Musim Kemarau, Ribuan Balita Bekasi Terserang ISPA

Rabu, 15 Agustus 2018 - 08:18 WIB
Musim Kemarau, Ribuan Balita Bekasi Terserang ISPA
Musim Kemarau, Ribuan Balita Bekasi Terserang ISPA
A A A
BEKASI - Musim kemarau yang terjadi saat ini membuat masyarakat untuk lebih hati-hati dalam menjaga kesehatan dan waspada terhadap penyebaran penyakit. Saat ini, penyakit pernafasan terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) masih menjadi ancaman utama. Alhasil, ribuan masyarakat Bekasi menderita penyakit ini.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Bekasi, hingga Agustus ini tercatat sebanyak 32.911 balita yang menderita penyakit ISPA ini. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 29.758 orang. Sedangkan untuk jenjang di atas lima tahun di tahun lalu mencapai 95.397 suspek dan hingga pertengahan tahun ini jumlahnya sebanyak 45.763 penderita.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti mengatakan, musim kemarau yang panjang ini patut diwaspadai masyarakat. Sebab, penyakit pernafasan terutama ISPA masih menjadi ancaman utama."Kurangnya asupan air serta suhu udara yang meningkat membuat lingkungan kering, penyebab penyakit ini," katanya.

Selain itu, kata dia, debu juga menjadi salah satu penyebab penyakit ini. Apalagi, berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup polusi debu sudah melebihi baku mutu. Ditambah kekeringan yang saat ini melanda beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi tidak hanya berdampak pada minimnya stok air bersih namun juga berpotensi memunculkan berbagai penyakit.

Selain gangguan saluran pernafasan, lanjut dia, ancaman lainnya yakni penyakit kulit. Meski tidak terdapat peningkatan pada jumlah kasus, segala kewaspadaan harus tetap dilakukan. Terlebih yang perlu patut waspda warga yang mengalami kekeringan di Kecamatan Cibarusah, Bojongmanggu dan sekitar wilayah Utara Kabupaten.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Irfan Maulana menyatakan jumlah penderita penyakit ISPA di wilayahnya cenderung berpotensi mengalami peningkatan."Usia balita ini yang paling rawan suspek bahkan baru setengah tahun ini sudah melebihi total suspek balita tahun lalu," katanya.

Menurutnya, penderita Ispa berpotensi pula terjangkit penyakit radang paru-paru atau pneumonia dimana pada tahun ini jumlahnya sudah mencapai 1.466 balita dan 1.291 pasien di atas lima tahun."Kalau tahun lalu pasien pneumonia mencapai 2.615 balita dan 2.256 pasien di atas lima tahun," ungkapnya.

Sementara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi mencatat polusi debu pada musim kemarau kali ini telah melebihi baku mutu. Tingginya polusi debu disebabkan oleh kondisi alam di wilayah Kabupaten Bekasi yang terbilang gersang serta ditambah faktor cuaca kemarau yang turut mempengaruhi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, baku mutu partikular debu yakni 230 mikrogram per meter kubik yang dihitung dari hasil pengukuran selama 24 jam pada satu titik.Sementara dari hasil pengukuran Dinas Lingkungan Hidup, debu atau total suspended particulate (TSP) telah mencapai angka 455 mikrogram.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7285 seconds (0.1#10.140)