBD terjadi sebanyak 40% dari jumlah kasus DBD pada 2017 lalu. Sedangkan pada 2016 kasus DBD terjadi sebanyak 1.225 kejadian dan delapan orang warga dinyatakan meninggal akibat penyakit tersebut.

"Sedangkan pada tahun lalu jumlah kejadian DBD di Kota Bogor sekitar 849 jiwa, dengan enam orang diantaranya meninggal dunia," ungkapnya. Menurutnya, penyakit DBD jika terlambat ditangani dapat menimbulkan kematian pada penderita.

"Kami akan terus berupaya untuk menurunkan angka kejadian DBD pada tahun ini dengan cara melibatkan semua pihak untuk memerangi penyebaran DBD di masyarakat, khususunya di peralihan musim ini," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7108 seconds (0.1#10.140)