Sopir Truk Korban Peluru Nyasar Tinggalkan Dua Anak Balita
A
A
A
DEPOK - Suasana duka menyelimuti keluarga Marten Lay Raga yang menjadi korban peluru nyasar di Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Marten merupakan warga Kampung Cilangkap, RT 2/14, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Depok. Marten memiliki seorang istri bernama Fransiska Wiwin, dan dua anak yang masih berusia balita, yakni Grisel (5 tahun) dan Margareta (8 bulan).
Keluarga Marten jelas tidak ada yang menyangka kejadian ini menimpa kerabatnya. Seperti biasa, pagi tadi Marten berangkat dari Ciracas Jakart Timur membawa truk Fuso bernopol B-9849-U berisikan bangku bioskop. Di dalam truk itu Marten bersama seorang rekannya.
Ketika melintas di Tol JORR arah Pasar Rebo mengarah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, tiba-tiba terdengar suara letusan kecil menyerupai letusan korek gas. Rekan korban pun langsung kaget melihat Marten sudah terjatuh ke kanan. “Saat itu korban duduk di sebelah sopir. Tadinya yang bawa truk dia, tapi gantian. Pas kena peluru sempat dibawa ke rumah sakit tapi enggak sadar-sadar," ujar Bernardus, kerabat Marten di rumah duka, Selasa (10/7/2018).
Peristiwa itu terjadi persisnya di depan proyek Apartemen Izzara, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menurut informasi yang didapat Bernardus, saat kejadian kaca mobil truk dalam posisi terbuka. "Rencananya besok ini dia (korban) mau mengirim barang ke Surabaya. Karena dia itu bekerja di salah satu perusahaan ekspedisi,” tuturnya.
Jasad Marten sudah tiba di rumah duka sore tadi. Bernardus mengaku tidak terlalu melihat jelas luka yang dialami oleh sepupunya ini. Tapi dari informasi yang didapatnya dari rumah sakit, ada proyektil sehingga jenazah sempat dibawa ke RS Polri guna menjalani autopsi.
“Kalau dari luka saya enggak lihat, sudah diperban. Kata dokter sih, ceritanya ada proyektil makanya langsung dibawa untuk dioutopsi guna penyelidikan,” tukasnya.
Pihak keluarga, kata dia, sudah bisa menerima dengan kuat atas apa yang menimpa korban. Tetapi aa berharap pihak kepolisian bisa bekerja secara maksimal untuk mengungkap kasus tersebut.
Apalagi Marthen meninggalkan dua anak dan satu orang istri. “Anaknya dua, yang sulung umur lima tahun sedangkan yang bungsu dibawah satu tahun. Anaknya masih nanya, bapak mana?” pungkas Bernardus.
Keluarga Marten jelas tidak ada yang menyangka kejadian ini menimpa kerabatnya. Seperti biasa, pagi tadi Marten berangkat dari Ciracas Jakart Timur membawa truk Fuso bernopol B-9849-U berisikan bangku bioskop. Di dalam truk itu Marten bersama seorang rekannya.
Ketika melintas di Tol JORR arah Pasar Rebo mengarah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, tiba-tiba terdengar suara letusan kecil menyerupai letusan korek gas. Rekan korban pun langsung kaget melihat Marten sudah terjatuh ke kanan. “Saat itu korban duduk di sebelah sopir. Tadinya yang bawa truk dia, tapi gantian. Pas kena peluru sempat dibawa ke rumah sakit tapi enggak sadar-sadar," ujar Bernardus, kerabat Marten di rumah duka, Selasa (10/7/2018).
Peristiwa itu terjadi persisnya di depan proyek Apartemen Izzara, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menurut informasi yang didapat Bernardus, saat kejadian kaca mobil truk dalam posisi terbuka. "Rencananya besok ini dia (korban) mau mengirim barang ke Surabaya. Karena dia itu bekerja di salah satu perusahaan ekspedisi,” tuturnya.
Jasad Marten sudah tiba di rumah duka sore tadi. Bernardus mengaku tidak terlalu melihat jelas luka yang dialami oleh sepupunya ini. Tapi dari informasi yang didapatnya dari rumah sakit, ada proyektil sehingga jenazah sempat dibawa ke RS Polri guna menjalani autopsi.
“Kalau dari luka saya enggak lihat, sudah diperban. Kata dokter sih, ceritanya ada proyektil makanya langsung dibawa untuk dioutopsi guna penyelidikan,” tukasnya.
Pihak keluarga, kata dia, sudah bisa menerima dengan kuat atas apa yang menimpa korban. Tetapi aa berharap pihak kepolisian bisa bekerja secara maksimal untuk mengungkap kasus tersebut.
Apalagi Marthen meninggalkan dua anak dan satu orang istri. “Anaknya dua, yang sulung umur lima tahun sedangkan yang bungsu dibawah satu tahun. Anaknya masih nanya, bapak mana?” pungkas Bernardus.
(thm)