Penasaran! Preman Model Ini Bikin Resah dan Kok Nggak Ada Habisnya

Minggu, 13 Juni 2021 - 10:06 WIB
loading...
Penasaran! Preman Model Ini Bikin Resah dan Kok Nggak Ada Habisnya
Polisi mengamankan sejumah preman yang kerap meresahkan masyarakat. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Preman sangat identik dengan dunia kriminal dan kekerasan karena kegiatan preman biasanya tidak lepas dari dua hal tersebut. Bahkan, sering terjadi perkelahian antarpreman untuk memperebutkan wilayah garapan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Berikut tipe-tipe preman yang suka bikin ulah di jalanan, tempat strategis maupun tempat keramaian yang dikutip dari wikipedia.org, Minggu (13/6/2021).
Baca juga: Waspada! Berikut Lokasi Rawan Aksi Preman di Jakarta

1. Preman di terminal bus yang memungut pungutan liar dari sopir-sopir. Jika ditolak akan berpengaruh terhadap keselamatan sopir dan kendaraannya yang melewati terminal.
2. Preman di pasar yang memungut pungutan liar dari lapak-lapak pedagang kaki lima. Bila ditolak akan berpengaruh terhadap dirusaknya lapak yang bersangkutan.
3. Preman berkedok sebagai tukang parkir di ATM, toko, minimarket, dan lainnya yang melakukan modus menaruh karcis di motor, sementara pemilik di depan motor/kendaraan itu sendiri.
4. Preman berkedok taksi di stasiun atau fasilitas publik lain yang biasanya langsung mengambil barang-barang penumpang dan memasukkan ke bagasi taksi.
5. Preman derek liar di jalan tol. Preman ini memeras warga yang kesusahan di jalan tol dengan mematok harga bantuan derek setinggi-tingginya.

Preman-preman model di atas sudah ada sejak zaman dulu dan kok nggak ada habis-habisnya. Ketika ditertibkan, tidak berapa lama kemudian muncul lagi.
Baca juga: Kisah Preman Kejam Tanjung Priok yang Bertobat setelah Didatangi Habib Munzir dan Cium Tangan

Nah, keberadaan preman ini dipicu kesulitan ekonomi dan banyaknya orang yang menganggur. Akibatnya kelompok masyarakat usia kerja mulai mencari cara untuk mendapatkan penghasilan. Biasanya melalui pemerasan dalam bentuk penyediaan jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Ironisnya, praktik premanisme makin lama makin sukar diberantas karena ekonomi yang kian memburuk dan kolusi antarpreman serta petugas keamanan setempat dengan mekanisme berbagi setoran.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1083 seconds (0.1#10.140)