KPAI Akan Rehabilitasi Siswa SD Korban Pelecehan Oknum Guru
A
A
A
DEPOK - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan merehabilitasi sejumlah murid korban pelecehan oleh oknum guru WAR di Depok. KPAI pun sudah mengambil langkah dengan berkordinasi dengan Polresta dan Pemkot Depok.
Ketua KPAI Susanto mengatakan, langkah jangka pendek dan panjang telah dikoordinasikannya dengan pihak kepolisian, stakeholder pemerintah dan P2TP2A. "Untuk jangka pendek sesegera mungkin memastikan rehabilitasi korban, disepakati ada beberapa psikolog dari P2TP2A Depok dan Fakultas psikolog UI dalam bentuk pengabdian masyarakat," kata Susanto di Polresta Depok, Senin (11/6/2018).
Susanto menuturkan, selain itu pihaknya juga memastikan akan mengidentifikasi terkait adanya korban lainnya."Kalau tidak teridentifikasi dan tak terehab dikhawatirkan berdampak buruk dikemudian hari. Baik dampak personal maupun yang lainnya," ujarnya.
Selanjutnya, untuk jangka panjang KPAI akan segera membahas dengan Wali Kota Depok mengenai rekrutmen pengajar. "Sesegera mungkin kita bahas dengan Wali Kota follow-up jangka panjang terutama soal rekrutmen guru, harus ketat baik honorer dan PNS ini penting karena kalau misalkan ada ruang celah proses rekrutmen bisa menjadi masalah baru dikemudian hari kami harapkan ini kasus pertama dan terakhir jangan ada kasus lain," ungkapnya.
Sementara itu Komisioner Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, akan kembali melakukan pendalaman kasus tersebut setelah libur Lebaran."Kita memang berencana datang ke sekolahnya untuk mengidentifikasi, namun karena sudah libur akhirnya nanti 21 Juni kita akan kembali mendalami kasus ini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan," ucapnya.
Ketua KPAI Susanto mengatakan, langkah jangka pendek dan panjang telah dikoordinasikannya dengan pihak kepolisian, stakeholder pemerintah dan P2TP2A. "Untuk jangka pendek sesegera mungkin memastikan rehabilitasi korban, disepakati ada beberapa psikolog dari P2TP2A Depok dan Fakultas psikolog UI dalam bentuk pengabdian masyarakat," kata Susanto di Polresta Depok, Senin (11/6/2018).
Susanto menuturkan, selain itu pihaknya juga memastikan akan mengidentifikasi terkait adanya korban lainnya."Kalau tidak teridentifikasi dan tak terehab dikhawatirkan berdampak buruk dikemudian hari. Baik dampak personal maupun yang lainnya," ujarnya.
Selanjutnya, untuk jangka panjang KPAI akan segera membahas dengan Wali Kota Depok mengenai rekrutmen pengajar. "Sesegera mungkin kita bahas dengan Wali Kota follow-up jangka panjang terutama soal rekrutmen guru, harus ketat baik honorer dan PNS ini penting karena kalau misalkan ada ruang celah proses rekrutmen bisa menjadi masalah baru dikemudian hari kami harapkan ini kasus pertama dan terakhir jangan ada kasus lain," ungkapnya.
Sementara itu Komisioner Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, akan kembali melakukan pendalaman kasus tersebut setelah libur Lebaran."Kita memang berencana datang ke sekolahnya untuk mengidentifikasi, namun karena sudah libur akhirnya nanti 21 Juni kita akan kembali mendalami kasus ini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan," ucapnya.
(whb)