Pekan Depan Pemkot Depok Mulai Pembangunan Terminal Metro Starter
A
A
A
DEPOK - Pembangunan Terminal Metro Starter Kota Depok rencananya akan dimulai pekan depan pada Senin 6 Agustus 2018. Untuk pembangunan terminal tersebut, ditaksir akan menghabiskan anggaran Rp1,3 triliun.
Salah satu Direksi PT Andika Investa, Sumarsono Hadi mengatakan, sebelum pembangunan dimulai maka lokasi harus steril terlebih dulu. Setelah itu baru didatangkan alat berat.
"Pada prinsipnya, kita bisa melakukan pembangunan setelah seluruh isi terminal pindah karena ini bagian dari pelayanan publik khawatir (bila tidak dipindah), ada material yang membahayakan penumpang," kata Nano kepada wartawan, Selasa (31/7/2018).
Untuk tahap awal pihaknya akan melakukan penggalian untuk pembuatan basement. Penggalian tanah nanti akan ada basement diharapkan dengan perluasan Terminal ini, angkutan masuk bisa dua kali lipat.
Dana yang diperlukan untuk pembangunan ditaksir Rp1,3 triliun. "Dana tersebut sudah diajukan dan dilaporkan oleh Badan Keuangan Daerah," tukasnya.
Dikatakan, pembangunan terminal juga akan menitik beratkan sarana prasarana yang menunjang teknologi modern.
Menurutnya, terminal itu nanti akan sejalan dengan program Kementerian Perhubungan yaitu mempermudah masyarakat dalam transportasi. "Kemenhub kan sudah memiliki BPTJ, yang mengsinkronkan seluruh moda transportasi. Sehingga, masyarakat akan dimudahkan ketika berganti moda baik pelayanan maupun interkoneksinya," paparnya.
Terminal Metro Starter tersebut akan berbasis Transit Oriented Development, Nano menjelaskan maksudnya adalah bagaimana mensinkronkan hubungan perubahan antar moda dengan berbagai tipe transportasi.
"Mengingat dalam program pemerintah pusat dan daerah bukan hanya di Depok saja, tapi masyarakat Jabodetabek nantinya bisa menaruh kendaraan disini lalu kmana - mana naik KRL," pungkasnya.
Salah satu Direksi PT Andika Investa, Sumarsono Hadi mengatakan, sebelum pembangunan dimulai maka lokasi harus steril terlebih dulu. Setelah itu baru didatangkan alat berat.
"Pada prinsipnya, kita bisa melakukan pembangunan setelah seluruh isi terminal pindah karena ini bagian dari pelayanan publik khawatir (bila tidak dipindah), ada material yang membahayakan penumpang," kata Nano kepada wartawan, Selasa (31/7/2018).
Untuk tahap awal pihaknya akan melakukan penggalian untuk pembuatan basement. Penggalian tanah nanti akan ada basement diharapkan dengan perluasan Terminal ini, angkutan masuk bisa dua kali lipat.
Dana yang diperlukan untuk pembangunan ditaksir Rp1,3 triliun. "Dana tersebut sudah diajukan dan dilaporkan oleh Badan Keuangan Daerah," tukasnya.
Dikatakan, pembangunan terminal juga akan menitik beratkan sarana prasarana yang menunjang teknologi modern.
Menurutnya, terminal itu nanti akan sejalan dengan program Kementerian Perhubungan yaitu mempermudah masyarakat dalam transportasi. "Kemenhub kan sudah memiliki BPTJ, yang mengsinkronkan seluruh moda transportasi. Sehingga, masyarakat akan dimudahkan ketika berganti moda baik pelayanan maupun interkoneksinya," paparnya.
Terminal Metro Starter tersebut akan berbasis Transit Oriented Development, Nano menjelaskan maksudnya adalah bagaimana mensinkronkan hubungan perubahan antar moda dengan berbagai tipe transportasi.
"Mengingat dalam program pemerintah pusat dan daerah bukan hanya di Depok saja, tapi masyarakat Jabodetabek nantinya bisa menaruh kendaraan disini lalu kmana - mana naik KRL," pungkasnya.
(ysw)