Kapolda Metro Jaya Bentuk Satgasus Berantas Preman di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis menginstruksikan jajarannya membentuk satuan tugas khusus (Satgasus) untuk memberantas keberadaan para preman di Jakarta. Apalagi, para preman kerap membuat masyarakat resah.
Idham mengatakan, sejauh ini polisi sudah melakukan pemberantasan para preman, seperti di Cengkareng, Jakarta Barat dan Tanah Abang, Jakarta Pusat yang video aksi pungutan liarnya itu terekam kamera serta menjadi viral di media sosial tersebut."Sekarang kita perintahkan semua tim Ditreskrimum PMJ dan Polres membuat satgas dan tim gabungan untuk tindak preman atau begal," kata Idham pada wartawan, Kamis (30/8/2018).
Idham melanjutkan, jelang penutupan Asian Games 2018 ini, polisi pun bakal melakukan razia ataupun operasi besar-besaran pada para preman ataupun begal yang kerap memalak masyarakat. "Kita tingkatkan (razia) 3-4 hari ke depan ini sehingga kita semua, rakyat Indonesia bisa bersukacita menutup Asian Games 2018 dengan aman dan damai," ujarnya.
Sementara itu, Kanit 1 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Malvino menambahkan, terkait empat pelaku pungli di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat ternyata telah beraksi sejak 2015 silam. Tiap satu pelaku bisa mengantongi uang sebanyak Rp165.000 per harinya dan uang haram itu diakui untuk dipakai memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-harinya.
"Kegitan ini sudah mereka lakukan dari sekitar tahun 2015. Mereka ini berempat memang satu kelompok, bisa dikatakan sebagai preman yang mangkal di Tanah Abang," katanya.
Malvino mengimbau, masyarakat untuk proaktif saat melihat aksi pungutan liar. Masyarakat diminta segera melaporkannya sehingga pihak kepolisian dapat segera menindaklanjutinya. "Empat pelaku itu dipersangkakan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman hukuman maksimum sembilan tahun penjara," ucapnya.
Idham mengatakan, sejauh ini polisi sudah melakukan pemberantasan para preman, seperti di Cengkareng, Jakarta Barat dan Tanah Abang, Jakarta Pusat yang video aksi pungutan liarnya itu terekam kamera serta menjadi viral di media sosial tersebut."Sekarang kita perintahkan semua tim Ditreskrimum PMJ dan Polres membuat satgas dan tim gabungan untuk tindak preman atau begal," kata Idham pada wartawan, Kamis (30/8/2018).
Idham melanjutkan, jelang penutupan Asian Games 2018 ini, polisi pun bakal melakukan razia ataupun operasi besar-besaran pada para preman ataupun begal yang kerap memalak masyarakat. "Kita tingkatkan (razia) 3-4 hari ke depan ini sehingga kita semua, rakyat Indonesia bisa bersukacita menutup Asian Games 2018 dengan aman dan damai," ujarnya.
Sementara itu, Kanit 1 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Malvino menambahkan, terkait empat pelaku pungli di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat ternyata telah beraksi sejak 2015 silam. Tiap satu pelaku bisa mengantongi uang sebanyak Rp165.000 per harinya dan uang haram itu diakui untuk dipakai memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-harinya.
"Kegitan ini sudah mereka lakukan dari sekitar tahun 2015. Mereka ini berempat memang satu kelompok, bisa dikatakan sebagai preman yang mangkal di Tanah Abang," katanya.
Malvino mengimbau, masyarakat untuk proaktif saat melihat aksi pungutan liar. Masyarakat diminta segera melaporkannya sehingga pihak kepolisian dapat segera menindaklanjutinya. "Empat pelaku itu dipersangkakan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman hukuman maksimum sembilan tahun penjara," ucapnya.
(whb)