Anies Harap Program Buka Puasa Bersama Jadi Gerakan

Selasa, 15 Mei 2018 - 12:15 WIB
Anies Harap Program Buka Puasa Bersama Jadi Gerakan
Anies Harap Program Buka Puasa Bersama Jadi Gerakan
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap program buka puasa bersama ke depannya akan menjadi gerakan.

"Suatu saat nanti masyarakat pun sudah punya menunya dimana masyarakat bisa terlibat langsung. Pemerintah tidak harus selalu berada di paling depan. Pemerintah bisa menjadi fasilitator dimana sesama warga terlibat. Pemerintah tunaikan," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).

Anies melanjutkan, untuk saat ini hanya di sebagian wilayah Jakarta saja yang menggelar program buka puasa bersama.
"Tapi saya harap ini menjadi bagian dari uji coba di tahun-tahun berikutnya insyaallah akan bisa lebih luas belajar dari pengalaman tahun ini," lanjutnya.

"Dan mudah-mudahan kalau kita bisa laksanakan di ibu Kota, di tempat-tempat lain pun mengikutinya. Nah kita sadar bahwa ini bukan persoalan yang simpel. Menyelenggarakan kegiatan di begitu banyak lokasi, itu memerlukan pengorganisasian yang rapih. Karena itu mulai dari 223. Prinsipnya think big, start small, act now," sambung Anies.

Mantan Mendikbud ini menambahkan, sudah ada data mengenai apa saja kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mensukseskan acara buka puasa bersama itu.

"Bagi bapak-bapak pimpinan ibu kota dan wali kota, bantu jadikan ini sebagai pilot project untuk mendorong seluruh jajaran lebih intensif di dalam kerja bersama dengan masyarakat.Kita manfaatkan momen ini dan kami membayangkan kedepan nanti, interaksi yang muncul harus diteruskan. Saya tahu persis para lurah, camat sudah berinteraksi dengan warga," terang Anies.

Anies berharap ke depannya, wilayah di Jakarta bisa saling membantu menggalakkan program tersebut. Selain untuk ibadah, buka puasa bersama juga untuk mempererat silaturahmi dan meminimalisir ketimpangan.

"Sekarang kita berikan ruang bagi warga dari luar untuk datang dan terlibat. Karena lurah berinteraksi dengan warga di kelurahannya. Nah saya membayangkan ke depan nanti kita akan punya kampung-kampung dimana mereka memiliki partner kampung lain yang sudah makmur sejahtera. Jadi RW yang sudah wilayahnya makmur, berpartner dengan RW yang masih di bawah garis atau masih dalam kategori miskin. Sehingga interaksinya itu langsung," tuturnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7111 seconds (0.1#10.140)