Parkir Liar Menjamur Dekat Pusat Perbelanjaan di Jakbar

JAKARTA - Lemahnya penindakan disertai pembiaran membuat parkir menjamur di beberapa titik. Pendapatan Asli Daerah (PAD) menguap lantaran pendapatan parkir tersebut masuk ke oknum liar.

Disisi lain, keberadaan parkir liar membuat lajur jalan menyempit, sejumlah jalan ditutup membuat kendaraan tak melintas. Imbasnya jalanan menjad macet, kendaraan kian padat.

Pantauan SINDOnews, Senin (6/8/2018), kejadian ini hampir terjadi di beberapa ruas jalan. Kondisi parkir resmi yang mahal dan jauh membuat pengendara lebih memilih menggunakan parkir liar. Kondisi di perparah dengan juru parkir yang tak taat aturan.

Seperti di dekat Mall Season City, Tambora, Jakarta Barat. Parkiran mall yang jauh dan mahal karena menggunakan progresif membuat pengunjung memilih parkir di tengah jalan yang melintas dari Jalan Jembatan Besi Raya menuju Latumeten. Disana dua ruas jalan ditutup dan di jadikan lahan parkir.

Parkir pun masuk hingga ke lahan sudin Sumber Daya Air jakarta barat. Alat berat dan truk pun tidak bisa bermanufer karena jalan tertutup.

Tak hanya di situ, parkir liar di Season City juga terlihat di jalan inspeksi Banjir Kanal Barat (BKB) dekat sisi barat mall. Parkir di sana di patok seharga Rp 5.000 sekali parkir.

“Yah mau gimana, parkir di mall jauh dan mahal,” ucap Mulyono di lokasi Parkir Season City, Senin (6/8/2018).

Tak hanya di kawasan season city, parkir liar juga terlihat menjamur di Lippo Puri Mall, Kembangan. Di tempat itu parkir liar menjamur disekitaran jalanan depan mal hingga ke kawasan ruko di depan Mal.

Parkiran disana patok dengan harga Rp4.000 sekali parkir. Keberadaan disana mengganggu jalanan lantaran terjadi penyempitan.

Lippo Mall Puri sendiri diketahui tidak menyediakan lahan parkir. Kendaraan roda dua diarahkan ke Hypermart yang berlokasi sekitar 100 meter dari Lippo Mall.

“Nah disana kan kena progresif. Kalo disini sekali parkir doang,” ucap Tata (35) pengunjung mal.

Selain di Lippo Mall Puri dan Season City, parkir liar juga terlihat di beberapa titik jalan. Seperti depan Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, depan Kecamatan Tambora, kawasan Asemka, hingga Komplek Sandang, Palmerah.

Dibeberapa lokasi itu, sekalipun terdapat larangan parkir, namun warga tetap memarkirkan kendaraan, bahu jalan terpakai, membuat jalanan menyempit.

Selain itu, terdapat pulu juru parkir tak berseragam yang kerap meminta uang. Mereka berdalih, memegang lahan parkir disini telah mendapatkan restu dari Sudin Perhubungan dan Transportasi Jakarta Barat.

“Asalkan tidak mengganggu ngga masalah,” ucap Akmal, 29, jukir di depan Kejari Jakbar.

Sementara itu di kawasan Jalan Blustru, jalan Pancoran, Gajah Mada, Hayam Wuruk, dan jalan Pinang Sia. Sekalipun terdapat alat parkir meter, namun alat itu tak berfungsi, jukir berseregam tetap menarik uang secara tunai, meskipun himbauan menggunakan parkir elektrik terpampang.

Kebocoran parkir terlihat. Seperti di depan Polsek Metro Taman Sari, Jakarta Barat. Alat parkir meter disana tak digunakan. Aldi (26) salah satu jukir berkilah banyak warga yang belum paham. “Yah daripada gak ada yang bayar, mending saya tarik uang,” tuturnya.