Masih Bahas Fase I LRT, DKI Batal Lanjutkan Fase II

Jum'at, 21 September 2018 - 00:38 WIB
Masih Bahas Fase I LRT,...
Masih Bahas Fase I LRT, DKI Batal Lanjutkan Fase II
A A A
JAKARTA - Proyek pembangunan Light Rail Transit atau Lintas Rel Terpadu (LRT) Fase II milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta batal dilanjutkan. Pasalnya, hingga saat ini tarif dan skema kerja sama LRT Fase I (Velodrome-Kelapa Gading) juga belum ditentukan.

Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan, dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2018, pihaknya merencanakan memberikan subsidi untuk LRT fase I (velodrome-Kelapa Gading). Menurutnya, perencanaan tersebut tengah dibahas mengingat proses kontruksinya sendiri akan selesai pada akhir tahun. Termasuk soal skema Kerja sama antara pemeintah daerah (Pemda) DKI dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Sedangkan untuk LRT fase II, kata Sri, masih ada kajian dan menunggu revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2014, perihal batas maksimal modal dasar yang bisa diberikan untuk Jakpro hanya Rp10 triliun. Sementara, total modal dasar yang telah diberikan sebesar Rp9,5 Triliun.

"Kita masih membahas fase I. Fase II dikaji lagi agar tidak bermasalah," kata Sri saat dihubungi, kemarin.

Sri menjelaskan, besaran subsidi yang diberikan nanti diambil dari tarif ekonomi LRT dikurangi tarif yang dijangkau masyarakat. PT Jakpro melalui rekomendasi Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengajukan usulan tarif Rp10.800. Menurutnya, hasil subsidi yang dibahas dari berbagai aspek akan berpatokan terhadap tarif rekomendasi tersebut.

"Skema kerja samanya juga dihitung terlebih dahulu bagaimana kesiapan pemda, apakah akan dibeli kembali seluruhnya atau dikerjasamakan," pungkasnya.

Rencana LRT fase II sendiri sebelumnya akan dibangun velodrome- Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, dalam pembahasan anggaran perubahan, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pihak yang berwenang membangun LRT fase I hanya mengusulkan fase II dari Velodrome menuju Manggarai agar terintegrasi dengan kereta api.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah menuturkan, pembangunan LRT fase II menunggu penetapan lokasi (Penlok) yang kini tengah dibahas bersama kementrian Perhubungan. Nantinya, setelah ada Penlok tersebut, pembangunan fase II baru akan dilakukan.

"Kalau Penlok tidak lama lagi akan selesai. Pokoknya semua fase I harus beres dulu," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) bidang Perkeretaapian DKI Jakarta, Aditya Dwilaksana meminta agar Pemprov DKI memastikan LRT fase I sebagai pelengkap moda transportasi angkutan umum dengan fokus untuk melanjutkan pembangunan fase II.

Menurutnya, apabila DKI tetap fokus mengoperasikan LRT fase I, DKI ataupun Jakpro hanyalah mengoperasikan proyek merugi.

"LRT Velodrome-Kelapa Gading hanya berjarak 6 kilometer. Dari kondisi, masyarakat lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi, apalagi jika tarif Rp10.800, siapa yang mau naik nanti," tegasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)