Dinas PUPR Kebut Pembangunan Infrastruktur di Kota Depok
A
A
A
DEPOK - Jelang akhir tahun, Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus menggenjot pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Pembangunan yang dilakukan adalah perbaikan jalan, drainase, hingga jembatan di 11 kecamatan.
"Saat ini sedang dilakukan pelelangan untuk pengerjaan yang nilai anggarannya di atas Rp200 juta. Proyek jalan Bina Marga atau perkotaan ini jumlahnya tidak sampai 60 titik. Sedangkan untuk jembatan, jumlahnya sekitar 70 titik," kata Kepala Dinas PUPR Manto Jorgi, Minggu (14/10/2018).
Ditargetkan pengerjaan proyek tersebut selesai tepat waktu. Pihaknya mengaku optimis pelelangan dan pengerjaan proyek tersebut dapat dirampungkan sebelum akhir tahun dan segera dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Setelah selesai tahapan lelangnya, sambung Manto, akan langsung dikerjakan. "Insya Allah pertengahan Oktober sudah bisa selesai. Pengerjaan dilakukan akhir tahun dan itu sudah diperhitungkan. Misalnya, pengecoran tidak sampai 20 hari karena tidak ada pekerjaan yang berat, sehingga bisa selesai sebelum akhir tahun," tukasnya.
Untuk pengerjaan yang bersifat penunjukan langsung (PL) dengan anggaran di bawah Rp200 juta, terdiri dari pengerjaan jalan dan drainase lingkungan di 63 kelurahan se-Kota Depok kurang lebih mencapai 1.200 titik. "Kegiatan ini sudah ready sejak Mei dan sudah dikerjakan hingga saat ini," tandasnya.
Selain pembangunan menggunakan APBD Depok, pengerjaan yang dilakukan lainnya juga berasal dari dana hibah. Diantaranya adalah normalisasi Situ UI dan Situ Pedongkelan di Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis. Proyek ini adalah bantuan gubernur dari Pemprov DKI Jakarta.
"Proyek normalisasi situ ini dilakukan guna meningkatkan daya tampung situ, sehingga bisa mencegah terjadinya banjir saat musim penghujan dan menjadi cadangan air saat musim kemarau," tuturnya.
Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna mengatakan, tahap pelelangan pengerjaan Jalan Gas Alam sudah selesai dan proses perbaikan jalan segera dilakukan. Pemerintah Kota Depok menjadwalkan segera memperbaiki Jalan Gas Alam pada pertengahan Oktober. "Ya benar Oktober ini yang bersedia mengerjakannya perbaikan Jalan Gas Alam sudah didapatkan," kata Pradi.
Pradi memastikan proyek perbaikan Jalan Gas Alam akan segera dilaksanakan pada pertengahan Oktober ini. Pekerjaanya dengan pengencoran jalan. "Kalau nggak salah pertengahan ini akan dimulai proyek Jalan Gas Alam itu," ucapnya.
Pradi mengatakan rusaknya Jalan Gas Alam ini memang permasalahan lama yang ada di Kota Depok dan akan segera dikerjakan. "Itu (Jalan Gas Alam) kan permasalahan sudah lama, jalannya berlubang-lubang banyak, kita pastikan akan mulai dikerjakan Oktober pertengahan ini," imbuh Pradi.
Seperti diketahui, Pemkot Depok sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk proses pengecoran Jalan Gas Alam, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, sejauh 1 kilometer.
Dinas PUPR juga telah memetakan 5 titik kerusakan parah di sepanjang Jalan Gas Alam yang menjadi prioritas pengecoran jalan, di antaranya di depan Masjid Jami Al-Hidayah, dekat terowongan, dan dekat pintu keluar jalan tol.
"Saat ini sedang dilakukan pelelangan untuk pengerjaan yang nilai anggarannya di atas Rp200 juta. Proyek jalan Bina Marga atau perkotaan ini jumlahnya tidak sampai 60 titik. Sedangkan untuk jembatan, jumlahnya sekitar 70 titik," kata Kepala Dinas PUPR Manto Jorgi, Minggu (14/10/2018).
Ditargetkan pengerjaan proyek tersebut selesai tepat waktu. Pihaknya mengaku optimis pelelangan dan pengerjaan proyek tersebut dapat dirampungkan sebelum akhir tahun dan segera dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Setelah selesai tahapan lelangnya, sambung Manto, akan langsung dikerjakan. "Insya Allah pertengahan Oktober sudah bisa selesai. Pengerjaan dilakukan akhir tahun dan itu sudah diperhitungkan. Misalnya, pengecoran tidak sampai 20 hari karena tidak ada pekerjaan yang berat, sehingga bisa selesai sebelum akhir tahun," tukasnya.
Untuk pengerjaan yang bersifat penunjukan langsung (PL) dengan anggaran di bawah Rp200 juta, terdiri dari pengerjaan jalan dan drainase lingkungan di 63 kelurahan se-Kota Depok kurang lebih mencapai 1.200 titik. "Kegiatan ini sudah ready sejak Mei dan sudah dikerjakan hingga saat ini," tandasnya.
Selain pembangunan menggunakan APBD Depok, pengerjaan yang dilakukan lainnya juga berasal dari dana hibah. Diantaranya adalah normalisasi Situ UI dan Situ Pedongkelan di Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis. Proyek ini adalah bantuan gubernur dari Pemprov DKI Jakarta.
"Proyek normalisasi situ ini dilakukan guna meningkatkan daya tampung situ, sehingga bisa mencegah terjadinya banjir saat musim penghujan dan menjadi cadangan air saat musim kemarau," tuturnya.
Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna mengatakan, tahap pelelangan pengerjaan Jalan Gas Alam sudah selesai dan proses perbaikan jalan segera dilakukan. Pemerintah Kota Depok menjadwalkan segera memperbaiki Jalan Gas Alam pada pertengahan Oktober. "Ya benar Oktober ini yang bersedia mengerjakannya perbaikan Jalan Gas Alam sudah didapatkan," kata Pradi.
Pradi memastikan proyek perbaikan Jalan Gas Alam akan segera dilaksanakan pada pertengahan Oktober ini. Pekerjaanya dengan pengencoran jalan. "Kalau nggak salah pertengahan ini akan dimulai proyek Jalan Gas Alam itu," ucapnya.
Pradi mengatakan rusaknya Jalan Gas Alam ini memang permasalahan lama yang ada di Kota Depok dan akan segera dikerjakan. "Itu (Jalan Gas Alam) kan permasalahan sudah lama, jalannya berlubang-lubang banyak, kita pastikan akan mulai dikerjakan Oktober pertengahan ini," imbuh Pradi.
Seperti diketahui, Pemkot Depok sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk proses pengecoran Jalan Gas Alam, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, sejauh 1 kilometer.
Dinas PUPR juga telah memetakan 5 titik kerusakan parah di sepanjang Jalan Gas Alam yang menjadi prioritas pengecoran jalan, di antaranya di depan Masjid Jami Al-Hidayah, dekat terowongan, dan dekat pintu keluar jalan tol.
(ysw)