Ada Aksi Bela Maitul Maqdis, KAI Daop 1 Rekayasa Keberangkatan
A
A
A
JAKARTA - PT KAI Daop 1 Jakarta melakukan rekayasa pola operasi pada Jumat besok, sehubungan dengan adanya aksi Bela Baitul Maqdis di kawasan Monas.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo menuturkan, rekayasa pola operasi keberangkatan di Stasiun Gambir dilakukan karena khawatir para penumpang terjebak kemacetan.
Rekayasa pola operasi akan diberlakukan pada 23 KA yang berangkat dari stasiun Gambir dengan berhenti luar biasa (BLB) atau berhenti untuk proses naik penumpang di Stasiun Jatinegara.
“Biasanya KA yang berangkat dari Stasiun Gambir tidak berhenti di Stasiun Jatinegara, namun khusus hari Jumat akan berhenti di Stasiun Jatinegara. Hal ini untuk memudahkan calon penumpang KA yang kesulitan menuju Stasiun Gambir, mereka bisa mencari alternatif dengan rekayasa pola operasi ini,” ujar Edy kepada wartawan, Kamis (10/5/2018).
Operasi rekayasa lalu lintas KA ini berlaku mulai dari keberangkatan KA 14 (Argo Muria) relasi Gambir-Semarang Tawang keberangkatan pukul 07.00 sampai dengan KA 28 (Argo Parahyangan) relasi Gambir-Bandung keberangkatan pukul 18.45. Total ada 23 KA keberangkatan dari Stasiun Gambir yang juga akan diberhentikan luar biasa (blb) di Stasiun Jatinegara.
“Ke-23 KA tetap akan berangkat dari Gambir sesuai jadwal, namun ada penyesuaian pola operasi dimana di Stasiun Jatinegara akan berhenti guna menaikkan penumpang. Dengan adanya rekayasa pola dengan BLB ini, PT KAI juga telah menyiagakan petugas untuk membantu pelayanan penumpang disana,” sebut Edy.
Rekayasa pola operasi ini tidak akan berjalan dengan baik apabila tanpa kerja sama dengan calon penumpang. Maka itu, PT KAI mengimbau agar calon penumpang dapat mengantisipasi dengan memperkirakan waktu keberangkatannya, sehingga tidak tertinggal.
"Selain itu, diingatkan kembali agar calon penumpang memastikan nama yang tertera pada tiket/kode booking sesuai dengan nama yang tertera pada kartu identitas," tutupnya.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo menuturkan, rekayasa pola operasi keberangkatan di Stasiun Gambir dilakukan karena khawatir para penumpang terjebak kemacetan.
Rekayasa pola operasi akan diberlakukan pada 23 KA yang berangkat dari stasiun Gambir dengan berhenti luar biasa (BLB) atau berhenti untuk proses naik penumpang di Stasiun Jatinegara.
“Biasanya KA yang berangkat dari Stasiun Gambir tidak berhenti di Stasiun Jatinegara, namun khusus hari Jumat akan berhenti di Stasiun Jatinegara. Hal ini untuk memudahkan calon penumpang KA yang kesulitan menuju Stasiun Gambir, mereka bisa mencari alternatif dengan rekayasa pola operasi ini,” ujar Edy kepada wartawan, Kamis (10/5/2018).
Operasi rekayasa lalu lintas KA ini berlaku mulai dari keberangkatan KA 14 (Argo Muria) relasi Gambir-Semarang Tawang keberangkatan pukul 07.00 sampai dengan KA 28 (Argo Parahyangan) relasi Gambir-Bandung keberangkatan pukul 18.45. Total ada 23 KA keberangkatan dari Stasiun Gambir yang juga akan diberhentikan luar biasa (blb) di Stasiun Jatinegara.
“Ke-23 KA tetap akan berangkat dari Gambir sesuai jadwal, namun ada penyesuaian pola operasi dimana di Stasiun Jatinegara akan berhenti guna menaikkan penumpang. Dengan adanya rekayasa pola dengan BLB ini, PT KAI juga telah menyiagakan petugas untuk membantu pelayanan penumpang disana,” sebut Edy.
Rekayasa pola operasi ini tidak akan berjalan dengan baik apabila tanpa kerja sama dengan calon penumpang. Maka itu, PT KAI mengimbau agar calon penumpang dapat mengantisipasi dengan memperkirakan waktu keberangkatannya, sehingga tidak tertinggal.
"Selain itu, diingatkan kembali agar calon penumpang memastikan nama yang tertera pada tiket/kode booking sesuai dengan nama yang tertera pada kartu identitas," tutupnya.
(thm)