Ustaz Yusuf Mansur: Bersedekah Sebaiknya Inline dengan Keinginan
A
A
A
JAKARTA - Bulan Ramadhan adalah bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah. Dengan memperbanyak amalan sedekah, orang tersebut bakal mendapatkan keajaiban dari Allah SWT.
Bagi umat Muslim, pasti meyakini adanya hikmah dari sedekah tersebut. Selain mendapatkan pahala, Allah SWT juga pasti menggantinya berkali-kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki . Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui”. (Al Baqarah (2): 261)
Namun terkadang, sebagian orang masih ragu bersedekah karena merasa tidak mendapat balasan langsung. Penceramah Yusuf Mansur mengatakan, setiap sedekah pasti dibalas oleh Allah SWT. Tetapi caranya dan kapan dibalasnya, merupakan rahasia Allah SWT.
“Ada 1.001 cinta dari Allah untuk membalasnya. Tapi bagaimana caranya, itu rahasia Allah,” ujar Ustaz Yusuf Mansur saat mengisi Tausiah Ramadhan, di Masjid Bimantara, Kompleks MNC, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018) siang. (Baca juga: Ramadhan di Masjid Bimantara Bawa Keteduhan, Hadirkan Banyak Dai Kondang)
Sejatinya, bersedekah tidak boleh mengharapkan balasan selain ridho dari Allah SWT. Namun, apabila seseorang memang memiliki keinginan atau nadzar bersedekah, sebaiknya cara bersedekahnya inline atau sejalan dengan keinginan itu.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, Tangerang, ini memberi beberapa ilustrasi sederhana terkait sedekah inline tersebut. Misalnya, jika pasangan suami istri ingin dikaruniahi anak, maka perbanyaklah bersedekah kepada ibu-ibu hamil yang kurang mampu agar bisa berobat ke rumah sakit.
Lalu, jika seseorang memiliki keinginan punya usaha warung makan dan ingin bersedekah, maka sebaiknya perbanyak mendatangi warung makan lalu menitipkan sedekah kepada pemilik warung untuk membayar makan orang-orang yang kurang mampu.
"Kalau kita ingin punya rumah, sedekahnya itu harus inline, misalnya bayar sewa kontrakan orang lain yang benar-benar tidak mampu," kata Ustaz Yusuf Mansur.
Demikian juga bagi muda-mudi yang ingin menikah, maka sering-seringlah bersedekah kepada orang yang punya hajatan menikah. Jika tidak bisa bersedekah dengan harta, bisa dengan tenaga, misalnya membantu memasak.
“Kalau tidak bisa jadi tukang masak, tukang sapu, bantuin mengatur kendaraan tamu, yang penting bantuin,” kata Ustaz Yusuf Mansur. (Baca juga: Buka di Masjid Bimantara, Segelas Air Melepas Ibadah)
Bagi seseorang yang punya anggota keluarga sakit-sakitan, misalnya anak sakit, jika bernadzar akan bersedekah, sebaiknya inline dengan keinginan itu. ”Kalau ingin anak yang lagi sakit sembuh, coba sering-sering main ke klinik. Tanya pemilik kliniknya, ada pasien yang tidak mampu enggak, nah bayarin dah tuh biaya berobatnya orang yang tidak mampu,” ujar Yusuf Mansur.
Bahkan bagi yang punya banyak utang sekalipun, jika ingin utangnya lunas, dianjurkan bersedekah yang inline dengan keinginan tersebut. Misalnya, mendatangi warung kelontong lalu melunasi utang-utang kaum dhuafa yang ada di warung itu.
“Bagi yang ingin anaknya hafiz atau penghafal Alquran, maka perbanyaklah sedekah kepada guru-guru mengaji, sehingga makin banyak anak-anak bisa belajar mengaji,” katanya.
Demikian juga bagi yang ingin mendapat beasiswa di luar negeri, maka perbanyaklah sedekah, misalnya di sekolah-sekolah Taman Pendidikan Al Quran (TPA). "Ayo, kita bayar uang sekolah 3-4 muridnya. Doa anak-anak yang kita bayarkan uang sekolahnya tadi, Insya Allah dari sekian proposal beasiswa yang kita ajukan ada satu yang nyangkut,” ucapnya.
Bagi yang ingin naik haji, juga bisa bersedekah dengan cara sederhana. Misalnya beli peci, tasbih atau aksesosir haji lainnya, lalu dibagi-bagikan ke teman-teman atau kepada khalayak. "Banyak cara bersedekah yang bisa kita lakukan yang inline dengan keinginan kita, dan Allah SWT pasti membalasnya," ucapnya.
Secara umum, Ustaz Yusuf Mansur mengajak ribuan jamaah Masjid Bimantara yang hadir untuk terus meningkatkan amalan sedekah, terutama di bulan suci Ramadhan ini. Adapun sedekah paling kuat adalah melalui orang kaya yang bertaqwa.
Hal ini memang sedikit terdengar jangkal. Tapi nyatanya, banyak santri justru bersedekah melalui kyai-kyai di pesantren yang relatif sudah kaya. Ustaz Yusuf Mansur mengaku dulu sempat mempertanyakan hal ini kepada salah satu kyai. Sang kyai lalu menjawab bahwa sedekah yang paling hebat adalah sedekah kepada orang kaya yang bertaqwa.
”Saya pun kaget dan tanya balik, kok bukan kepada orang miskin yang bertaqwa. Ketika saya berada di posisi sekarang, baru saya tahu kenapa lebih hebat bersedekah kepada orang kaya yang bertaqwa. Sebab orang kaya yang bertaqwa tidak akan mengambil sedikit pun dari sedekah kita itu. Makanya kenapa santri di kampung-kampung kalau sedekah itu ke guru-guru, kyai-kyai, karena mereka tidak akan ambil apapun dari sedekah itu,” tandasnya.
Bagi umat Muslim, pasti meyakini adanya hikmah dari sedekah tersebut. Selain mendapatkan pahala, Allah SWT juga pasti menggantinya berkali-kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki . Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui”. (Al Baqarah (2): 261)
Namun terkadang, sebagian orang masih ragu bersedekah karena merasa tidak mendapat balasan langsung. Penceramah Yusuf Mansur mengatakan, setiap sedekah pasti dibalas oleh Allah SWT. Tetapi caranya dan kapan dibalasnya, merupakan rahasia Allah SWT.
“Ada 1.001 cinta dari Allah untuk membalasnya. Tapi bagaimana caranya, itu rahasia Allah,” ujar Ustaz Yusuf Mansur saat mengisi Tausiah Ramadhan, di Masjid Bimantara, Kompleks MNC, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018) siang. (Baca juga: Ramadhan di Masjid Bimantara Bawa Keteduhan, Hadirkan Banyak Dai Kondang)
Sejatinya, bersedekah tidak boleh mengharapkan balasan selain ridho dari Allah SWT. Namun, apabila seseorang memang memiliki keinginan atau nadzar bersedekah, sebaiknya cara bersedekahnya inline atau sejalan dengan keinginan itu.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, Tangerang, ini memberi beberapa ilustrasi sederhana terkait sedekah inline tersebut. Misalnya, jika pasangan suami istri ingin dikaruniahi anak, maka perbanyaklah bersedekah kepada ibu-ibu hamil yang kurang mampu agar bisa berobat ke rumah sakit.
Lalu, jika seseorang memiliki keinginan punya usaha warung makan dan ingin bersedekah, maka sebaiknya perbanyak mendatangi warung makan lalu menitipkan sedekah kepada pemilik warung untuk membayar makan orang-orang yang kurang mampu.
"Kalau kita ingin punya rumah, sedekahnya itu harus inline, misalnya bayar sewa kontrakan orang lain yang benar-benar tidak mampu," kata Ustaz Yusuf Mansur.
Demikian juga bagi muda-mudi yang ingin menikah, maka sering-seringlah bersedekah kepada orang yang punya hajatan menikah. Jika tidak bisa bersedekah dengan harta, bisa dengan tenaga, misalnya membantu memasak.
“Kalau tidak bisa jadi tukang masak, tukang sapu, bantuin mengatur kendaraan tamu, yang penting bantuin,” kata Ustaz Yusuf Mansur. (Baca juga: Buka di Masjid Bimantara, Segelas Air Melepas Ibadah)
Bagi seseorang yang punya anggota keluarga sakit-sakitan, misalnya anak sakit, jika bernadzar akan bersedekah, sebaiknya inline dengan keinginan itu. ”Kalau ingin anak yang lagi sakit sembuh, coba sering-sering main ke klinik. Tanya pemilik kliniknya, ada pasien yang tidak mampu enggak, nah bayarin dah tuh biaya berobatnya orang yang tidak mampu,” ujar Yusuf Mansur.
Bahkan bagi yang punya banyak utang sekalipun, jika ingin utangnya lunas, dianjurkan bersedekah yang inline dengan keinginan tersebut. Misalnya, mendatangi warung kelontong lalu melunasi utang-utang kaum dhuafa yang ada di warung itu.
“Bagi yang ingin anaknya hafiz atau penghafal Alquran, maka perbanyaklah sedekah kepada guru-guru mengaji, sehingga makin banyak anak-anak bisa belajar mengaji,” katanya.
Demikian juga bagi yang ingin mendapat beasiswa di luar negeri, maka perbanyaklah sedekah, misalnya di sekolah-sekolah Taman Pendidikan Al Quran (TPA). "Ayo, kita bayar uang sekolah 3-4 muridnya. Doa anak-anak yang kita bayarkan uang sekolahnya tadi, Insya Allah dari sekian proposal beasiswa yang kita ajukan ada satu yang nyangkut,” ucapnya.
Bagi yang ingin naik haji, juga bisa bersedekah dengan cara sederhana. Misalnya beli peci, tasbih atau aksesosir haji lainnya, lalu dibagi-bagikan ke teman-teman atau kepada khalayak. "Banyak cara bersedekah yang bisa kita lakukan yang inline dengan keinginan kita, dan Allah SWT pasti membalasnya," ucapnya.
Secara umum, Ustaz Yusuf Mansur mengajak ribuan jamaah Masjid Bimantara yang hadir untuk terus meningkatkan amalan sedekah, terutama di bulan suci Ramadhan ini. Adapun sedekah paling kuat adalah melalui orang kaya yang bertaqwa.
Hal ini memang sedikit terdengar jangkal. Tapi nyatanya, banyak santri justru bersedekah melalui kyai-kyai di pesantren yang relatif sudah kaya. Ustaz Yusuf Mansur mengaku dulu sempat mempertanyakan hal ini kepada salah satu kyai. Sang kyai lalu menjawab bahwa sedekah yang paling hebat adalah sedekah kepada orang kaya yang bertaqwa.
”Saya pun kaget dan tanya balik, kok bukan kepada orang miskin yang bertaqwa. Ketika saya berada di posisi sekarang, baru saya tahu kenapa lebih hebat bersedekah kepada orang kaya yang bertaqwa. Sebab orang kaya yang bertaqwa tidak akan mengambil sedikit pun dari sedekah kita itu. Makanya kenapa santri di kampung-kampung kalau sedekah itu ke guru-guru, kyai-kyai, karena mereka tidak akan ambil apapun dari sedekah itu,” tandasnya.
(thm)