Orang Tua Bocah SD Tenggelam Sebut Anak-Anak Biasa Main Dekat Kolam
A
A
A
BOGOR - Salah satu orang tua bocah SD yang tewas tenggelam di kolam retensi Perdana Gapura Prima, Kampung Kedung Halang Poncol, RT 04/06, Kelurahan Sukaresmi, Tanah Sareal, Kota Bogor, tak menyangka anaknya menjadi korban. Karena anak-anak biasa bermain disekitar kolam retensi tersebut.
Agus S (39) ayah dari MF salah satu korban meninggal, mengaku kaget saat anaknya dikabarkan tenggelam bersama teman sebayanya saat main di kubangan kolam retensi proyek perumahan itu.
"Nggak nyangka tiba-tiba dapat kabar begini. Yang saya tahu memang anak saya sama teman-temannya biasa main disitu, bahkan sudah beberapakali main air dan berenang di air itu," katanya kepada wartawan, Kamis (18/10/2018).
Menurut Agus, sebetulnya kolam itu sudah dipagar agar anak-anak tak bermain, tapi entah kenapa mereka tetap saja main disitu dengan cara melompat. "Rencananya malam ini juga akan langsung dimakamkan," ungkapnya.
Sementara itu, Pendi (50) warga sekitar yang ikut membantu melakukan proses evakuasi mengaku saat mendengar musibah tersebut langsung bergerak cepat ke lokasi.
"Ada korban namanya Ilham, kondisinya sudah meninggal, tapi saya tekan-tekan dadanya dan berikan pernapasan buatan tapi tetap tak bisa diselamatkan," tuturnya.
Pendi menjelaskan, ia berhasil mengangkat tiga jenazah dari dasar kubangan sedalam dua meter itu dengan kondisi penuh lumpur. "Namun sayang hanya satu yang berhasil diselamatkan," ucapnya.
Menurutnya, warga sekitar memang sudah terbiasa jika melihat anak-anak bermain di area proyek tersebut seperti main bola dan layang-layang. "Namun kebetulan disitu ada air dan anak-anak tersebut langsung berenang," tandasnya.
Agus S (39) ayah dari MF salah satu korban meninggal, mengaku kaget saat anaknya dikabarkan tenggelam bersama teman sebayanya saat main di kubangan kolam retensi proyek perumahan itu.
"Nggak nyangka tiba-tiba dapat kabar begini. Yang saya tahu memang anak saya sama teman-temannya biasa main disitu, bahkan sudah beberapakali main air dan berenang di air itu," katanya kepada wartawan, Kamis (18/10/2018).
Menurut Agus, sebetulnya kolam itu sudah dipagar agar anak-anak tak bermain, tapi entah kenapa mereka tetap saja main disitu dengan cara melompat. "Rencananya malam ini juga akan langsung dimakamkan," ungkapnya.
Sementara itu, Pendi (50) warga sekitar yang ikut membantu melakukan proses evakuasi mengaku saat mendengar musibah tersebut langsung bergerak cepat ke lokasi.
"Ada korban namanya Ilham, kondisinya sudah meninggal, tapi saya tekan-tekan dadanya dan berikan pernapasan buatan tapi tetap tak bisa diselamatkan," tuturnya.
Pendi menjelaskan, ia berhasil mengangkat tiga jenazah dari dasar kubangan sedalam dua meter itu dengan kondisi penuh lumpur. "Namun sayang hanya satu yang berhasil diselamatkan," ucapnya.
Menurutnya, warga sekitar memang sudah terbiasa jika melihat anak-anak bermain di area proyek tersebut seperti main bola dan layang-layang. "Namun kebetulan disitu ada air dan anak-anak tersebut langsung berenang," tandasnya.
(ysw)