Tangerang Masih Jadi Magnet Pencari Kerja di Daerah
A
A
A
TANGERANG - Kota Tangerang masih menjadi magnet bagi para pencari kerja di sejumlah daerah. Tingginya investasi, membuat kota bertajuk seribu industri dan jasa itu, menjadi daya tarik pencari kerja.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang, angkatan kerja di kota ini mencapai 1,46 juta, dengan jumlah pengangguran mencapai 74 ribuan, menurun dari tahun lalu, yakni 79.300.
Menurut Kepala Disnaker Kota Tangerang Rakhmansyah, dengan jumlah industri sedang, menengah dan besar sebanyak 2.280 perusahaan itu, Kota Tangerang, jadi daya tarik para pencari kerja di daerah.
"Kita sudah tahu, Kota Tangerang itu daerah perbatasan DKI Jakarta. Kota itu dinamikanya beda dengan di daerah," kata Rakhmansyah kepada KORAN SINDO di Cisadane, Tangerang, Senin (27/8/2018).
Dijelaskan dia, angka pengangguran di Kota Tangerang, kendati masih cukup besar, namun terendah kedua di Banten. Sedang angka kota dengan pengangguran terendah pertama di Banten, Tangerang Selatan.
"Angka pengangguran kita paling rendah kedua, dari delapan kota dan kabupaten se-Banten itu. Kita, 7,6% dengan jumlah angka pengangguran terbuka 74 ribuan, dan angkatan kerja 1,46 juta," sambungnya.
Menurutnya, pengangguran merupakan masalah klasik yang akan terus ada ditiap daerah. Namun, bukan berarti pihaknya berpangku tangan. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengurangi angka itu.
Salah satunya dengan membuat job fair, dan membuka Balai Latihan Kerja (BLK) dengan tujuh bidang kerja, seperti montir, perhotelan, dan menjahit. Kedua upaya ini dinilai sukses menekan pengangguran.
"Yang namanya pengangguran tidak akan bisa habis. Karena manusia itu bertumbuh kembang terus. Yang sekolah ada yang meneruskan, ada yang kerja. Belum lagi orang yang migran mencari kerja," jelasnya.
Belum lagi, serbuan para pekerja asing. Banyak perusahaan yang masih memakai tenaga kerja asing untuk menduduki level tenaga ahli. Hal ini jadi tantangan tenaga kerja lokal untuk bisa lebih bersaing.
"Tenaga kerja asing itu, mereka bekerja ada yang legalnya, ada izin memperkerjaakan tenaga asing, itu sudah ada yang dikeluarkan kemenaker dan oleh kita. Saat ini ada 1.040 orang," sambung Rakhman.
Sedang untuk tenaga kerja asing yang ilegal, terkait pengawasan orang asing itu ada POA dari imigrasi yang terkoordinasi dengan Kesbangpol, di mana pihak Disnaker juga menjadi bagian darinya.
"Para tenaga kerja asing ini, kebanyakan menjadi tenaga ahli. Bukan buruh kasar. Tetapi kalau ada orang kita yang memang dianggap mumpuni untuk posisi itu, biasanya mereka pakai lokal," ungkapnya.
Dijelaskan dia, para pengangguran di kota itu didominasi oleh lulusan SMP, SMA/SMK, hingga sarjana. Tingginya angka pengangguran, tidak berbanding lurus dengan jumlah lowongan kerja yang ada.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkan angka pengangguran di Kota Tangerang terus bertambah. Di antaranya, jumlah lowongan kerja yang disediakan perusahaan hanya 4.036 lowongan/tahun," bebernya.
Menyikapi hal itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pengentasan masalah pengangguran itu dibutuhkan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.
"Pemerintah memiliki PR menyediakan lapangan kerja bagi 74 ribu orang, meskipun banyak industri berada di Kota Tangerang. Dan oleh karenanya, hal tersebut menjadi tantangan bagi kami," sambungnya.
Diungkapkan dia, untuk bisa memenuhi kompetensi warga mendapatkan lapangan kerja yang ada, siapapun yang ada di Kota Tangerang harus berbuat. Sehingga, angka pengangguran itu bisa lebih ditekan.
"Selain membuka lapangan kerja, solusi untuk mengatasi pengangguran di Kota Tangerang, adalah dengan entrepreneurship atau membuatkan program kewirausahaan untuk masyarakat banyak," ungkapnya.
Menurutnya, entreprenership untuk lebih mendorong masyarakat agar memiliki daya saing dan memiliki kemandirian, terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah terbuka lebar.
"Kami juga akan fokus kepada program entrepreneurship, untuk mengatasai persoalan pengangguran. Nanti di sekolah akan diberikan materi kewirausahaan, tapi sifatnya lebih ke workhsop," jelasnya.
Dilanjutkan dia, pihaknya juga menyiapkan aplikasi "Siap Kerja" sebagai wadah bagi para penganggur untuk mendapatkan informasi tentang lowongan kerja yang ada di Kota Tangerang yang mudah digunakan.
"Aplikasi ini juga didukung dengan kolom jenis pekerjaan bagi para pelamar. Selanjutnya adalah dengan menyediakan BLK untuk mereka yang ingin menekuni keterampilan tertentu," sambungnya.
BLK ini, kata Arief, tersedia disejumlah kecamatan. Di antaranya ada di Kecamatan Cibodas, Larangan, Benda, dan Pusat Tangerang. Selain itu, juga akan dibangun sistem komputerisasi Kartu Kuning.
"Salah satu syarat penting dalam mencari kerja yang juga dikenal dengan Surat AK-1 (Antar Kerja) ini bisa diurus hanya dalam waktu 10 menit. Dengan sistem ini, pencari kerja sangat dimudahkan," ungkapnya.
Bagi para pencari kerja, bisa mencari info lowongan kerja di website Disnaker dengan alamat disnaker.tangerangkota.go.id. Ada banyak info lowongan pekerjaan yang tersedia di sini, yang sangat berguna.
"Untuk memberikan kemudahan pencari kerja, Dinas Ketenagakerjaan pun telah menyiapkan ruang khusus bagi warga yang ingin mengirim lamaran kerja via email atau menulis secara manual," pungkasnya.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang, angkatan kerja di kota ini mencapai 1,46 juta, dengan jumlah pengangguran mencapai 74 ribuan, menurun dari tahun lalu, yakni 79.300.
Menurut Kepala Disnaker Kota Tangerang Rakhmansyah, dengan jumlah industri sedang, menengah dan besar sebanyak 2.280 perusahaan itu, Kota Tangerang, jadi daya tarik para pencari kerja di daerah.
"Kita sudah tahu, Kota Tangerang itu daerah perbatasan DKI Jakarta. Kota itu dinamikanya beda dengan di daerah," kata Rakhmansyah kepada KORAN SINDO di Cisadane, Tangerang, Senin (27/8/2018).
Dijelaskan dia, angka pengangguran di Kota Tangerang, kendati masih cukup besar, namun terendah kedua di Banten. Sedang angka kota dengan pengangguran terendah pertama di Banten, Tangerang Selatan.
"Angka pengangguran kita paling rendah kedua, dari delapan kota dan kabupaten se-Banten itu. Kita, 7,6% dengan jumlah angka pengangguran terbuka 74 ribuan, dan angkatan kerja 1,46 juta," sambungnya.
Menurutnya, pengangguran merupakan masalah klasik yang akan terus ada ditiap daerah. Namun, bukan berarti pihaknya berpangku tangan. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengurangi angka itu.
Salah satunya dengan membuat job fair, dan membuka Balai Latihan Kerja (BLK) dengan tujuh bidang kerja, seperti montir, perhotelan, dan menjahit. Kedua upaya ini dinilai sukses menekan pengangguran.
"Yang namanya pengangguran tidak akan bisa habis. Karena manusia itu bertumbuh kembang terus. Yang sekolah ada yang meneruskan, ada yang kerja. Belum lagi orang yang migran mencari kerja," jelasnya.
Belum lagi, serbuan para pekerja asing. Banyak perusahaan yang masih memakai tenaga kerja asing untuk menduduki level tenaga ahli. Hal ini jadi tantangan tenaga kerja lokal untuk bisa lebih bersaing.
"Tenaga kerja asing itu, mereka bekerja ada yang legalnya, ada izin memperkerjaakan tenaga asing, itu sudah ada yang dikeluarkan kemenaker dan oleh kita. Saat ini ada 1.040 orang," sambung Rakhman.
Sedang untuk tenaga kerja asing yang ilegal, terkait pengawasan orang asing itu ada POA dari imigrasi yang terkoordinasi dengan Kesbangpol, di mana pihak Disnaker juga menjadi bagian darinya.
"Para tenaga kerja asing ini, kebanyakan menjadi tenaga ahli. Bukan buruh kasar. Tetapi kalau ada orang kita yang memang dianggap mumpuni untuk posisi itu, biasanya mereka pakai lokal," ungkapnya.
Dijelaskan dia, para pengangguran di kota itu didominasi oleh lulusan SMP, SMA/SMK, hingga sarjana. Tingginya angka pengangguran, tidak berbanding lurus dengan jumlah lowongan kerja yang ada.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkan angka pengangguran di Kota Tangerang terus bertambah. Di antaranya, jumlah lowongan kerja yang disediakan perusahaan hanya 4.036 lowongan/tahun," bebernya.
Menyikapi hal itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pengentasan masalah pengangguran itu dibutuhkan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.
"Pemerintah memiliki PR menyediakan lapangan kerja bagi 74 ribu orang, meskipun banyak industri berada di Kota Tangerang. Dan oleh karenanya, hal tersebut menjadi tantangan bagi kami," sambungnya.
Diungkapkan dia, untuk bisa memenuhi kompetensi warga mendapatkan lapangan kerja yang ada, siapapun yang ada di Kota Tangerang harus berbuat. Sehingga, angka pengangguran itu bisa lebih ditekan.
"Selain membuka lapangan kerja, solusi untuk mengatasi pengangguran di Kota Tangerang, adalah dengan entrepreneurship atau membuatkan program kewirausahaan untuk masyarakat banyak," ungkapnya.
Menurutnya, entreprenership untuk lebih mendorong masyarakat agar memiliki daya saing dan memiliki kemandirian, terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah terbuka lebar.
"Kami juga akan fokus kepada program entrepreneurship, untuk mengatasai persoalan pengangguran. Nanti di sekolah akan diberikan materi kewirausahaan, tapi sifatnya lebih ke workhsop," jelasnya.
Dilanjutkan dia, pihaknya juga menyiapkan aplikasi "Siap Kerja" sebagai wadah bagi para penganggur untuk mendapatkan informasi tentang lowongan kerja yang ada di Kota Tangerang yang mudah digunakan.
"Aplikasi ini juga didukung dengan kolom jenis pekerjaan bagi para pelamar. Selanjutnya adalah dengan menyediakan BLK untuk mereka yang ingin menekuni keterampilan tertentu," sambungnya.
BLK ini, kata Arief, tersedia disejumlah kecamatan. Di antaranya ada di Kecamatan Cibodas, Larangan, Benda, dan Pusat Tangerang. Selain itu, juga akan dibangun sistem komputerisasi Kartu Kuning.
"Salah satu syarat penting dalam mencari kerja yang juga dikenal dengan Surat AK-1 (Antar Kerja) ini bisa diurus hanya dalam waktu 10 menit. Dengan sistem ini, pencari kerja sangat dimudahkan," ungkapnya.
Bagi para pencari kerja, bisa mencari info lowongan kerja di website Disnaker dengan alamat disnaker.tangerangkota.go.id. Ada banyak info lowongan pekerjaan yang tersedia di sini, yang sangat berguna.
"Untuk memberikan kemudahan pencari kerja, Dinas Ketenagakerjaan pun telah menyiapkan ruang khusus bagi warga yang ingin mengirim lamaran kerja via email atau menulis secara manual," pungkasnya.
(mhd)