Antisipasi Kemacetan, Penumpang Diimbau 2 Jam Sebelum Flight Sudah Berangkat ke Bandara
A
A
A
TANGERANG - Akses jalan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, dalam beberapa hari ke depan diprediksi akan mengalami kemacetan parah.
Untuk itu, para pengguna jasa penerbangan yang akan melakukan perjalanan udara dari Bandara Soetta, diminta untuk meluangkan waktunya lebih lama, sedikitnya dua jam sebelum jadwal penerbangan yang telah ditetapkan.
Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano mengatakan, traffic dari Jakarta menuju Bandara Soetta sulit diprediksi. "Kalau dari kita, mengimbau masyarakat untuk meluangkan waktu keberangkatan. Minimal dua jam sebelum flight," kata Yado, kepada Koran SINDO, di Bandara Soetta, Tangerang, Jumat 14 September 2018.
Menurut dia, imbauan ini bersifat umum, dan berlaku setiap saat, untuk mencegah terjadinya keterlambatan jadwal penerbangan. Untuk itu, masyarakat tidak dirugikan oleh pelayanan pihak maskapai. Dengan adanya pekerjaan di jalan alteri, selepas off ramp di Rawa Bokor, Km 32, ruas tol Prof Dr Ir Soedijatmo yang mengarah ke bandara terjadi kepadatan.
Wira, pengguna jasa penerbangan mengaku, akses jalan menuju Bandara Soetta dari Rawa Bokor memang kerap terjadi kepadatan setiap harinya. Dengan adanya proyek, kemacetan menjadi semakin parah. "Kalau Rawa Bokor, sebelum adanya buka tutup juga macet bang. Tetapi enggak separah saat ini. Biasanya paling 2 Km, di Jalan Husein Sastranegara," jelasnya.
Dia menambahkan, kemacetan yang terjadi akibat proyek itu membuat lalu lintas di exit tol Rawa Bokor menjadi benar-benar lumpuh total dan kendaraan yang terjebak kemacetan tidak bisa bergerak berjam-jam.
AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengatakan, pihaknya minta maaf dengan terjadinya kemacetan panjang tersebut. "Jasa Marga sejak sore telah melakukan kanalisasi sepanjang 500 meter jelang KM 32 agar kendaraan yang menuju Bandara tidak terhambat. Selanjutnya, akses Rawa Bokor diberlakukan buka tutup," paparnya.
Dia menjelas, buka tutup jalan di Rawa Bokor bersifat situasional. Jika kemacetan sangat parah, maka buka tutup diberlakukan untuk mengurai angka kemacetan itu. "Jika kanalisasi dan buka tutup situasional masih belum efektif mengurai kepadatan, kami akan memberlakuan contra flow. Meski demikian, pemberlakuan contra flow ini diskresi pihak Kepolisian," sambungnya.
Lebih jauh, pihaknya memohon maaf atas ketidak nyamanan tersebut. Pengguna jalan tol yang melintas ke arah Bandara Soetta pun, diminta mengambil lajur kanan. "Kami dari Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Untuk itu kami imbau pengguna jalan tol yang akan menuju arah bandara dapat menggunakan lajur paling kanan," tukasnya.
Untuk itu, para pengguna jasa penerbangan yang akan melakukan perjalanan udara dari Bandara Soetta, diminta untuk meluangkan waktunya lebih lama, sedikitnya dua jam sebelum jadwal penerbangan yang telah ditetapkan.
Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano mengatakan, traffic dari Jakarta menuju Bandara Soetta sulit diprediksi. "Kalau dari kita, mengimbau masyarakat untuk meluangkan waktu keberangkatan. Minimal dua jam sebelum flight," kata Yado, kepada Koran SINDO, di Bandara Soetta, Tangerang, Jumat 14 September 2018.
Menurut dia, imbauan ini bersifat umum, dan berlaku setiap saat, untuk mencegah terjadinya keterlambatan jadwal penerbangan. Untuk itu, masyarakat tidak dirugikan oleh pelayanan pihak maskapai. Dengan adanya pekerjaan di jalan alteri, selepas off ramp di Rawa Bokor, Km 32, ruas tol Prof Dr Ir Soedijatmo yang mengarah ke bandara terjadi kepadatan.
Wira, pengguna jasa penerbangan mengaku, akses jalan menuju Bandara Soetta dari Rawa Bokor memang kerap terjadi kepadatan setiap harinya. Dengan adanya proyek, kemacetan menjadi semakin parah. "Kalau Rawa Bokor, sebelum adanya buka tutup juga macet bang. Tetapi enggak separah saat ini. Biasanya paling 2 Km, di Jalan Husein Sastranegara," jelasnya.
Dia menambahkan, kemacetan yang terjadi akibat proyek itu membuat lalu lintas di exit tol Rawa Bokor menjadi benar-benar lumpuh total dan kendaraan yang terjebak kemacetan tidak bisa bergerak berjam-jam.
AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengatakan, pihaknya minta maaf dengan terjadinya kemacetan panjang tersebut. "Jasa Marga sejak sore telah melakukan kanalisasi sepanjang 500 meter jelang KM 32 agar kendaraan yang menuju Bandara tidak terhambat. Selanjutnya, akses Rawa Bokor diberlakukan buka tutup," paparnya.
Dia menjelas, buka tutup jalan di Rawa Bokor bersifat situasional. Jika kemacetan sangat parah, maka buka tutup diberlakukan untuk mengurai angka kemacetan itu. "Jika kanalisasi dan buka tutup situasional masih belum efektif mengurai kepadatan, kami akan memberlakuan contra flow. Meski demikian, pemberlakuan contra flow ini diskresi pihak Kepolisian," sambungnya.
Lebih jauh, pihaknya memohon maaf atas ketidak nyamanan tersebut. Pengguna jalan tol yang melintas ke arah Bandara Soetta pun, diminta mengambil lajur kanan. "Kami dari Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Untuk itu kami imbau pengguna jalan tol yang akan menuju arah bandara dapat menggunakan lajur paling kanan," tukasnya.
(wib)