DKI Pastikan LRT Kelapa Gading Velodrome Rampung Sebelum Asian Games
A
A
A
JAKARTA - Proyek Light Rail Transit (LRT) kelapa Gading-Velodrome dipastikan tetap berjalan sesuai jadwal meski adanya pergantian kepemimpinan di Badan Usaha Milik Daerah (BuMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro). DKI bahkan memastikan untuk melanjutkan LRT fase II Velodrome-Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, pergantian direksi BUMD PT Jakpro yang salah satunya menyasar kepada pergantian Direktur Utama Satya Heragandhi dipastikan tidak mempengaruhi proyek penugasan PT Jakpro dalam mendukung Asian Games 2018. Khususnya proyek LRT Kelapa gading-velodrome yang diketahui baru sekitar 80 persen. Bahkan, dia memastikan bahwa kelanjutan fase II velodrome -Tanah Abang tetap terlaksana.
"Pak Satya tetap membantu kami khusus untuk LRT. Jadi tidak akan ada keterlambatan meski ada pergantian direksi," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 11 Juli 2018.
Sandi menjelaskan, pergantian Direktur Utama dalam sebuah perusahaan yang dilakukan pemilik saham adalah hal yang wajar dan bertujuan untuk penyegaran sebuah perusahaan agar menjadi lebih baik. Sama halnya dengan Dwi Wahyu Daryoto pengantti Satya yang tidak diteruskan mejabat Direktur Utama PT Pertamina oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sosok Dwi dimata Sandi adalah orang yang berprestasi dan memiliki banyak pengalaman, pernah di pemerintah, di BPKP, Dunia Usaha, memimpin salah satu perusahaan konsultan akuntasi terbaik didunia, yaitu BWC (Bilodeau, Wells & Company), dan sebagainya. Dia mengaku sudah lama mengenal sosok Dwi bukan 1-2 tahun, melainkan lebih dari 10 tahun. Komitem, kapasitas dan pengalamanya itu diyakini dapat meningkatkan PT Jakpro.
"Jadi salah satu keinginan kita terutama adalah soal penataan aset. Jakarta ini PR terbesar dari BPK kemarin adalah pengelolaan aset. Nah sekarang kita alhamdulillah mendapatkan seorang dirut yang punya pengalaman di bidang pengelolaan aset yang baik," ungkapnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik menilai positif adanya pergantian jabatan direksi di PT Jakpro. Sebab, dia menilai banyak kejanggalan dalam membangun LRT. Mulai dari harga Rp 1,2 triliun perkilometer, hingga tidak jelasnya trayek yang dibangun hanya sepanjang 5,6 kilometer dari Kepala Gading-velodrome. Bahkan, dirinya sempat berkali-kali mengusulkan agar DPRD segera membentuk panitia khusu (Pansus) menyelidiki kejanggalan tersebut.
"Pansus tetap jalan, itu masa Rp 1,2 Triliun perkilometer dan termahal di dunia itu. Ngapain dilanjutin ke Tanah Abang kalau mahal kayak gitu. Pansus dulu aja deh," ungkapnya.
Terkait pembahasan tarif yang dikenakan LRT di velodrome-Kelapa Gading Rp10.800 terlalu mahal. Orang pasti akan memilih naik moda transportasi ojek online. Dia mengaku belum mendapatkan usulan tarif yang akan dibahas itu.
"Mana Usulan tarifnya, belum sampe tuh ke kita. Jangan sampai subsidi dulu kalau belum jelas penumpangya," tegasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, pergantian direksi BUMD PT Jakpro yang salah satunya menyasar kepada pergantian Direktur Utama Satya Heragandhi dipastikan tidak mempengaruhi proyek penugasan PT Jakpro dalam mendukung Asian Games 2018. Khususnya proyek LRT Kelapa gading-velodrome yang diketahui baru sekitar 80 persen. Bahkan, dia memastikan bahwa kelanjutan fase II velodrome -Tanah Abang tetap terlaksana.
"Pak Satya tetap membantu kami khusus untuk LRT. Jadi tidak akan ada keterlambatan meski ada pergantian direksi," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 11 Juli 2018.
Sandi menjelaskan, pergantian Direktur Utama dalam sebuah perusahaan yang dilakukan pemilik saham adalah hal yang wajar dan bertujuan untuk penyegaran sebuah perusahaan agar menjadi lebih baik. Sama halnya dengan Dwi Wahyu Daryoto pengantti Satya yang tidak diteruskan mejabat Direktur Utama PT Pertamina oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sosok Dwi dimata Sandi adalah orang yang berprestasi dan memiliki banyak pengalaman, pernah di pemerintah, di BPKP, Dunia Usaha, memimpin salah satu perusahaan konsultan akuntasi terbaik didunia, yaitu BWC (Bilodeau, Wells & Company), dan sebagainya. Dia mengaku sudah lama mengenal sosok Dwi bukan 1-2 tahun, melainkan lebih dari 10 tahun. Komitem, kapasitas dan pengalamanya itu diyakini dapat meningkatkan PT Jakpro.
"Jadi salah satu keinginan kita terutama adalah soal penataan aset. Jakarta ini PR terbesar dari BPK kemarin adalah pengelolaan aset. Nah sekarang kita alhamdulillah mendapatkan seorang dirut yang punya pengalaman di bidang pengelolaan aset yang baik," ungkapnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik menilai positif adanya pergantian jabatan direksi di PT Jakpro. Sebab, dia menilai banyak kejanggalan dalam membangun LRT. Mulai dari harga Rp 1,2 triliun perkilometer, hingga tidak jelasnya trayek yang dibangun hanya sepanjang 5,6 kilometer dari Kepala Gading-velodrome. Bahkan, dirinya sempat berkali-kali mengusulkan agar DPRD segera membentuk panitia khusu (Pansus) menyelidiki kejanggalan tersebut.
"Pansus tetap jalan, itu masa Rp 1,2 Triliun perkilometer dan termahal di dunia itu. Ngapain dilanjutin ke Tanah Abang kalau mahal kayak gitu. Pansus dulu aja deh," ungkapnya.
Terkait pembahasan tarif yang dikenakan LRT di velodrome-Kelapa Gading Rp10.800 terlalu mahal. Orang pasti akan memilih naik moda transportasi ojek online. Dia mengaku belum mendapatkan usulan tarif yang akan dibahas itu.
"Mana Usulan tarifnya, belum sampe tuh ke kita. Jangan sampai subsidi dulu kalau belum jelas penumpangya," tegasnya.
(ysw)