Jembatan Pitara Depok Mulai Dibangun, Jalan Ditutup hingga Desember
A
A
A
DEPOK - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mulai mengerjakan perbaikan jembatan di Jalan Pitara Raya, Pancoran Mas, Kota Depok. Sehubungan dengan perbaikan jembatan tersebut, jalan ditutup hingga Desember 2018.
Selama penutupan jalan, arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Raya Sawangan atau melalui perempatan Mampang. "Perbaikan Jembatan Pitara dimulai Sabtu (28/10/2018). Waktu penutupan, bisa siang, sore atau malam. Yang jelas hari ini mulai pengerjaan sesuai surat kontrak," ujar Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Manto.
Penutupan jalan itu dilakukan mengingat DPUPR akan mengkonstruksi ulang bangunan jembatan. Penutupan akan berlangsung kurang lebih dua bulan atau hingga Desember 2018. "Ini merupakan pembangunan ulang. Artinya konstruksi lama akan digantikan dengan konstruksi baru. Untuk itu, warga harap bersabar dan sama-sama mendukung program pembangunan tersebut," ucapnya.
Pengerjaan jembatan beserta upritan akan dilakukan sepanjang 50 meter dengan konstruksi 50 centimeter lebih tinggi dari bangunan lama dan menelan anggaran Rp950 juta. "Jembatan kita tinggikan untuk menguatkan konstruksi, karena laju air kali yang ada di bawahnya kerap mengikis pijakan jembatan. Selain itu agar kendaraan yang lewat di atasnya tidak terlalu menghentak. Makanya kami buat sedikit landai," tandasnya.
Jembatan ini diprediksi bisa bertahan sampai 20 tahun dengan kondisi cuaca hujan maupun panas. Bahkan, jembatan ini juga dilalui oleh truk sampah yang beratnya mencapai 10 ton. Di lokasi jembatan sering dilalui kendaraan berat seperti truk bahan bakar minyak (BBM) yang kerap melintas dan beratnya hampir mencapai 15 ton.
"Kami sudah antisipasi dengan pembangunan fondasi yang lebih kuat dari sebelumnya. Pengerjaan jembatan kali ini merupakan pembangunan konstruksi baru, tentunya dengan rencana yang sangat matang. Untuk pembuatan turap juga diperhatikan sangat detail," ucapnya.
Hal ini dilakukan agar air kali tidak mudah masuk ke rongga yang bisa menyebabkan fondasi tergerus, sehingga mengakibatkan amblesnya jembatan.
"Turapnya juga kita buat baru dan lebih kokoh. Jadi air dari kali tidak mudah masuk ke dalam rongga, yang jelas setiap jengkal konstruksi kita perhatikan detail," tandasnya.
Ira, salah satu warga Sawangan mengaku sejak pembangunan tersebut, jalanan menjadi sangat macet. Sebelum ada pembangunan saja jalanan sudah macet. "Dampaknya ke Jalan Raya Sawangan macet makin parah," katanya.
Selama penutupan jalan, arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Raya Sawangan atau melalui perempatan Mampang. "Perbaikan Jembatan Pitara dimulai Sabtu (28/10/2018). Waktu penutupan, bisa siang, sore atau malam. Yang jelas hari ini mulai pengerjaan sesuai surat kontrak," ujar Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Manto.
Penutupan jalan itu dilakukan mengingat DPUPR akan mengkonstruksi ulang bangunan jembatan. Penutupan akan berlangsung kurang lebih dua bulan atau hingga Desember 2018. "Ini merupakan pembangunan ulang. Artinya konstruksi lama akan digantikan dengan konstruksi baru. Untuk itu, warga harap bersabar dan sama-sama mendukung program pembangunan tersebut," ucapnya.
Pengerjaan jembatan beserta upritan akan dilakukan sepanjang 50 meter dengan konstruksi 50 centimeter lebih tinggi dari bangunan lama dan menelan anggaran Rp950 juta. "Jembatan kita tinggikan untuk menguatkan konstruksi, karena laju air kali yang ada di bawahnya kerap mengikis pijakan jembatan. Selain itu agar kendaraan yang lewat di atasnya tidak terlalu menghentak. Makanya kami buat sedikit landai," tandasnya.
Jembatan ini diprediksi bisa bertahan sampai 20 tahun dengan kondisi cuaca hujan maupun panas. Bahkan, jembatan ini juga dilalui oleh truk sampah yang beratnya mencapai 10 ton. Di lokasi jembatan sering dilalui kendaraan berat seperti truk bahan bakar minyak (BBM) yang kerap melintas dan beratnya hampir mencapai 15 ton.
"Kami sudah antisipasi dengan pembangunan fondasi yang lebih kuat dari sebelumnya. Pengerjaan jembatan kali ini merupakan pembangunan konstruksi baru, tentunya dengan rencana yang sangat matang. Untuk pembuatan turap juga diperhatikan sangat detail," ucapnya.
Hal ini dilakukan agar air kali tidak mudah masuk ke rongga yang bisa menyebabkan fondasi tergerus, sehingga mengakibatkan amblesnya jembatan.
"Turapnya juga kita buat baru dan lebih kokoh. Jadi air dari kali tidak mudah masuk ke dalam rongga, yang jelas setiap jengkal konstruksi kita perhatikan detail," tandasnya.
Ira, salah satu warga Sawangan mengaku sejak pembangunan tersebut, jalanan menjadi sangat macet. Sebelum ada pembangunan saja jalanan sudah macet. "Dampaknya ke Jalan Raya Sawangan macet makin parah," katanya.
(thm)